Part 3

4.2K 382 14
                                    

Di suatu gedung yang terletak di tengah kota, yang selalu terbuka 24 jam untuk memberikan pelayanan, nampak seorang pria yang berjalan tertatih-tatih memasuki gedung tersebut. Sambutan hormat, telah ia terima sejak dirinya memasuki pintu gerbang gedung ini. Kini, ia sudah berada di depan pintu sebuah ruangan yang berisikan sekelompok orang-orang yang dilimpahi tugas khusus. Dimana dirinya pun adalah salah satu dari sekumpulan orang-orang tersebut. Bunyi ketukan tongkat yang membantunya berjalan, membuat aktivitas di dalam ruangan tersebut terhenti. Semua orang memusatkan perhatian kepadanya kini.

"Bos.." Dengan langkah tertatih, pria itu melangkah ke dalam dan menunduk hormat pada pria yang duduk di belakang meja. Seperti yang lainnya, pria yang dipanggil bos itu juga nampak terkejut dengan sosok yang ada di depannya. Ia berdeham pelan, lalu berdiri menghampiri pria itu.

"Kau baru diizinkan pulang tadi pagi. Seharusnya kau masih istirahat dan tidak perlu kemari. Aku pun yakin sebenarnya kau belum boleh berjalan sejauh ini." Ucapnya sambil menepuk bahu pria itu. Sedangkan pria yang satunya hanya tersenyum canggung. Dalam hati membenarkan apa yang diucapkan bosnya. Jangankan untuk berjalan, sekedar berdiri saja rasanya begitu ngilu menyakitkan.

"Tidak apa-apa bos. Aku hanya ingin..segera meminta maaf padamu..pada kalian semua, karena aku telah lalai menjalankan tugasku..." Pria itu menundukkan kepalanya sejenak. Menunggu reaksi dari bosnya. Tak didugam bosnya menepuk pelan pundaknya sekali lagi.

"Bukan masalah besar..selama identitasmu tidak terungkap. Dan..sepertinya kini kau mendapatkan barang yang lebih bernilai?" Kedua alis si bos terangkat lalu tersenyum puas melihat seringai penuh arti dari pria di depannya.

"Kau memang anggota terbaikku...Kim Jongin."

.

.

.

Park Chanyeol

Byun Bekhyun

And other cast

.

.

.

Secercah mentari pagi masuk melewati celah-celah kecil di jendela. Menyinari tubuh polos kedua insan berjenis kelamin sama, yang saling berpelukan di atas ranjang. Salah satu pria mulai terjaga dan perlahan membuka matanya. Ia mengerjap sesaat, lalu bangkit untuk duduk bersender di headbed. Tangannya terulur untuk merapikan rambut yang menutupi wajah pria di sebelahnya.

"Yeolliehh.." lirih pria itu tanpa membuka matanya.

"Ssst..lanjutkan tidurmu Soo. Kau pasti kelelahan" Chanyeol tertawa kecil melihat semu merah pada pria yang ia sayangi ini. Bahkan ia tidak tega hanya untuk meminta ciuman paginya, karena ia tahu Kyungsoo masih kelelahan. Baju-baju dan pakaian dalam yang berserakan di lantai, ceceran sperma yang tersebar di dinding, di meja, di lantai, lebih dari cukup untuk menjadi bukti betapa hebatnya seks mereka tadi malam. Salahkan otak Chanyeol yang mungkin terletak di selangkangannya. Ia pikir cara yang paling efektif untuk membujuk Kyungsoo adalah dengan menarik pria itu ke ranjang dan memberikan malam yang panas. Chanyeol membuat akal sehat Kyungsoo hilang sampai pria itu tidak sempat lagi bertanya apapun tentang Baekhyun.

Ah...Baekhyun. Sesuatu terlintas di pikirannya begitu mengingat nama Baekhyun. Chanyeol tersenyum puas. Mengingat kesepakatan mereka berdua, yang akan dilakukan malam ini. Berbagai rencana, telah memasuki pikiran Chanyeol. 'Aku akan membuatmu berteriak Byun..'

Setelah mengucapkan tekadnya dalam hati, ia pun memilih turun ke lantai bawah untuk sarapan terlebih dahulu. Semua pekerja menunduk hormat menyambutnya dan diam-diam menghela nafas lega melihat raut wajah tuannya yang tampak sangat baik pagi ini.

Battle of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang