#11 Sound Of Grass

5.8K 402 15
                                    

Pagi itu, Gerard dan kekasihnya Intan sedang berjalan di tepi sebuah hutan di dekat rumah mereka selepas berolah raga pagi,

"Jadi bagaimana menurutmu hutan ini?" Gerard membuka percakapan diantara mereka,

"Iyah, kurasa tempat ini indah sekali di pagi hari," jawab Intan sambil menyapukan pandangan ke sekelilingnya,

"Memangnya kenapa kalau malam hari? Kau takut?" tanya Gerard setengah menyindir.

"Huh baiklah, kuakui kalau aku memang takut, tapi memangnya apa kau sendiri berani berada disini sendirian pada malam hari?" Intan balik bertanya dengan nada gusar.

Gerard hanya tertawa kecil saat melihat wajah Intan mendadak berubah cemberut.

Kresek... Bruk...,

Terdengar seperti ada sesuatu yang terjatuh di tumpukan daun kering dari dalam hutan di sebelah kiri mereka,

"Eh, suara apa itu?" tanya Intan penasaran,

"Aku tidak tahu, mungkin ada buah yang matang lalu terjatuh," jawab Gerard,

"Kurasa tak mungkin, aku tahu betul di hutan ini tak ada pohon yang memproduksi buah," sanggah Intan,

"Kalau begitu kita cari tahu saja suara apa itu," Gerard langsung berlari ke dalam hutan menuju arah dimana suara itu berasal,

"Hei, tunggu aku...!!" teriak Intan sambil berlari menyusul Gerard.

Baru saja saat dia berlari sekitar sepuluh langkah, dia dikejutkan oleh suara teriakan Gerard,

"Whoa...!!!"

Intan segera mempercepat langkahnya dan dia menemukan Gerard sedang jatuh terduduk di depannya dengan raut wajah tercengang,

"Ada apa? Kenapa kau berteriak?"

Gerard tidak menjawabnya, ia hanya menunjuk ke arah kemana dia menghadap dengan jari telunjuknya.
Saat Intan melihat ke arah yang ditunjukkan, barulah dia yang ganti terkejut.

Dia melihat ada sesosok mayat perempuan tergantung di pepohonan dalam jarak sekitar 300 meter dari tempat dia berdiri sekarang,

"Kita harus segera menolongnya, cepat...!!" seru Intan sambil berlari menuju mayat tersebut, namun langkahnya langsung terhenti saat penciumannya menangkap bau busuk yang berasal dari mayat tersebut,

"Kurasa sudah terlambat untuk menolongnya, apa kau tak mencium baunya?" tanya Gerard.

Intan hanya mengangguk sambil menutup hidungnya,

"Dilihat dari bau dan kondisi mayat ini yang mulai hitam dan berlendir, nampaknya dia sudah berada disini sejak 4 hari lalu," Gerard mencoba menjelaskan,

"4 hari yang lalu dan tak ada seorang pun yang tahu ada mayat disini? Itu aneh," Intan nampak skeptis mendengar penjelasan Gerard,

"Daerah ini jarang dilewati orang, jadi bisa saja itu terjadi kan? Dan aku juga tak mengenal wanita ini, apa kau mengenalnya?"

Intan hanya menggeleng lalu dilihatnya ada sesuatu dari mayat itu yang menarik perhatiannya, sebelah sepatu mayat itu jatuh dan tergeletak di bawahnya,

"Jadi benda ini yang menimbulkan suara tadi," Intan memungut sepatu mayat itu dengan kedua jarinya,

"Sepatu mayat itu? Mengapa suaranya terdengar begitu keras?"

Gerard mengernyitkan dahinya saat dia melihat ada keanehan pada mayat tersebut, jarak antara kaki mayat tersebut dengan tanah cukup jauh yaitu sekitar 90 cm, namun dia tak melihat ada benda yang kira-kira dapat dijadikan pijakan untuk menggantung di sekitar mayat tersebut,

"Menurutmu bagaimana wanita ini bisa menggantung dirinya di pohon ini? Tidak ada benda yang bisa digunakan untuk berpijak di dekatnya," Gerard nampak keheranan,

"Mungkin dia memanjat pohon dulu lalu terjun dengan kondisi leher terikat," Intan mencoba menjawab.

Gerard hanya menggeleng,
"Kau lihat dahan tempat simpul tali ini terikat? Tinggi sekali, dan mayat itu memakai sepatu hak tinggi, bagaimana dia bisa memanjat pohon ini dengan pakaian seperti itu?"

Raut wajah Intan tiba-tiba berubah ketakutan,

"Astaga, lihat...!!" dia berteriak sambil menunjuk ke arah mayat wanita itu.

Gerard menoleh ke belakangnya dan kini dilihatnya mayat yang tadinya tergantung membelakangi mereka kini telah berubah posisi menghadap mereka, nampak bola mata putihnya terlihat seperti sedang mengawasi mereka berdua,

"Mungkin tadi talinya sempat terpelintir," Gerard mencoba menenangkan Intan.

Mereka lalu berjalan ke samping mayat tersebut,
"Kalau memang talinya terpelintir, maka mestinya sudah sejak tadi mayat itu menghadap ke arah kita," Intan nampak semakin ketakutan,

"Sudahlah tenangkan saja dulu diri... mu...," kata-kata Gerard tertahan saat dia melihat mayat wanita itu kembali tergantung dengan posisi menghadap mereka, padahal mereka baru saja berpindah tempat berdiri.

Mereka lalu mencoba berpindah posisi lagi dan hasilnya tetap sama, mayat wanita itu selalu berputar menghadap ke arah mereka berdua, Gerard dan Intan kini benar-benar diliputi perasaan takut,

"Ba-bagaimana mungkin, dia seakan mengawasi kita, ayo sebaiknya kita pergi dan segera melaporkan kejadian ini pada polisi," raut wajah Gerard kini terlihat amat pucat karena ketakutan.

Tiba-tiba saja ada sesuatu yang berwarna hitam mengalir keluar dengan deras dari bawah mayat itu,

"Astaga, apa itu...?!! Cepat lari...!!!" teriak Gerard.

Mereka berdua segera berlari pergi sementara mayat itu terlihat seperti tidak pernah melepaskan pandangannya dari mereka dan saat mereka berdua sudah tak terlihat lagi, mayat itu secara misterius berputar kembali ke posisinya semula.
***

(Based from a short story manga by Junji Ito, Mimi No Kaidan, chapter Sound of Grass)

CREEPYPASTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang