Chapter 10 (Sabar)

317 49 2
                                    

Suara gesekan piring dan sendok berdenting begitu nyaring diruang makan. Tak ada yang mememulai bicara atau pun mencairkan suasana. Semuanya sama-sama fokus terhadap makanannya masing-masing

Tak lama pula terdengar suara langkah kaki yang menuju ke ruang makan keluarga tersebut

"Baekhyun!"

Orang yang dipanggilnya pun berhenti lalu membalikan badan tanpa membalas panggilan wanita paruhbaya itu

"Akhirnya kamu pulang nak. Mari kita makan bersama. Ibu membuatkan makanan kesukaan kamu" ajakan wanita paruhbaya yang menyebut dirinya itu ibu dengan senyuman yang begitu tulus dan berharap ada keajaiban melihat putranya itu ikut serta lagi makan bersama dimeja makan

Baekhyun berdesis "Maaf, anda siapa ya? Dan apa tadi ibu? Sampai kapan pun saya tidak akan memanggil anda ibu"

"BAEKHYUN CUKUP!" Teriakan barinton dari pria paruhbaya yang tak lain sang kepala rumah ayah Baekhyun

Ayahnya menatap anak sulungnya itu "Lebih sopanlah pada ibu mu!"

"Dia bukan ibu yah"

"Sudah ayah bilang kami sudah menikah dan kamu berhak memanggilnya ibu. Dia pun ibu kamu"

"Dia ga pantes jadi ibu, lebih pantes disebut jalang"

"Jaga ucapanmu nak! Atau ayah akan-"

Jujur ibunya terkadang hatinya terluka saat mendengar perkataan sarkas dari Baekhyun tapi apa boleh buat ia selalu menampilkan wajah yang tegar dan mungkin semua ini salahnya juga

Baekhyun tertawa "Hahaha akan apa yah? Memukul? Mencekik? Apa lagi yang akan ayah lakukan?"

Ayahnya diam tak bergeming. Seolah-olah perkataan putranya itu benar adanya "Bu-bukan begitu nak ayah-"

"Bukan begitu bagaimana yah? Itu yang baek dapat selama baek dirumah ini. Pukulan, cekikan, lemparan, tendangan kalau bukan karena ayah selalu membela mereka" unek-unek Baekhyun seraya menunjuk ke arah ibunya

"Bang stop jangan selalu nuduh ibu!" Bela lelaki yang sedari tadi ikut serta makan dan memperhatikan keributan keluarga ini

Baek mendesah malas "Diem lu anj. Kaga usah ikut campur urusan gua"

"Gua juga berhak bang ikut campur, gua ini keluarga lu juga. Dan gua mohon lu stop jelek-jelekin ibu. Lu ga mikir apa bang sakit hati ibu pas lu hina-hina gitu"

"Gua ga peduli. Gua pulang ke rumah itu pengen istirahat malah ngajak ribut ck" sebelum melangkah keluar Baekhyun menatap ibunya dengan tajam

"Jika bukan gara-gara anda, saya tidak akan jadi seperti ini" ucapan terakhir yang keluar dari mulut Baekhyun dan pergi dari hadapan mereka bertiga

"BAEKHYUN!" teriakan ayahnya memangil anaknya tapi sayang, seakan tuli Baekhyun terus melanjutkan berjalannya hingga pergi dari pekarangan rumahnya

Ibunya mengelus sang suaminya agar tetap sabar "Yah, udah"

Lelaki yang bernota bene adik dari Baekhyun pun sedikit dongkol dengan perlakuan dari abangnya itu

Apa boleh buat ia tetap menyayangi sang abangnya itu. Bagaimana pun juga dia tetap abangnya yang harus ia hormati

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stigma -KTH- [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang