Satu

9 2 0
                                    

.
.
.

Ditengah teriknya matahari yang bersinar.  Seorang gadis tengah berdiri sambil hormat ke arah bendera merah putih yang berada di tengah lapangan.

Sedari tadi peluh keringatnya bercucuran dari dahi hingga ke lehernya.  Ia dihukum karena terlambat masuk sekolah.

'Ini semua gara gara Randy sialan'
Batinya kesal.

flashback

'Aduh gimana nih, udah jam segini tapi kok taksinya gaada yang lewat,  kalo gini bisa telat gue ke sekolahnya,  terus juga ngapain sih mobil gue pake acara mogok segala,  pasti karna di punjem sama bang Radit semalem, dasar bang radit! awas aja ya!'

Audy terus terusan mendumel kesal dalam hati,  ia meruntuki apa yang sedang terjadi padanya saat ini,  dan dari tadi taksi yang di tunggunya pun tak kunjung lewat.

Kemudian ' TAKSI ' Audy berteriak saat ia melihat sebuah taksi dari kejauhan.

Taksi itu menepi ke arah Audy dan berhenti tepat di depan gadis itu.

Tapi saat ia akan membuka pintu.

Seorang laki laki mendahuluinya dan langsung melompat masuk je dalam taksi tersebut,  ia cepat cepat menyuruh sang sopir untuk menjalankan taksinya.

Sedangkan Audy masih belum bisa mencerna apa yang barusan terjadi.
Ditambah lagi laki laki itu kemudian membuka kaca jendela mobil lalu menjulurkan lidah dan melambaikan tangannya ke arah Audy.

"Dah Audy,  makasih loh ya taksinya,  lo hati hati yaa, gue duluan" teriaknya dari dalam taksi yang sudah melaju.

RANDY SIALAN... 
AWAS LO!!!

flashback off.

"Uuuh kasihan yang lagi dihukum,  terlambat ya mbak?" ujar seorang laki laki yang sedang melewati lapangan sambil mengejek Audy dengan nada yang di buat buat.

Sementara Audy sedang menahan amarahnya yang sudah ingin meledak dari tadi.

Ia mati matian menahan keinginanya agar tidak melempari laki laki itu sepatu. Karna sebentar lagi bel istirahat berbunyi dan itu artinya sebentar lagi hukumanya akan segera selesai. Tapi jika ia berulah dan melempar sepatu arah ke laki laki itu,bukan tidak mungkin jika hukumanya akan ditambah.

~~000~~

'TEET' 'TEET' 'TEET'

Bel istirahat akhirnya berbunyi dan menggema di SMA Bimantara Jakarta.

Audy pun menghela nafas dan langsung pergi ke kantin karena ia sangat lelah dan haus.

"Audy..."

Audy lantas menoleh dan melihat siapa yang memanggilnya.  Ternyata para sahabatnya sedang berlari menghampirinya.

Mereka adalah Nesya, Arum, Chika,  Vinda.  Keempatnya adalah teman dekat Audy dari SMP.

"Eh lo kenapa tadi kok gak masuk ke kelas?" tanya Chika.

"Iya nih jangan jangan lo bolos yaa? Soalnya tadi kan jam pelajaranya Pak Benny, Dan lo gak suka sama guru killer yang satu itu" tuduh Nesya dengan penuh selidik.

"Enggak deh.  Kalo diliat dari tampangnya sih, keknya Audy habis dihukum.  Ya nggak dy?" ujar Arum.

Audy menghela nafas mendengar teman temanya yang sedang beradu argumen itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our & FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang