BAB I

144 17 23
                                    

Kriiiing...kriiiing...
Bel masuk SMA HARAPAN BANGSA berbunyi,dan membuat Ivy berlari saat baru saja memasuki koridor,meski berlari ia tetap fokus pada handphonenya dan menaiki tangga menuju lantai 3 tempat kelas XI berada.

Saat sudah di di kelas,Ivy langsung masuk dan duduk di bangku paling pojok belakang.

Ivy masih saja fokus pada handphonenya meskipun ada sesuatu yang mengganjal di hati Ivy.Seperti semua orang yang ada di kelas sedang melihatnya,tapi ia berusaha tidak peduli.

"Vy!Lo ngapain disini kelas lo kan disebelah"kalimat itu sontak membuat Ivy menengok,dan benar saja semua anak MIPA 2 sedang menatap Ivy.

Sedetik kemudian,tenggorokan Ivy tercekat,jantungnya berdebar sangat kencang,bukan karena salah masuk kelas.Tapi ada...Kevin Adipati disampingnya.

"E-emma eh iya,mmm itu ya apa tuh?Hehe,gue salah kelas ya..."terlihat konyol memang jika Ivy salah tingkah,tapi memang sangat susah bertingkah normal disamping pujaan hatinya,Kevin.

Dengan langkah seribu Ivy langsung berjalan keluar sambil menahan malu.

Di kelasnya,MIPA 1,Ivy hanya termenung mengingat kejadian tadi.

"Vy... itu yang fisika kapan dikumpulin?pak Jarwo gak jelas dah"
Melihat Ivy yang hanya diam saja,Sasa menyenggol pundak Ivy dan membuat Ivy kaget.

"Apa sih Sa!?ganggu ah"

"Lo ngapa dah dari tadi???bengong... aje ish!.Mikirin Kepin yak??"pas! Memang Kevin yang dari tadi Ivy pikirkan.

"Hmm, ya bisa dibilang gitu"jawabnya

"Kenapa emang prince charming lo?"

"Nih ya gue ceritain.Tadi pas bel kan gue lagi buru-buru terus lagi fokus......"ucapannya terpotong saat pak Jarwo,guru fisika masuk ke kelas.

"Pagi anak-anak"sapa guru fisika tersebut.

"Pagi pak...."jawab anak MIPA 1 serempak
-------------

"Eh Sa lo nginep aje yehhh.Gue lagi bosen nih,bang Vigo kan lagi di Bengkulu,lah si bang Verel lagi di Anyer,bonyok gue lagi di Singapore.Pleaseeee"mohon Ivy sambil menampilkan puppy eyes-nya.

Sekarang memang mereka sedang dirumah Ivy,dan hanya ada ART dan supir keluarga Ivy.

"Hmm,iya deh.Gue telpon nyokap gue dulu yehh"senyum lebar langsung mengembang di wajah Ivy.

"Sa... lo laper gak?gue laper....Delivery ojek online aja yuk"katanya sambil mengambil telfon diatas nakas,"sekarang baru jam 8 si."

"Ya udah gue apa aja,terserah lo"

"Pizza?"Sasa menggeleng,"nasi rames?"Sasa menggeleng lagi,"Burger Bl*n*er?"Lagi-lagi menggeleng.

"Sa!Lo maunya apa kalo gitu!?ini ga mau-itu ga mau!"geram Ivy.

"Hehe,iya deh...iya....Mmm kalo kita ke restoran depan komplek aja gimana?"

"Ya udah,buru"
Setelah itu mereka pun pergi menggunakan mobil Sasa.

Perjalanan hanya 5 menit dan mereka sampai di restoran,Ivy langsung memesan dan disusul Sasa.

"Sa!"panggil Ivy

"Apa?"Sasa masih fokus dengan handphonenya.
"Sha,omegat itu ada Kevin,Sha itu liat!"tunjuk Ivy ke luar jendela restoran.

Sasa dengan cepat langsung menengok ke arah tunjukkan Ivy."oh iya...,ngapain ya dia ama tuh cewek?"

"eh...eh... dia masuk ke sini sa!duh terus gue harus gimana nih?sa!elahh"Ivy panik,sedangkan Sasa hanya santai sambil kembali fokus pada handphonenya.

"Hai Kev!"panggil Sasa,Ivy sangat gemas dan melotot pada Sasa.

Duhh Sasa kok bego banget ah!Mati gue...omegat! rutuk Ivy dalam hati.

"Mmm hai Sa,dan itu siapa?"di menunjuk Ivy yang bersembunyi di balik majalah,padahal terbalik.

"Ivy itu Kev.Eh tunggu... Dinata telfon,sebentar ya gue tinggal dulu"jawab Sasa santai.

Ivy pun akhirnya menurunkan majalahnya,dan menatap Kevin yang kini duduk di hadapannya."Mmm eh itu,mmm hai Kev!"sapa Ivy sedikit ragu dan senyum."Hai Vy!"balas Kevin dengan senyumnya juga,dan senyum itu membuat badan Ivy lemas karena terpesona.

"Lo sama siapa Vin tadi?eh maksud gue lo ngapain kesini?aduh pertanyaan gue gak banget.Ya udah abaikan...abaikan"kata Ivy dan membuat Kevin tertawa,itu pertama kalinya Ivy melihat Kevin tertawa.Baru saja Kevin ingin membuka suara,Sasa menghampiri merek dengan muka agak panik."Kenapa Dinata Sa?"tanya Ivy."Dinata badannya panas,eh gue balik dulu ya.Vy lo gapapa lanjutin aja maknanya.Mumpung besok libur nanti kerumah gue aja ya,dari pada sendiri di rumah"jelas Sasa dengan senyum tipisnya,"Vin nanti bisa nganterin Ivy gak?Please yehhh.Ya udah ya,bye"belum Kevin mengangguk Sasa sudah berlari keluar.

Raut cemas terlihat diwajah Ivy,sejak Sasa meninggalkannya dengan Kevin.

"Tenang aja nanti gue anterin kok.Eh ini makanan Sasa gue aja yang makan ya"kata Kevin,dan Ivy hanya mengangguk.

"Mmm vy..."panggil Kevin disela makannya.

"Apa?"tanya Ivy singkat.

"Emang lo suka sama gue ya?bukannya ge-er tapi maksudnya gue mastiin aja.Lagian suka aneh gak si dulu?pas SMP kita di cengin terus sama anak-anak,guru-guru juga jadi ikutan.Menurut lo gimana?"deg,Ivy tak berharap itu yang akan Kevin bahas,tapi mau tak mau ia harus menjawabnya.

"Itu.....

-----------
Hai guys!welcome to my first story.Kasih masukkan tentang kekurangannya di comment ya,dan jangan lupa like,juga follow gue.Maap yeh kalo absurd atau gak jelas.Hehe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang