Chapter 1

103 38 62
                                    

"Pindah lagi???" tanyaku heran pada Bunda dan Ayah.

"Ya, mau gak maulah. Ayahkan juga kerja disana. Masa iya anak ayah yang cantik, ayah tinggal sendiri disini?" Sesal ayah, namun tetap berusaha menghibur.

"bosen, baru juga punya temen banyak. Masa pindah lagi?" Ujarku kecewa kepada Bunda dan Ayah

"Abang dan kakakmu saja biasa aja Mit, Iya kan Kelvin, Lea?" Bunda menghela nafas panjang berusaha menenangkanku, namun hasilnya nihil. Bang kelvin hanya mengangguk dengan gaya sok coolnya. Padahal perilaku aslinya persis seperti cacing terkena abu. Kak Onoy pun hanya mengangguk ceria.

"Tapi sampe kapan bun? Aku beneran bosen. Kalo disuruh milih, aku lebih baik hidup dengan keluarga sederhana daripada harus gini" Aku meninggalkan bunda dan ayah yang masih termangu dengan kata kataku barusan. *Braak. Bunyi suara pintu ku hempaskan.

🤗<<SKIP>>🤗

Beberapa hari kemudian, keluarga kami beserta pembantu berangkat menuju Jakarta.
Sesampainya disana, jalanan menuju rumah baru macet.

"Hmm, sudah kuduga." Pikirku sambil menopangkan dagu pada punggung tanganku.
Saat sudah sampai dirumah baru, aku berkeliling melihat sekitar, ada taman kecil di halaman depan dan belakang rumahku, kolam ikan, dll. Sesudahnya, aku naik ke lantai 2 untuk memilih kamar, aku membereskan kamarku.

"Mitha, turun yaa, malam ini kita makan di luar dulu yaa." Pinta bunda.

"Iyya bun." Sahutku dari dalam kamar.

"What themes for today?" Gumamku sendiri saat melihat pantulan diriku yang masih lumus di cermin. Akhirnya, aku memilih baju lengan panjang warna oranye muda dengan celana jogger hitam dan sepatu warna peach dengan tali ombre. Ku gerai rambut hitam panjangku.

"Im ready" batinku sambil sekali lagi memandangi diriku sendiri dalam bayangan cermin. Tak lupa, aku membawa smartphone milikku. Ku masukkan ke dalam saku celana joggerku. Lalu, dengan segera kuturuni satu persatu anak tangga lalu dengan cepat aku memasuki mobil yang telah ditunggu oleh bunda, kakak serta abangku dengan duduk di kursi penumpang yang ada di depan. Selagi di jalan, aku terus memainkan handphone.

"Mitha, matikan dulu yah handphonenya, bunda mau isi bensin" ujar bunda tenang. Aku hanya mengangguk, tersenyum ke arah bunda lalu melihat ke belakang. Tak ada satupun yang sedang bermain handphone kecuali aku. Segera ku lakukan apa yang diperintahkan bunda tadi. Bunda pun langsung turun dari mobil.

Setelah bunda selesai mengisi bahan bakar, bunda kembali masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan. Akupun kembali tenggelam bersama handphoneku.

Sesampainya di sebuah restoran ternama, bunda memesan bangku VIP. Disana kami pas berempat. Bunda, Kak Onoy, Bang Kelvin, dan Aku.

Oya, nama kakakku Learishita Azzahra. Aku memanggilnya kak Onoy. Mmm, jika kalian bertanya mengapa Onoy, aku juga tidak tau sejak kapan dan mengapa aku memanggilnya seperti itu.

Kalo bang Kelvin, nama lengkapnya Calviano Didi Pratama. Dulu, aku sempat memanggilnya bang Ano, tapi dia sangat marah ketika aku memanggilnya seperti itu. Pernah saat aku memanggilnya bang Ano, dia marah banget, sampe sampe aku dikacangin hampir 2 bulan sama dia. Bufft abang yang jahat. Akhirnya ku ikuti panggilan Bunda padanya.

Sedangkan aku memiliki nama lengkap Aprilliamitha Azzahra. Biasa dipanggil Mitha atau Ara, tapi kalo dirumah aku dipanggil adek >.<

Kamipun memesan makanan. Saat makanan datang, kamipun mulai melahapnya perlahan. Namun seperti biasa, makanan apapun itu yang habis duluan selalu aku.

Give A MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang