One Shoot

435 38 11
                                    

"Anyeong haseyo, nae irreumeun Shon Wa imnida." ucap salah seorang lelaki yang berpakaian serba putih kepada pelayan cafe.
"Ne, ada yang bisa saya bantu?" ucap pelayan bernama Jaebum.
"Ne, kebetulan saya baru saja pulang lagi ke Korea. Bisa saya melamar kerja di cafe ini?" ucap Shon Wa.
"Keunde, cafe ini hanya cafe kecil. Tidak banyak orang yang datang ke cafe ini. Hanya sebagian pegawai kantor daerah sini saja yang datang saat jam istirahat." jelas Jaebum
"Ahh.. Gwenchana Ahjussi, lagian saya hanya mengisi waktu luangnya saja. Oh ya, Ahjussi pemilik cafe ini?"
"Ne, saya pemilik sekaligus pelayannya. Oh ya, jeoneun Im Jae Bum imnida. Anda cukup memanggil saya Jb. Dan anda bisa mulai berkerja besok."
"Ne, terima kasih Jaebum-ssi."

Shon Wa pun pulang dengan rasa senang. Sesampainya di rumah, ia langsung mencium pipi ibunya.

"Anyeong eommoni." ucap Shon Wa.
"Ya! Darimana saja kau ini, kau kan baru saja tiba di Korea tadi pagi." ucap eomma.
"Tadi ada pertemuan dengan teman lamaku. Sekalian melancarkan bahasa Korea kembali." ucap Shon Wa berbohong.
"Memangnya temanmu mengenalimu dengan penampilan seperti ini? Eomma tidak percaya."
"Serius eomma. Tadi aku menemui Jaebum hyung, ternyata rumahnya dijadikan cafe sekarang."
"Jinja? Wah eomma kangen sekali dengan anak itu."
"Mmm, keunde.. Aku memperkenalkan nama Chinaku."
"Jadi Jaebum tidak mengenalimu?"
"Tentu saja, dia kan tidak tahu nama Chinaku."
"Lalu kau memberitahu dia bahwa ini kau?"
"Ani."
"Lalu bagaimana kau bisa menghubungi selanjutnya?"
"Aku melamar kerja di cafenya."
"Apa? Michineun? Ya!!" ucap eomma memaki Shon Wa.

Shon Wa pun lari menuju kamarnya. Lalu menutup pintu kamarnya. Di kamarnya, ia memandangi fotonya dengan Jaebum semasa SMA dulu yang ada di meja.

"Hyung......ini aku, Jinyoung-mu." ucap Shon Wa sambil mengusap foto tersebut.
"Bogosipho, jinja naega bogosipda." ucapnya lirih.

Flashback
"Jinyoung-ah." ucap Jackson, salah satu teman Jinyoung.
"Ne hyung." ucap Jinyoung.
"Ingat, nanti sore kita pergi ke rumah Jaebum hyung untuk menyiapkan pesta grup kita."
"Aish, hampir saja lupa." ucap Jinyoung sambil memukul jidatnya sendiri.
"Ahh, pasti kau sedang ada janji dengan Nayeon." ucap Jackson.
"Hehe, tidak masalah hyung. Aku masih bisa membatalkannya demi acara ini."
"Ahh ne. Tapi hati-hati, jangan sampai dia marah."
"Ne hyung."
"Kalo begitu aku akan pulang lebih dulu untuk membantu hyung kita di rumahnya. Anyeong My Jinyoung."
"Anyeong hyung." ucap Jinyoung melambaikan tangannya.

Setelah pulang sekolah, Jinyoung langsung menemui Nayeon di kelasnya.

"Hey, chagiya." teriak Jinyoung ketika melihat Nayeon.
"Ya! Jangan teriak begitu. Aku kan masih jarak dekat." ucap Nayeon.
"Hehehe. Mmm chagiya, sepertinya hari ini kita tidak jadi keluar."
"Ohh? Wae? Niga appa?" ucap Nayeon khawatir.
"Ani chagi. Hanya saja aku lupa sudah berjanji akan pergi ke rumah Jaebum hyung."
"Tapi kau masih berjanji untuk menikahiku, kan?"
"Ne, kalau itu sudah bisa tidak bisa diganggu gugat lagi, chagi."
"Ahh... Arrasseo. Pergi sajalah kalau begitu."
"Kau tidak keberatan, chagi?"
"Ani.. Naega gwenchana-yo."
"Baiklah chagi, sampai besok." ucap Jinyoung sambil meninggalkan Nayeon.

Keesokan harinya Jinyoung bertemu Nayeon diparkiran sekolah.

"Chagiya." teriak Jinyoung.
"Hai, pulang sekolah aku ingin berbicara denganmu."
"Wae chagi?"
"Ani, aku hanya ingin bermesraan seperti biasa."
"Ahh, ne. Aku akan datang ke kelasmu."
"Ne. Aku ke kelas dulu."

Mereka berpisah menuju kelas masing-masing. Saat tiba pulang sekolah, Jinyoung langsung semangat menuju kelas Nayeon.

"Wae chagi?" ucap Jinyoung ketika melihat Nayeon.
"Ani, aku hanya ingin putus denganmu." ucap Nayeon jelas.
"Apa!! Wae chagi?" ucap Jinyoung kaget.
"Karena aku ingin fokus untuk ujian kenaikan, Jinyoung-ah. Aku tidak ingin memikirkan apa-apa dulu."
"Jika itu alasanmu meninggalkanku, aku tak masalah."
"Ne, gomawo Jinyoung-ah."
"Ne. Aku pamit pulang."

My Love (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang