Don't Flirt

244 51 15
                                    

*kriiiiiiiinggggggggggg

Menjadi sebuah kebiasaan, tanganku refleks mencari letak tombol off alarm yang setia membangunkanku di pagi hari
dengan mata masih tertutup aku berusaha bangun dan mencari handphoneku
Sebuah pesan terlihat di layar handphoneku

{From : 🌹💗

Mianhae oppa, semalam aku sudah tidur}

"Yaa aku tau kau pasti akan mengatakan itu"

Seperti biasa dia akan menghilang seharian dan mengirimkan kalimat itu keesokan harinya, setiap hari dia hanya membuatku frustasi, pasti kalian bertanya-tanya siapa dia? Ya aku hanya menggunakan ikon 🌹 dan 💗 untuk menandai kontaknya

🌹 = Rose
💗 = Heart

Yaa namanya rose, dan aku memberikan hatiku padanya, dengan kata lain dia adalah pacarku

"Oke saatnya kita hitung mundur 5 4 3 2 1"

*Tingtongg

Seperti inilah, dia akan mengirimiku pesan lagi 1 menit setelah aku membaca pesan pertamanya

{From : 🌹💗

Oppa, hari ini aku akan sibuk, jadi jangan menghubungiku, nanti aku akan menghubungimu, saranghae}

"Sibuk? Kau tak memiliki jadwal apapun Roseyaaa"

Yang bisa kulakukan hanya membiarkan dia melakukan apapun yang ia mau, percaya pada semua yang ia katakan, dan berdoa kau tak akan di ambil pria lain

*14.00 pm kst

Sebuah artikel menyita perhatianku

{Hot news, salah satu member girlgrup rookie Rose BlackPink terlihat sedang berjalan di pusat perbelanjaan kota Seoul ditemani seorang pria, apa ini sebuah dating?}

"Mwoya igee?"

Artikel ini membuatku semakin resah, dan berfikir apa ketakutanku selama ini akan menjadi kenyataan? Sekarang apa yang harus aku lakukan? Percuma menelfonnya atau mengirim pesan, dia tak akan mengangkat ataupun membaca pesanku

"Aahhh aku tak perduli"

Ingin rasanya menghilangkan dia dari fikiranku sehari saja, atau sejam mungkin, aku ingin tenang sebentar, tapi kenapa setiap kali dia jauh dari pandanganku, yang kulakukan hanya merindukannya ah lebih tepatnya aku takut, yaa takut, takut dia meninggalkanku dengan pria lain, sebesar inikah rasa sayangku? Atau ini hanya keegoisanku saja?

Aku selalu berusaha percaya pada semua yang ia katakan meskipun aku tau itu bohong, setiap kali ada pertengkaran yang ia lakukan hanya menangis dan tangisannya adalah hal yang paling menyakitkan bagiku melebihi apapun

*16.00 pm kst

"Aahhh aku tak tahan lagi, kali ini kau harus mengangkat telfonku roseyaa"

Sudah 3 kali ku coba menghubunginya tapi percuma yang kudengar hanya suara operator, setiap kali suara operator berhenti aku selalu berfikir mungkin kali ini ia akan mengangkatnya, begitulah aku mencoba menghubunginya hingga puluhan kali seperti orang bodoh

"Annyeonghaseyo, ada apa oppa?"

Akhirnya dia mengangkatnya

"Kau dimana?"

"Aku diii eemmm dii di tempat temanku oppa"

"Teman yang mana? Bukannya di korea kau tak memiliki teman? Namja?"

"Tidak oppa, dia eonnie yang baru kukenal di acara musik (Roseyaa sepertinya ini bagus) aah oppa nanti ku telfon lagi oke"

*Tuut.tut.tuut
Rose langsung memutus panggilanku begitu saja

Don't flirtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang