Aku berjalan jauh dari nya, meninggalkan sebuah kertas yang ada dimeja nya. Ku harap dia bisa membaca suratku.
Hari ini aku sangat malu dihadapan mereka, semua yang mereka nasihatkan kepadaku membuatku seakan tertampar begitu keras hingga aku menyadari kesalahanku..
Aku pulang dengan perasaan yang merasa bersalah, detak jantung yang berdebar begitu kencang, aku marah pada diriku sendiri!!!
Ku lihat ponselku ada sebuah memo yang berisikan pesan yang tidak aku ketahui.
Ku buka dan ku dengar memo itu, aku menerawang dan menebak suara siapakah dibalik ponselku?
Suaranya begitu lembut,menyejukkan hati, suara wanita yang seperti tidak asing ditelingaku. Ya, aku tau ini adalah Sahabatku, ia menjawab suratku..
kata demi kata ku hayati membuatku begitu terkesan akan balasan darinya.Assalamu'alaikum Saudariku, Aisyah
Engkau bilang bahwa aku seindah embun pagi. Namun, taukah engkau wahai saudariku embun pagi bisa menusuk.
Engkau bilang aku seindah bunga mawar. Namun, taukah engkau wahai saudariku jika mawar itu layu ia tidak akan ada apa-apanya.
Saudariku..
Aku tidaklah seperti apa yang kau tuliskan,