part 2

19 1 0
                                    

"Ana "panggil seseorang dan  langsung saja ana menoleh ke asal suara tersebut dan....

Tidak ada siapa siap ana bingung siapa yang memanggilnya tadi

"Ana..."suara tersebut sangat pelan tapi ana bisa mendengarnya dengan jelas bahwa ada yang memanggilnya

Anapun menoleh ke arah suara tersebut dan tidak ada siap siapa

"Mungkin itu hanya ilusi aku saja"kata ana untuk menenangkan dirinya

"Woy na kenapa lo bengong di sini"kata lauren mengagetkan ana

"Apaan sih lo bikin gue kaget aja"kata ana kesaL

"Na tungguin gue lo kenapa sih dikit dikit marah dikit dikit senang gak jelas banget tahu"kata lauren menyusul ana karena ia di tinggal

"Berisik lo"kata ana dan mendekati steffie

"Steff lo ngapain"kata ana yang melihat sahabat satunya ini diam dan menghadap ke depan sambil senyum senyum

Anapun melihat ara yang sama ternyata steffie melihat anak baru tersebut

"Yaelah pantes aja lo senyum senyum sendiri kayak orang gila ternyata ngeliat anak baru itu"kata ana kesal

"Berisik lo na sana main sama lauren aja hus...hus..."kata steffie sambil mengibaskan tangannya bertanda mengusir

"Gue emang mau pergi kalau gue di sini lama lama takunya gue nanti gila juga kayak lo"kata ana pergi

"Terserah lo deh"kata steffie tidak peduli

Belpun berganti bertanda pelajaran pak Agungpun telah usai

"Sekarang kalian boleh masuk ke kelas dan mengganti pakaian olahraga kalian"kata pak Agung memperingatkan

Anak anak yang lainpun mengganti pakaiannya kecuali yang eskul basket

"Na..lo tahu gak murid baru itu sebelahan kelas sama kita"kata lauren

"Emang gue peduli"kata ana kesal sepanjang hari ia cuman mendengar tentang anak baru tersebut

"Ah...sayang banget ya dia tidak satu kelas sama kita"kata steffie kecewa

Mereka bertigapun mengganti pakaiannya dan masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya

Bel pulang pun berbunyi semua anak langsung keluar untuk pulang termasuk ana,steffie, dan lauren.anapun langsung masuk ke dalam mobilnya karena hari ini kakaknya pulang, supirnya ana sudah menunggu ana dari tadi tidak seperti biasanya

Tetapi saat mobil keluar pagar ana melihat sebuah benda berkilau cukup jauh dari mobilnya. anapun ingin tahu benda apa itu langsung saja ana menyuruh pak supriyanyo berhenti.setelah mabil berhenti anapun keluar dan mengambil benda tersebut yang berada di bawah pohon ternyata benda tersebut tertutup oleh tanah langsung saja ana mengorek tanah tersebut dengan tangannya dan mendapatkan dua kalung liontin yang berwarna biru dan kuning

"Wah...Indah sekali kalung ini aku akan menghadiahkan kalung ini untuk kakak satu untukku dan satu lagi untuk kakak"kata ana kegirangan setelah itu ana masuk ke dalam mobil

Setelah beberapa menit ana sampai di rumah dan mendapatkan kakaknya sedang duduk di ruang keluarga sambil bercakap cakap dan tertawa bersama mama papa

"Kakak"kata ana kegirangan

"Hai dik"ucap  kakak ana

"Kak sa aku kangen sama kak sa  " ana langsung memeluk kakaknya

"Hahahaha ana kamu udah gede aja masih kayak anak kecil" kakaknya ana tertawa geli melihat tingkah ana

"Anastasya duduklah terlebih dahulu tidak sopan kau tahukan di sini ada mama dan papa"kata tuan geryon papanya ana

"Iya kamu juga Anissa kamukan baru pulang dari mexico kamu pasti capek ayo duduklah lagi "kata ny.astrid mamanya ana

"Baiklah ma" anipun duduk sambil menarik tangan ana untuk duduk di sebelahnya

Setelah cukup lama berbincang bincang ana dan anipun pergi ke kamar ana

"Hah kak aku mau ganti baju dulu ya gerah "kata ana sambil mengibas ngibaskan tangannya karena kegerahan

"Oke kakak tunggu "kata ani dan dia duduk di pinggir tempat tidur ana

Sekitar empat menit ana kembali dengan pakaian santainya

"Kak bagaimana sekolahnya di sana?"kata ana bertanya

"Baik, kakak suka di sana"kata ani

"Enak apa kak sampai kakak bersih keras ingin sekolah di sana"kata ana

"Ya...gimana ya kakak ingin lebih memperdalam ilmu biar kakak bisa menjadi orang yang berguna"kata ani 

"Ya..ya...ya..aku tahu kakak akan menjadi alih waris kakek dan mama"kata ana

"Kamu sendiri nanti menjadi alih waris nenek dan papa"kata ani sambil menaikkan sebelah alisnya

"Kak emang gak susah ya kan dulu kakak belum bisa bahasa inggris susah tu apalagi bahasa orang sana"kata ana  pengen tahu

"Hem....gimana ya emang pertama kali susah jadi kakak minta di leskan bahasa inggris dan...akhirnya kakak bisa dan ya kakak bisa juga bahasa mexico walaupun masih kaku hohoho..."kata ani menjelaskan sambil terkikik sendiri

"Hahhahha kak sa emang hebat ya"kata ana sambil tertawa

"Udah ah ketawanya malu tahu kakak"kata ani malu karena ana tertawa tidak berhenti henti

"Baiklah baiklah eh kak sa aku punya hadiah untuk kak sa"kata ana

"Nanti aja kakak ingin menunjukkan hadiah kakak untuk kamu dulu tunggu ya"kata ani sambil pergi keluar kamar ana

Anapun menunggu ani di kamarnya setelah cukup lama anipun kembali dengan kedua tangannya memegang benda berbentuk persegi yang berukuran besar sambil ditutupi kain berwarna putih

"Apaantuh kak sa jadi penasaran deh aku"kata ana pengen tahu isi yang ada di balik kain putih yang di pegang ani

"Nanti kamu tahu sendiri"kata ani

Anipun membuka kain tersebut dan mendapatkan lukisan ana dan ani sedang duduk sambil bergandengan tangan dan tersenyum

"Wah...cantiknya ini kak sa yang bikin ini"kata ana sambil menunjuk lukisan tersebut

"Tentu saja ini kakak bikin khusus untuk kamu na"kata ani

"Makasih kak ya ampun kak sa baik banget deh sampai rela bikin kayak gini segala"kata ana dan langsung memeluk kakaknya tersebut

"Iya sama sama" anipun membalas pelukan ana

"Oh ya kak taruh di situ ajatuh kan pas aku tidur bisa menghadap ke lukisannya"kata ana sambil menunjuk dinding yang berhadapan dengan tempat tidur miliknya

"Baiklah ayo panggil bibi dulu untuk menggantung lukisan ini"kata ani

Dan langsung saja mereka memanggil pembantu yang ada di rumah dan menyuruh memasang di tempat yang ana tadi

"Trimakasih bi ya"kata ani dan ana kompak

"Iya sama sama nona sekarang bibi bisa keluar?"ucap  bibi ingin melanjutkan tugasnya yang belum selesai

"Oh ya silahkan bi maaf ya gara gara kita tugas bibi jadi terbengkalai"kata ani merasa tidak enak

"Tidak apa apa nona sudah kewajiban bibi untuk melaksanakan tugas sekarang bibi keluar ya permisi"kata pelayan tersebut sopan dan meninggalkan ana dan ani

"Oke kak sa sekarang aku mau Kasih hadiahku buat kak sa"kata ana sambil mengambil hadiah tersebut dari dalam tasnya

"Ini"kata ana sambil menyodorkan kalung liontin berwarna biru

"Wah...cantiknya"kata ani

"Dan yang ini untukku"kata ana

Ana dan anipun memakai kalung tersebut tiba tiba kalung tersebut mengeluarkan cahaya yang sangat terang

"Apa ini"

THE MAGIC OF LIONTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang