"Len, gw mau pinjem pulpen lu" -Devan
Lena tidak menanggapi.
Devan mendengus kesal karena tidak mendapat respon dari Lena, ia tau kalau Lena tidak suka cara ia meminjam pulpennya.
Lena adalah gadis cantik yang famous dan terkenal sangat jutek dan c...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** *** *** *** ***
Teng!! Teng!! Teng!!
Aku beranjak dari dudukku hendak keluar kelas, tapi seseorang menahan tanganku, aku menoleh.
"nih, makasih udah minjemin pulpen lu" ucap Devan "Iya, sama-sama" balasku lalu berjalan keluar kelas menuju kantin.
◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇
"APAA!!?? Seorang Devano Pratama memohon sambil berlutut dihadapan Lena si cewek tengil!!??" ujar Vito dramatis, Lena yang mendengar ucapan Vito langsung menghampiri Vito, Ronald, Arga dan Devan. "Siapa yang lo bilang cewek tengil!!!???" tanyaku "Eh?? Lena??? Ehmm.. itu... si... Rara!! Iya! Si Rara! Yang gw maksud itu si Rara!" ucap Vito gugup "Yakin lo? yang lo maksud itu Rara?" tanyaku "Iya" jawab Vito Lena melirik sekilas kearah Devan, Arga dan Ronald yang hanya diam sebelum ia pergi dari hadapan mereka ber-4. "Cantik sih... tapi jutek" batin Devan
•º•º•º•º•º•º•º•º•º•º•º•º•º•º•º•º•º
Lena berjalan menyelusuri koridor sekolah, ia berhenti saat melihat segerombolan siswa dan siswi yang tengah mengerumuni mading sambil tertawa, Lena menyelusup, sekarang ia ada dihadapan mading, Lena melihat foto Arenka--si culun yang wajahnya dipenuhi lipstik dan rambut yang berantakan dipajang dimading, dengan cepat Lena mengambil semua foto Arenka yang dipajang dimading lalu membuangnya ketempat sampah.
"Bubar!! Kembali ke kelas kalian!!" Teriak Lena tegas, semua siswa dan siswi yang tadi mengerumuni mading kembali ke kelasnya masing-masing dengan berbagai eluhan.
"pasti ulahnya Kesha!" batinku Kesha Sabilla adalah cewek pembuat onar, PHO dan pembully, sekaligus cabe-cabean disekolah Lena. Kemudian Lena memasuki kelas Arenka, untuk menemui Kesha beserta anak buahnya--Dea dan Rara.
"KESHA!!" Teriak Lena, Kesha yang sedang mengobrol dengan anak buahnya menoleh. "Eh? Ada Lena, ada perlu apa yah?" Tanya Kesha pura-pura tidak tau maksud kedatangan Lena, padahal Kesya sudah tau apa yang membuat Lena ke kelasnya. Lena sangat tidak suka dengan orang yang suka membully. "Eh cabe!! Kalo lo berani bully orang lagi! Gw bakal laporin lo ke kepsek!! Biar lo di DO dri sekolah ini!! Cabe-cabean kayak lo itu gak pantes disini!!" ujar Lena "Suka-suka gw dong!! Laporin aja sono!! Gw gak takut!! Gw ngebully Renka! Kenapa lo yang ribet!!??" ucap Kesha "karena gw gak suka liat orang menderita!!!" balas Lena "Kalo lo gak suka liat orang menderita! Gak ush diliat!! Gampang kan?!!" ujar Kesha "Kalo lo bully orang lagi! Lo berurusan sama gw!!" ujar Lena lalu berjalan keluar kelas "Dia pikir gw takut sama ancamannya dia?!" ucap Kesha yang terdengar oleh Lena sebelum Lena benar-benar jauh dari kelas Arenka.
Tanpa Lena sadari, Devan melihat kejadian antara dia dan Kesha. "Menarik..." batin Devan.