Sekumpulan remaja laki-laki tengah duduk melingkar dengan raut wajah yang berbeda-beda dan tidak lazim di pandang
Woi lo bilang apa thor// Naruto dah nyiapin jutsu seribu bayangan // Isti kabur terbirit-terbirit// oi sini lo!! Akamaru kejar tuh author// ampun bang // oke...oke lupakan... back to story
Mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu yang serius "Tugas lo harus naburin kelopak mawar dari atas, nar!!" Rambut nanas atau Shikamaru menyuruh cwo di sampingnya yang merupakan kepala duren
"Caranya gimana?? Gue kan gk punya sayap" tanya Naruto menyengir lebar dan saat itu juga terlihat dengan jelas sesuatu berwarna hitam nyelip diantara deretan giginya
Nar klo habis makan, tusuk gigi pakai lah// hehehe... oke thor// emng lo makan apa sampe item gitu// makan aspal lah thor// njirr lo
Shikamaru memijit pangkal hidungnya geram dengan ke lima temannya itu. Sudah 12 menit dia harus berkutat memikirkan rencana yang cocok untuk membantu Sasuke dalam urusan cintanya namun hasilnya sama seperti sebelumnya ke lima temannya itu malah menyela dan mengacaukannya "Lo panjat pohon lah nar" terang chouji yang tergemuk di antara mereka
Gue gk gemuk thor// yah.. yah tau. Lo cuma kurang sexy//
"Lo harus panjat phon, chouji bantu naruto naburin kelopak"
"Lo gila yah Shika??" Chouji meloton sampai matanya mau jatuh keluar " gue jatuh lo mau taggung jwab gtu??"
"Pohon di panjat chouji nanti phonnya tumbang loh Shika" Kiba terkikik sendiri mengejek berat badan chouji yg mirip ikan buntal di atas selokan depan rumah pak haji Mamat
"Gue yg naburin bunganya aja shika" Lee menawarkan diri menjadi penabur bunga yang berarti harus memanjat phon "Bunga-bunga harum di mana mana" dengan gajenya kelopak mawar di tabur kesana-kesini
Platak...
Adhwaw...
Bogeman telak berhasil mendarat di kepala mangkok Lee menciptakan 3 tingakat benjolan di mangkok itu "Sakit bego" protes Lee mengusap benjolannya
"Itu mahal bodoh, lo tau kan??" teriak kiba menyemburkan kuahnya yang berbau tidak sedap membuat Lee pinsan seketika
"Lo pda bisa diam gk sih??" Sai bertanya, cwo tampan kulit albino ini merasa ikut dongkol menghadapi sahabatnya "Lalu gue jdi apa??"
"Lo jdi orang lah Sai"
"Diam... lo udh pda gue bgi kan tugasnya?? Jdi sampai jumpa nanti sepulang sekolah" Shikamaru menguap merentangkan tangannya tinggi keatas lalu dia berjalan pergi meninggalkan Naruto, kiba, Lee dengan ke bengongan mereka
***
Saat langit senja melukiskan warna orange yang indah telah berhasil menjadi suatu pelengkap tersendiri di hari yang penting di mana kedua insan tengah berdiri berlawanan arah di taman belakang di sekolah yang mulai nampak sepi "A... ano Sasuke-kun a... ada apa??" Surai Indigo menutup sebagian wajah cantik Hinata yang tengah merunduk"Hinata.. " saat Sasuke berucap kelopak mawar mulai betaburan mengelilingi ke duanya membuat kening Hinata dan Sasuke mengerut
"Mawar??" guman Hinat penuh kagum
"Hinata... aku ingin menyatakannya lagi"
Hinata yang tadinya terlena dalam kebingungan tentang asal datangnya mawar kini menatap Sasuke dengan rona merah yang menghias pipi gembilnya, hatinya berdebar Sasuke akan mengucapkan secara langsung. Langkah demi langkah mendekati Hinata, memeluknya dalam kenyamanan tanpa kata yang belum terucap. Keduanya larut dalam perasaan gugup namun keduanya juga dapat menahannya dengan baik
"Hinata. Aku ingin kau selalu bersamanku di sampingku untuk selamanya" aluna melody berputar memenuhi indra pendengaran. Di balik semak berukar tidak jauh dari tempat Sasuke dan Hinata berada, Sai tengah menjalankan tugasnya sebagai pemutar melody bersama Choiji
"Kau akan menjawab hal yang sama" Sasuke merogoh saku celananya mengeluarkan kotak hitam dari dalam saku dan membukanya tepat di depan Hinata. Sebuket mawar merah turun dari atas, Sasuke mengambilnya menyerahkannya kepada Hinata lalu menyelipakan cincin yang berhias permata amethyst ke jari manis Hinata membuat gadis indigo ini mengeluarkan air mata bahagia
"Sasuke-kun terimakasih" jarak keduanya semakin menyempit membuat orang di atas pohon penasaran dengan adegan berikutnya
"Shttt naruto lo jngan bergerak" Kiba memegang cabang pohon dengan erat
"Gue penasaran" bisik naruto
"Nar jngan bergerak terus!! lo bisa membuat keranjang bunganya jatuh" Lee mengingatkan agar naruto tidak banyak bergerak
Hinata dan Sasuke mendekatkan dirinya menghirup aroma yang menyeruak dari keduanya
"Teme cium Hinata" teriak Naruto dari atas pohon disertai guncangan yang dasyat membuat mereka bertiga jatuh kebawah dengan tidak elitnya
Brukk...
Ittai..
"Bodoh... gue dah kata jngan bergerak" kiba memukul naruto membuat karya di kepala duren temannya itu
"Naruto" geram Sasuke marah larena moment romancenya dengan Hinata terganggu
"Hehehe... gomen teme" naruto menyengir dengan wajah tidak bersalah
Hinata bengong menyaksikan semua yang terjadi "Selamat yah Hinata-chan" naruto mengulurkan tangannya membuat Hinata kembali tersadar
"Ehh yah Na.. naruto-kun" jawab Hinata menjabat uluran tanganya
"Cie... cie... cie" Lee menaburkan kelopak mawar keatas di sertai gelembung yang muncul memenuhi udara. Shikamaru, Sai, dan Choiji keluar dari persembunyiannya "Selamat yah kakak Ipar" ucap Sai tersenyum
Hari ini hari penuh bahagian, Sasuke memberikannya cintanya membuat hal yang manis untuknya. Hinata menangis tidak menyangka akan mendapat hal yang lebih
"Hinata kenapa kau menangis??" tanya Kiba khawatir begitulah dengan yg lain
"Aku menangis karena bahagia" jawab Hinata nenyeka air matanya "Terimakasih Sasuke-kun" Hinata berlari memeluk Sasuke
"Terimakasih untuk semua"
..
.
.
Ano... Gak jelwk amat kan yah😢 maaf klo jelek😭"Terimakasih" sudah mau membaca😄
Anoo.. Vote n coment voleh😳 jangan lupa yah😄😁
Terimakasih n next time 🙋😙
KAMU SEDANG MEMBACA
K.H.S Chat
FanfictionKonoha High School, Naruto dan yang lain harus update di solmet