"yoo bangunn, lo ada janji kannn"teriak andre dan mario langsung terbangun dari tidurnya,mengerjapkan matanya, lalu pergi mandi
"lo pesen apa buat sarapan hari ini? "tanya yudha saat semua sudah berkumpul di meja makan rumah dari mario mahendra "simple cuma pesen sayur asem, ayam rica sama nasi, minumnya lima jus jambu"ucap ferddy yang memesankan sarapan mereka
"eh jam sembilan atau sepuluh entar diana dateng, gue mohon kalian pergi ,main kemana gitu"ucap mario "emang gue mau main, anjing besok udah uas aja tai"ucap andre "lo kan biasanya nyontek ndre, yaelah"ucap ferddy yang telah lama menjadi saksi contek menyontek andre "si andre kan gitu, sok sokan khawatir "ujar rifky "emakk anakmu yang tampan ini dibully"ucap andre dan mereka hanya memasang wajah sebal
15 menit kemudian
"yo gue mau ke rumahnya cassandra , cabut ye"ucap yudha berpamitan dengan mario ,mario hanya mengangguk paham, lalu yudha melewati mario
"lo bertiga pergi sono! Gue ada janji ya sama diana, gue gak mau lihat kalian"ucap mario mengusir ferddy, andre dan rifky "yok ndre, fer, kita cabut make mobil gue aja"ucap rifky lalu mereka bertiga ganti kaos yang lebih sopan ditutupi jaket dan celana jeans
"kita cabut"pamit andre dan mario hanya mengangguk
Ditengah-tengah mario menunggu kedatangan diana, mario pergi ke dapur untuk mengambil minum tiba-tiba mario mendengar suara perempuan yang memanggil manggil nama mario
"mario, mario, jangan kau bunuh wangi itu! Dia tidak bersalah mario" lirih wanita itu dengan nada kesakitan. Mario pun kaget mendengar suara wanita itu "itu siapa?!" ujar mario marah, mario pun terus mengikuti asal suara itu, dari mana suara itu berasal akhirnya mario memgikuti suara itu sampai ruang bawah tanah, ruangan yang hanya dia tau, orang tuanya pun tak tau dia membangun ruang bawah tanah sendirian
"dimana kamu?! Keluar kamu! Jangan sembunyi dariku dasar pengecut! ,keluar kamu pengecut! "teriak mario kasar dan marah. Namun tak lama kemudian "mario, marioo sakit, sakit, sakit mario, sakit"kata wanita tadi dengan nada lirih yang nampaknya begitu kesakitan disertai menangis "keluar kamu! Keluar! Tapi tunggu.. Sepertinya aku mengenal suara itu tapi aku tidak tau kamu siapa dan aku juga tidak tau nama mu dan sepertinya aku juga pernah bersama kamu"ujar mario disertai berpikir
Suara itu hilang entah kemana, suasana di ruang bawah tanah mario mulai mencekam, ruang bawah tanah yang mario gunakan untuk menyimpan senjata untuk membunuh orang, dan ruangan untuk membunuh orang itu, mario merasakan ada yang berbeda di ruang bawah tanahnya yang selama ini dia tidak rasakan namun mario tidak memperdulikannya, dia cuek dengan ruangan yang selama ini ia gunakan untuk membunuh orang
Mario hanya membunuh tidak memperkosanya, mario tak butuh itu, dia masih bisa mengendalikan nafsu nya
Entah kenapa tiba tiba saja mario mengingat masa lalunya dengan sinta, gadis yang menemaninya selama enam bulan "sinta? Ya! Sinta! Dia tadi sinta! "ujar mario sumringah "mungkin itu tadi sinta"lanjutnya dengan nada seperti orang yang memiliki kelainan kejiwaan "sayang aku tau itu kamu sayang! Aku mohon keluar sayang, kita ulangi dari awal sayang"ucap mario menyesal
"sintaa kita ulangi semuanya, aku hanya mau dengan mu sinta! Aku mohon keluar!, kita ulangi masa dimana kita saling tertawa bersama, penih rasa cinta bersama! Kita ulangi semuanya dari awal sayang kita ulangi!! Aku menginginkan kamu kembali sinta!! .kembalii!!!!"teriak mario penuh amarah dengan nada yang seperti orang gila, mario frustrasi karena dia telah membunuh sinta
Diujung pojok ruangan ada sesosok perempuan dengan wujud cantik yang tak seperti biasanya, dia melambaikan tangan pada mario, mario pun memerhatikan arah gadis itu "mungkin sinya mengajak aku bersamanya dan mengajak aku menikah,iya sayang akudatang, aku ikut denganmu hahahah, "ucap mario dengan nada yang sama, nada seperti orang sakit jiwa
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath Love Story
Teen FictionAku pernah membunuh lima orang yang terus menerus menyakitiku pertama aku hanya diam dan terus terdiam lama-lama aku melampiaskannya di ruang latih yang ayahku buat khusus untuku lalu pikiranku buntu dan aku hanya menemukan satu-satunya jalan, membu...