"Gue sayang sama lo, gue cinta sama lo dan gue gak mau kehilangan lo, gue berharap lo juga begitu. Fan, gue mau lo jadi milik gue, gue mau kita ngejalanin ini sama-sama, gue harap lo pun begitu," Ucap Davin kepada Fanny dengan muka yang serius
"Fan? Please, say something?" Lanjut Davin karena melihat Fanny hanya diam tak berkutik
"Gu--gue, gue gak tau Dav," ucap Fanny gugup
"Kenapa? Apa karena kita sahabat? Apa lo nggak bisa ngubah persahabatan kita ketingkat lebih tinggi? Apa lo nggak bisa ngubah status kita yang hanya sebagai Sahabat?" Ucap Davin sambil berbalik badan membelakangi Fanny
"Gue butuh waktu, Dav," balas Fanny
"Sampe kapan? Sampe lo ketemu cowo impian lo? Terus lo jadian sama dia dan lo tinggalin gue? Iya? Basi!," Jawab Davin masih membelakangi Fanny
"Besok, jam 3 jemput gue, kita ketempat biasa, dan lo akan tau jawaban gue,"
*~*~*
Hari ini adalah hari dimana Davin akan mendapatkan jawaban dari Fanny, apakah Fanny mau menerimanya atau justru gadis itu tetap mempertahankan persahabatannya. Sejak limabelas menit lalu Davin sudah menunggu didepan gerbang rumah minimalis keluarga Fanny , pria itu menolak saat satpam penjaga rumah Fanny menyuruhnya masuk, dia lebih memilih menunggu diatas motor miliknya yang terparkir diluar rumah Fanny
Setelah dia merasa cukup lama menunggu, akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi gadis itu, dia pun mengeluarkan Handphone dari saku celana yang ia kenakan, lalu ia segera mencari nomor telfon yang ia tuju, setelah menemukannya ia pun seperti menulis sesuatu di Handphone tersebut
Davin.: Fan, gue udah didepan rumah lo nih...
Tak lama Handphone Davin berbunyi menandakan ada pesan masuk
Fanny.PS: Eh, iya Dav gue turun sekarang
Setelah membaca balasan pesan dari Fanny, Davin memasukkan Handphonenya kedalam saku celana, tak lama Fanny pun muncul dari dalam rumahnya dengan hoodie crop, jeans putih, dan rambut dikuncir seperti kuda. Davin tersenyum melihat mata Fanny yang menyipit akibat silaunya sinar matahari
"Dav, udah lama?," tanya Fanny saat baru sampai didepan Davin
"Lumayan, tapi gapapa kok," jawab Davin penuh pengertian, "Btw, lo gak berubah ya dari dulu," Lanjut Davin yang saat itu juga membuat Fanny bingung
"Maksudnya?," tanya Fanny yang saat ini kebingungan
"Yahh lo tuh gak ada perubahan dari dulu, masih aja tetep cantik dimata gue," ucap Davin sambil memberikan helm dan naik keatas motor miliknya
"Apasih lo, gombal ah, receh tau gak," jawab Fanny membuat Davin terkekeh
*~*~*
"Udah sampe nih, Fan, Yukk," ucap Davin saat mereka sudah sampai ditempat yang mereka tuju
Fanny hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Saat ini mereka sedang berada diCafe tempat biasa mereka kunjungi sedari dulu, saat baru masuk kedalam Cafe, mereka disambut oleh pelayan yang juga mereka kenal
KAMU SEDANG MEMBACA
Davin [OneShoot]
Short Story"Davin!," Setelah itu ia merasa bahwa semua mimpi gak selalu menjadi kenyataan. Ps; penasaran gak? kalo penasaran baca yaa,gayakin sii kalian suka sama cerita ini, tapi dibaca gaada salahnya kali ya?