Chapter 1

427 10 0
                                    

Sebelumnya aku ingin bilang, kalau cerita ini hanya 1 shoot. Jadi maafkan daku... Hehee...

+++++++++++++++++++++++++++++++++++

Perkenalkan, namaku Natsumi Kudo. Anak dari konglomerat Kudo. Saat ini aku sedang bingung... Seorang anak lelaki yang tak kukenali memberiku surat cinta di koridor sekolah. Kami di perhatikan oleh orang-orang sekitar.

"Ini... Untukku?" tanyaku bingung

"Maaf tiba-tiba! Kalau tak merepotkan, silakan terima.." katanya masih sambil menyodorkan surat itu dihadapanku.

"A... Anu... Sebaiknya nggak di tempat seperti ini 'kan.." gumamku sambil bersweet drop ria.

KATS !

"Aku sudah senang kalau kamu mau menerimanya !" ucapnya yang tiba-tiba sudah dihadapanku

"Hiiii...." teriakku spontan.

GREP !

"Tahu diri, dong..."

Tiba-tiba aura mencekam di koridor ini. Tiga orang lelaki sedang mengikat cowok yang memberiku surat cinta itu seperti ulat. Aura psikopat melekat kuat pada diri tiga orang lelaki itu.

"Tu, tunggu!" kataku kaget melihat si cowok diikat seperti ulat.

"Tunggu dulu! Kenapa tiba-tiba begitu??" ucapku iba melihat lelaki itu seperti ulat.

"Dilihat bagaimanapun, dia itu bahaya 'kan!?" tanya salah satu dari mereka, si rambut emas dan pendek

"Tapi... Kenapa harus seperti ini?" balasku

"Hah? Kamu bicara apa? Memang harus begitu 'kan?" tanya mereka menatapku.

"Kami ini.... Pengawalmu, 'kan?"

Mereka adalah Hikaru Kaneko, si sulung, Takumi Kaneko, si tengah dan Shun Kaneko, si bungsu.

"Kyaaaaaa.... Muncul ! Tiga bersaudara Kaneko!!"

"Foto.. Foto..."

"Manisnya!!"

"Lihat sini dong...!"

"Keren!!"

Benar... Aku putri satu-satunya keluarga Kudo. Karena aku bosan dengan kehidupan tuan putri... Aku seenaknya meneruskan sekolah ke sekolah negeri.. Karena ayah teramat khawatir, untuk bisa pulang-pergi sekolah sendiri, aku harus ditemani pengawal kakak beradik Kaneko ini..

Katanya, mereka bekerja di keluargaku turun-temurun. Lalu... Aku bertepuk sebelah tangan dengan si bungsu, Shun Kaneko.

"Apa?" tanyanya begitu melihat aku memperhatikannya sedari tadi

"Ng.. Nggak kok!"

"Tapi, ya.. Masa sih dia suka dengan orang yang enggak seksi seperti ini.. Kalau dipikir, pasti dia mengincar hartamu. Tigas ini juga bukan hal yang menyenangkan..." tukas Shun

BUGH !

Aku langsung merasa tersindir dan meninju perutnya sekuat-kuatnya. Biarkan saja. Dia mengejekku seenak jidatnya saja.

Kerja dan Kerja! Selalu itu yang dibicarakan olehnya ! Kalau begini... Sampai kapanpun aku nggak akan bisa jujur padanya...

###

Keesokan harinya, ada banyak orang yang berkumpul di depan majalah dinding. Aku yang penasaran langsung menerobos masuk kedalam kerumunan itu. Tapi tidak mudah. Akhirnya, aku bertanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Protect Me, Please !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang