Prolog

44 6 3
                                    

Terkadang suasana dapat memberiku semangat untuk tetap berdiri dan melangkah. Alunan musik mampu menggerakan pikiranku untuk terus mencari keping-keping mimpi yang dapat membuatku dan beberapa manusia di sekelilingku tersenyum.

Tidak tahan rasanya, hanya dapat berangan-angan bersama sepotong mimpi yang terus menari-nari dengan lihainya di kepalaku.

Rasanya ingin mendengar senyum dan tawa itu menembus telingaku, hingga aku terbangun dari bunga tidurku.

Dan malam ini, masih dengan imajinasi-imajinasi itu, aku memutuskan untuk membuat mimpi, angan-angan, dan tawa itu menjadi nyata.

Bahkan mimpi ini dapat membuatku tersenyum, walau ku sadar, hal itu hanyalah sekadar angan, seperti asap yang mudah hilang terbawa arus angin.

Kini takkan kubiarkan mimpi itu berkembang biak pada gelapnya malam saja, tetapi di setiap langkah kaki ini kusertakan bersama mereka para wanita tangguh pecinta mimpi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A piece of a dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang