Rona.

77 6 2
                                    


Awan tampak cerah pada awal bulan Desember ini. Pohon dan gedung di kota yang terkenal dengan patungnya, yaitu,ikan sura dan buaya,terlihat kokoh berdiri tegap,melambangkan kekuatan. Ya,kota terbesar kedua setelah ibukota Jakarta. Surabaya.

Musisi jalanan yang berlalu-lalang, nampak turut menghiasi panorama sore itu. Langit-langit berwarna oranye bersemu pink. Lengkap sudah pemandangan kali ini. Cantik bercahaya, tampak merona.

Namun berbanding dengan hati wanita yang sedang duduk dikursi sebuah restoran mewah itu. Ya,gadis itu termenung jauh,entah apa yang ada dalam benaknya.

"Hai len. Sudah lama?" sapa perempuan yang baru datang, perempuan itu sebayanya,dia adalah sahabat Helenna Arisanti,tokoh utama dalam cerita ini.

"Astaga Wulann,udah 2 jam aku disini,pfftt!" serunya karena terkaget oleh kedatangan Wulan.

"Hehehe,sorry-sorry... mau curhat apaan sih buk?"

"Emm gimana ya"

"Something seriously happen?"

Disela-sela perbincangan mereka,pelayan datang membawa 2 cangkir cappucino panas yang telah dipesan oleh Helen.

"Thanks" ucap helen pada waitress yang mengantar pesanannya. Waitress itu mengangguk sambil tersenyum kemudian berlalu pergi.

"Oke,ada apa?"tanya Wulan lagi.

"Em Rama lan,dia hm"katanya terpotong sambil menunggu reaksi Wulan.

"Hah Rama? kenapa brandalan itu?"

"Dia ngelamar gue."tutupnya dengan kepala tertunduk.

"Oh Tuhaan. Are you sure?"yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Helen.
Keduanya pun terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Lalu,lo jawab apa len?"

"Gue nggak jawab apa-apa,gue masih bingung sama semua ini. Tuhan bener-bener penuh sejuta kejutan."

"Gue juga kaget tapi kenapa,kenapa dia dateng pas semuanya seakan nggak akan kembali len?"

"Dia udah jelasin semuanya ke gue lan."

Helenpun bercerita bla bla bla.

Tuhan Punya Sejuta Rahasia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang