Nichole berjalan pelan menuju perpustakaan dengan membawa beberapa buku tebal dalam dekapannya. "Nichole ?" panggilan dari Pustakawan tua itu sedikit membuatnya tersentak dan segera menoleh ke belakang dan mendapati Pak Ruslan, Pustakawan yang selalu melayani-nya di Perpustakaan. Ia tersenyum hangat ke arah Pak Ruslan "Ya, ada apa Pak ?".
Pak Ruslan berdiri didepannya untuk sesaat dan terdiam "Ah ya, Bapak hanya ingin memberitahu mu mengenai Buku Anatomi yang terbaru. Apa kau masih mengingatnya ?" Nichole mengerutkan keningnya seolah sedang mengingat sesuatu.
"Hm, aku masih mengingatnya. Apa Bapak sudah memiliki buku itu ?" Nada berbicaranya terdengar begitu antusias dan bersemangat.
"Beberapa hari yang lalu, sejumlah murid juga mengunjungi perpustakaan dan mencari buku yang sama dengan yang kau cari itu. Untungnya, ada tersisa satu buku yang Bapak simpan untuk mu. Mengingat kau adalah pengunjung setia perpustakaan ini" Pak Ruslan sedikit tertawa pada bagian akhir omongannya. Nichole dapat memaklumi hal itu, benar saja dari sekitar tiga ratus atau lebih murid di sekolahnya hanya ia murid yang sangat setia mengunjungi perpustakaan.
"Boleh kah aku megambilnya sekarang ? ada tugas yang harus aku selesaikan secepatnya." Pak Ruslan menganggukan kepalanya.
Nichole masuk bersama Pak Ruslan ke dalam perpustakaan. Sementara Pak Ruslan sibuk mencari buku yang diminta oleh Nichole, Nichole lebih memilih untuk melanjutkan bacaannya pada buku pelajaran Kimia yang belum selesai dibacanya. Tak lama, Pak Ruslan kembali tanpa membawa apapun dari ruangannya membuat Nichole kebingungan
"Maaf Nichole sepertinya, kau harus lebih bersabar jika ingin menginginkan buku itu. Bapak baru memeriksa daftar peminjaman buku hari ini dan sudah ada yang meminjam buku itu lebih cepat sebelum kau"
Kecewa ? sudah pasti dirasakan oleh Nichole saat mengetahui kebenaran itu. "Kalau boleh aku tahu, siapa yang meminjamnya ?" Pertanyaan Nichole membuat Pak Ruslan sedikit berpikir untuk mengingat nama peminjam buku itu.
"Delon Smitch" Nichole merasa tidak asing dengan nama itu.
"Bapak juga bingung kenapa murid pembuat onar dan biang masalah sepertinya tiba – tiba saja menapaki kakinya ke tempat seperti ini dan malah meminjam buku pelajaran." Sekarang, ia mengingat siapa lelaki itu. Lelaki itu adalah murid dari kelas tetangga yang dikenal sebagai Biang Onar dan Pembuat Masalah di sekolahnya.
Nichole memilih untuk membereskan semua bukunya dan berdiri dari duduknya. "Aku akan mencoba meminjam buku itu darinya. Semoga saja, lelaki 'Pembuat Masalah' itu mau meminjamkam buku berharga itu padaku." Pak Ruslan mengangguk kemudian beranjak membukakan pintu perpustakaan pada Nichole.
Nichole berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya dengan raut wajah yang sangat sulit untuk dijelaskan. XI Ipa 1, ruang kelas yang belum satu tahun ditempatinya bersama teman – temannya. Nichole masuk ke dalam kelas yang sudah bisa dikategorikan seperti tempat berjualan ini dengan raut wajah kesal.
"Ngga dapet apa yang lo cari. Lagi. ?" Nichole menatap Linda teman duduknya yang sedari tadi lebih memilih sibuk dengan ponsel ditangannya.
"Sudah hampir satu minggu aku mencari buku itu di perpustakaan. Dan, disaat ada malah aku yang keduluan dengan Lelaki itu!" Linda menggelengkan kepalanya kemudian menyimpan ponselnya kedalam saku seragamnya.
"Emangnya siapa sih orangnya ?".
Ada helaan napas panjang sebelum Nichole melanjutkan penjelasannya pada Linda.
"Pembuat Masalah. Aku saja bingung kenapa lelaki dengan predikat rendah sepertinya mau menginjakan kaki pada tempat yang lebih dominan di tempati oleh orang – orang yang berbanding terbalik dengan predikatnya itu." Linda melebarkan kedua bola matanya begitu mendengar penjelasan lanjutan dari Nichole.
"Maksud lo Delon ?" Nichole mendelik kesal pada Linda yang terus saja bertanya dan itu mengenai Lelaki 'Pembuat Masalah' itu.
"Apa namanya penting bagi ku ? aku rasa tidak Lin, karna yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya agar aku dapat memiliki buku itu. Bisa saja, setelah dia meminjam buku itu bukannya membacanya atau menjaganya dengan baik, dia malah merusaknya." Tegas Nichole yang sangat menyayangkan buku yang sudah sangat lama ia cari itu jatuh ke tangan lelaki seperti Dion.
Linda berdecak sebal "Lo itu, terlalu sayang sama BUKU Nich! Please, tinggalin semua itu untuk sementara waktu terus cari hal lain yang bisa lo kerjain selain belajar dan baca buku. Lo bisa gila Nich kalo lo gini terus. Baca, Belajar, Belajar, Baca. Lo ngga stres ya ?"
jelas berbeda bila seorang gadis pencinta buku dan gemar belajar bertemu dengan seorang gadis yang lebih gemar bermain dan lebih senang dengan yang namanya 'Party'.
Sayangnya, Nichole bukan gadis seperti itu. Disisi lain, ia sangat menyukai Buku dan gemar belajar tapi bukan berarti, setiap waktunya ia habiskan untuk belajar dan membaca buku. Ia selalu mengatur waktu untuk belajar dan sekedar Me-refresh kan sejenak mata dan otaknya.
"Minggu depan adalah Event Penting bagi ku Lind. Jadi, tidak akan ada waktu untuk bermain – main aku tidak ingin mengecewakan kepercayaan yang sudah diberikan para guru pada ku" Linda menggelengkan kepalanya dan beranjak pergi dari tempatnya tanpa memperdulikan ucapan atau lebih tepat ceramah Nichole padanya.
"Bagaimanapun caranya, aku harus segera mendapatkan buku anatomi itu darinya."Nichole meyakinkan dirinya sendiri untuk mendapatkan Buku Anatomi itu dari Delon.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROOFTOP
Teen FictionPertemuan mereka untuk yang kesekian kalinya namun, tidak disengaja ini ternyata menimbulkan sebuah gejolak cinta yang menghubungkan keduanya. ROOFTOP adalah tempat pertemuan mereka sekaligus tempat yang menjadi saksi bisu hubungan keduanya terjalin...