Dua

34 4 2
                                    

"Maa,,cowok yang sekarang aku sayang itu suka sama cewek lain,dan cewek lain itu temen aku sendiri maa!!"Syifa mencoba menjelaskan.

"Syifa,kamu kenapa?Tumben banget kamu nyeritain masalah kamu" Tanya mamanya

"Soalnya,aku bingung mau cerita ke siapa lagi,ma!"

"Kenapa kamu ga cerita ke Rizky atau Viona aja?"

Justru kalo aku cerita ke mereka,itu malah buat masalah ini lebih berat ma.Batinnya

"Yaudah,mama tau ini masalah tentang anak muda.Lanjut besok aja ya, sayang sekarang udah malem,mendingan kamu tidur,daripada besok terlambat ke sekolah" Saran mamanya

"Yaaa..aku tidur dulu aja dehh" Katanya pasrah

Syifa melangkah keluar kamar,menutup pintu dengan pelan.Kemudian ia menuju arah kamarnya.Tidur.Itu yang akan ia lakukan

***

"Syifaa,ayo cepet berangkat" Panggil mamanya cepat.Hari ini mamanya yang mengantarnya berangkat ke sekolah,karena ia tidak mau berangkat bersama dua sahabatnya itu

"Emm...iya maaa" Jawabnya cepat.Ia berlari,menghampiri mamanya yang menunggu didepan rumah.Sampai dia lupa memasukkan kotak makannya.Mobil itu melaju,menuju sekolah Syifa.

***

"Syiff,,sini!!"Teriak Rizky yang memanggilnya setelah melihat ia turun dari mobil.Pastinya,ada Viona juga disana.

Syifa berlari kecil,mendatangi kedua sahabatnya itu.

" Ehh,,kalian cepet banget nyampenya"Kata Syifa

"Bukannya kita yang sampenya cepet,kamu itu yang jam segini baru datang" Viona menimpali

"Emang sekarang jam berapa?"

"Nih,lihat" Kata Rizky sambil menunjukan jam tangan yang ada di tangan kirinya itu

Syifa kaget saat melihat jarum jam yang menunjuk pada jam 06.55.Dia segera berlari menuju kelasnya dan meninggalkan kedua sahabatnya.Kedua sahabatnya hanya bisa geleng-geleng melihat ulahnya.

***

"Syif,lo udah ngerjain nomer berapa aja?" Tanya Haula yang duduk didepannya.Sekarang mereka—murid dikelas Syifa—sedang ulangan.Lebih tepatnya ulangan mendadak.

"Gue cuma kurang 2 nomer doang,nomer terakhir" Jawabnya.Syifa bisa dibilang cukup pandai—selalu masuk 3 besar—namun keberhasilannya itu tidak membuatnya lengah.Ia malah makin giat belajar.

"Syif,gue boleh tanya jawaban ke lo gak?Nomer 25 jawabannya apa?" Tanya Haula lagi,sebenarnya Haula juga pandai,namun kepandaiannya telah membuatnya sombong.

Belum sempat Syifa menjawab,teriakan Bu Lia menggema diseluruh kelas.

"Syifaaaa,Haulaaa!!Kalian sedang apa bisik-bisik seperti itu?Kalau sudah selesai,langsung kumpulkan ke depan."Teriak Bu Lia.

Syifa maju kedepan,mengumpulkan hasil kerjanya.Setelah itu,ia segera keluar dari kelasnya.

***

Ia berjalan menuju perpustakaan.Rencananya,ia akan membaca novel disana.Saat ia tiba disana,ia bertemu dengan Daniel.

" Ehh,ada Syifa ngapain disini?Bukannya sekarang jam pelajaran yaa??"Tanya Daniel.

Syifa tidak menoleh.Tetap fokus pada novel yg dibacanya."Tadi habis ulangan dadakan,terus gue kesini aja.Lo ngapain disini?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MetamorfosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang