Tring.. Tring.. Tring...
Suara deringan jam beker menggema di sebuah kamar yang bernuansa serba biru itu menganggu seorang gadis dari tidurnya yang nyenyak itu. 'TEK!' Dengan sebal ia mematikan jamnya itu dan kembali menarik selimutnya berniat ingin melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu tadi. Tetapi, tidak sampai 5 menit ia memejamkan matanya, tiba-tiba Nita, ibunya, memasuki kamarnya. Saat mendengar suara pintu terbuka, ia menarik selimutnya lagi sampai kepalanya tak terlihat. Nita yang menyadari perilaku anaknya itu hanya tersenyum kecil. "Zia! Mama tau kamu udah bangun. Ayo, cepetan siap-siap!" ujar Nita tegas sambil menarik selimut anak sulungnya itu. "Siap-siap kemana sih ma? Hari ini kan libur." balasnya singkat dan kembali menarik selimutnya. Nita hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar alasan anaknya yang bernama Azalea itu. "Udahlah, kamumah selalu begitu, pura-pura lupa, bilang aja sih kalau kamu males. Gapapa juga, mama tinggal panggil Alvatha kesini buat nemenin kamu." ujar Nita sambil berjalan keluar dari kamar Azalea. "Hari ini Alvatha senggang juga kok." ujar Nita lagi dengan senyuman jailnya. Azalea yang mendengar sang ibu menyebut nama 'Alvatha' langsung bangkit dari tempat tidurnya itu dan memasang wajah jengkel. "IYA MA! AKU SIAP-SIAP SEKARANG! UDAH, GAUSAH MANGGIL-MANGGIL KAK VATHA KESINI!" Teriaknya kesal dan langsung menuju ke kamar mandi.********
Azalea memandangi dirinya di cermin, sambil memakai bandana untuk menghiasi rambut pendek sebahunya itu. Tiba-tiba handphonenya berbunyi menandakan pesan masuk dari aplikasi LINE.
Kak Kelvin : Zia, jadi kesini gak? ;D
Azalea : iya Kak, ini udah mau jalan. Tunggu aja ya :3
Setelah membalas pesan dari kakak sepupunya itu Azalea langsung memasukkan handphonenya ke dalam saku celananya. Ia langsung melesat ke luar kamar dan menuju ruang tamu. "Mama! Ayo berangkat, Kak Kelvin udah nanyain tuh." Ucap Azalea. Nita hanya mengangguk kecil, dan melemparkan kunci mobilnya ke arah anak sulungnya itu. "Kamu yang nyetir ya?" Pinta Nita sambil mengedipkan satu matanya. Azalea pun hanya bisa mengangguk kecil sambil menghembuskan nafasnya. "Cie, nyetir. HAHA." Ledek Atari, adik Azalea yang hanya berbeda 2 tahun dengannya. "Bodo." Respon Azalea acuh dan langsung meninggalkan Atari yang sedang tersenyum jail melihat respon sang kakak.
********
"Heh! Bengong mulu lu, mikirin apaan?!" tegor Kelvin sambil menyentuh pundak Azalea. Azalea tersentak dan langsung memasang wajah sinis kepada kakak sepupunya itu. Kelvin membalas tatapan Azalea dengan jail. "Pms pasti nih." ujarnya menahan tawa dan mendahului adik sepupunya itu. "Kak, ini beneran jadi mau ketemu sama pacar kakak yang baru itu?" Tanya Azalea sambil menarik lengan baju Kelvin. "Yaiyalah, katanya kamu penasaran, mau ketemu." Jawabnya menatap Azalea. Azalea hanya mengangguk kecil. "Tapi kok, di pinggir jalan banget sih?" Tanya Azalea saat menyadari jalanan yang mereka lewati adalah jalan menuju para pedagang kaki lima berkumpul. "Yah- soalnya, pacar kakak ini, orangnya sederhana banget. Dia lebih suka makan dipinggir jalan daripada di mall. Katanya kalo di mall, sumpek." Jelas Kelvin dan tersenyum kepada adik sepupunya itu. Azalea pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Setelah beberapa menit berjalan, mereka pun sampai di sebuah kedai kecil yang bernama 'Kue pancong Pak Jerry'. Kedai itu tidak terlalu besar, tapi juga tidak kecil. Kelvin menarik tangan Azalea menuju seseorang gadis yang berbalut kerudung berwarna peach itu. Azalea menatapnya dengan kekaguman, gadis itu sangat cantik, perawakannya pun dewasa, pantas saja Kelvin jatuh cinta padanya. "Hoi, udah nunggu lama?" Tanya Kelvin dan langsung duduk di samping gadis itu. Azalea hanya diam tak bergeming. Ia bingung. "Heh dek, duduk. Biasa aja, jangan tegang gitu kali." Ujar Kelvin kepada Azalea. "Iya, biasa aja sama kakak." Timpal gadis itu. Azalea tersenyum kikuk, dan langsung duduk di hadapan Kelvin. "Nah, lis, aku udah pernah cerita kan, tentang adik sepupu yang deket banget sama aku itu? Ini dia orangnya." Ujar Kelvin menjelaskan kepada Alissha. Alissha mengangguk dan tersenyum kecil ke Azalea. "Aku Alissha, kamu Azalea kan?" Ucap Alissha memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya. "Iya kak, aku Azalea, biasa dipanggil Zia. Salam kenal." Ucap Azalea dan membalas uluran tangan Alissha. Setelah itu, Kelvin dan Alissha berbincang-bincang tentang tugas kuliah mereka. Azalea yang masih menduduki kelas 3 SMA tidak mengerti tentang apa yang mereka bicarakan. "Ng, Kak, aku keluar bentar ya," Ucap Azalea meminta izin kepada Kelvin. "Pengen kemana emang?" Tanya Kelvin. Azalea menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia mencari-cari alasan yang tepat untuk membuat kakak sepupunya itu percaya. "Ng, i-itu, kuota ku abis, mau beli. Hehe." Jawabnya mengada-ada. "Kan tinggal minta sama tante Lia." Sanggah Kelvin, kali ini Kelvin sudah tau bahwa adik sepupunya ini mudah sekali bosan. "Kakak, ayoolah, aku tau kakak cuma iseng." Ujar Azalea sebal. Ia tahu, bahwa Kelvin sangat suka sekali menjailinya. "Oke, oke, sana jalan-jalan. Nanti jam 4, udah harus balik ya." Perintah Kelvin dan dibalas dengan senyum lebar oleh Azalea.
*****************
"Huft. Kak Lisa cantik banget ya. Pantes aja, Kak Kelvin klepek-klepek sampe segitunya." Gumam Azalea berjalan mengelilingi taman yang tak jauh dari kedai Pak Jerry. Azalea tak pernah merasakan yang namanya pacaran, karena orang tuanya itu sangat overprotective kepadanya, jadi ia tak mau cari masalah. Sebenarnya Azalea sangat penasaran bagaimana rasa nya pacaran, ya, selama ini ia hanya merasakan suka tanpa menyatakan nya. Dan ia tak pernah menganggap serius rasa suka yang ia rasakan. Ribet, pikirnya. Azalea mulai mengelilingi sekitar taman yang ukuran nya tidak begitu luas. Disana ada beberapa pasangan yang sedang bercanda ria, ada juga seorang ibu yang sedang menemani anaknya bermain, bahkan ada sebuah keluarga yang sedang piknik. Azalea memutuskan untuk duduk di bangku taman yang terletak di ujung. Ia memasang earphonenya dan mulai memutar musik yang terdapat di handphone nya.
"Hei, boleh duduk disampingmu?" ujar seseorang meminta izin untuk duduk di sebelah Azalea. Azalea diam tak bergeming.
"Hei," sapa seseorang itu lagi. Kali ini dengan menepuk pundak Azalea. Azalea tersentak dan langsung melepas earphone nya. "Ah, iya, maaf, ada apa?" tanya nya menatap polos lelaki yang kini berdiri di hadapan nya. Lelaki itu memutar bola matanya. "Boleh aku duduk disampingmu, nona?" tanya nya lagi dengan nada dibuat-buat seperti butler-butler. Azalea mengangguk tersenyum dan memberikan tempat untuk lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Place Where's My Heart Belong To
Teen FictionI don't know about my feeling. I don't understand about it.