diary anya

101 4 1
                                    

"Kamu lagi apa ian?"tanya anya yang sedang facetime an dengan rian di dalam kamarnya.

"Aku baru mau berangkat ke kampus yank" yupss beda london indonesia adalah 9 jam jadi saat anya sedang baru pulang kuliah terkadang rian baru berangkat kuliah.

"Kamu kangen gak sama aku"tanya anya sambil tersenyum menggoda ke arah rian yang ikut ikut tersenyum ke arahnya.

"Sekarang aku tanya sama kamu,kamu kangen gak sama aku?" Tanya rian membuat anya memutar bola matanya kan dia yang bertanya kenapa rian ikut bertanya.

"Kamu gak adil"jawab anya mengerucutkan bibirnya yang gemas itu.

"Itu bukan jawaban anya,jelas aku sangat merindukan kekasihku yang sangat bawel ini aku sangat merindukan masakannya aku sangat merindukan fortune cookies yang sangat anoying dan aku sangat merindukan kala aku memeluknya di kala hujan dan akan berusaha membuatkannya hidung."anya terenyuh mendengar setiap kata yang rian ucapkan tapi ia sebal pada saat kata terkahir rian.

"Kamuu ishh..hidung aku udah ada !" Anya mengerucutkan bibirnya lagi "kamu berangkat sana take care off the on the way my love i will always miss u never end."lanjut anya membuat rian tersenyum dan mengecupnya ala-ala anak alay zaman sekarang membaut anya kaget namun ia balas.

Rian kamu gak tau kan setiap detik setiap menit bahkan setiap denyut dari hari-hari ku aku selalu merindukan tentang kita,semoga jarak ini membuat kita berarti nanti-diary anya.

Setelah menulis di dalam diarynya anya turun kebawah untuk membuat hot chocolate kebiasaan yang ia lakukan saat matanya susah untuk terpejam,jam sudah menunjukan pukul 8 malam karna besok ia akan kembali ke bandung.melihat tidak ada seorang pun anya meliriki ke kamar mamanya sambil memegang chocolatenya mengetuk pintu 2 kali sampai terdengar suara menyuruh ia masuk.

"Mama belum tidur?anya abis ke dapur dan bikin susu mama mau?" Tanya anya yang di tolak oleh mamanya.

"Gak sayang,mama tadi abis minum teh karna rasanya teh bisa membuat dada mama hangat."ucap mamanya yang di anggukin oleh anya.

"Mom,anya tadi abis facetime an sama rian.seandainya kita bisa facetime an sama dady ya mom pasti anya sama momy senang sekali."ucap anya membuat mamanya diam dan sadar dari lamunannya.

"Kamu nih bisa aja,anya cukup kirim doa buat dady will be everytime non stop karna doa dari kita sangat di butuhkan."anya mengangguk tersenyum dan memeluk mamanya.

"Anya tidur sama momy ya,besok anya kan balik ke bandung." Ujar anya yang masih memeluk mamanya.

"Anya besok bawa mobil ya,gak mau tau pokoknya HARUS biar kalo pulang gampang gak repotin orang sayang."jujur anya sangat tidak ingin membawa mobil tapi ini perintah mamanya yang ia tau ini sangat penting dan gak boleh di tolak.

"Iyaa nyonya,padahal anya udah janjian sama dara." Anya pura-pura memelaskan wajahnya membuat ia lucu sekali.

"Anya bilang aja ke dara,suruh lewat sini."anya menganggu dan setelahnya ia bilang ia sudah mengantuk dan mereka tidur sangat pulas hingga matahari menampakan dirinya kembali.

Dengan menggunakam hotpants berwarna putih di balut kemeja hitam memperlihatkan perut langsingnya anya,kemudian di padukan jeans warna biru dan sneakers nike putihnya membuatnya semakin percaya diri untuk membawa mini cover yang sudah ia pilih sendiri untuk ia kendarai dari mamanya selama di bandung.sembari menunggu dara yang akan pulang dengan nya meskipun mereka sama-sama mengendarai mobil,mamanya yang memaksa agar iya tidak kenapa-kenapa di jalan.

"Non anya,dari tadi mondar mandir apa gak capek ini minum susu dulu biar fresh otaknya di jalan."bik siti yang tiba-tiba muncul dari dapur membuat anya mengerucutkan bibirnya membuat bik siti ingin tertawa dia suka sekali melihat anak majikannya itu seperti ini karna sangat cantik sekali di mata bik siti.

"Dara lama banget bik,mana mama udah pergi aja ke bangkok katanya sakit tapi masih aja kerja."adu serta omelnya ke bik siti membuat bik siti tersenyum teduh.

"Mungkin masih di jalan kena macet,non momy non kan kerja buat hidupin non nanti nya mungkin sekarang non bisa apa aja tapi kita gak ada yang tau besok nya."anya mengerti kenapa mamanya sangat ambisius untuk bekerja padahal anya pernah meminta agar iya kerja aja langsung tapi di tolak keras mamanya.

Setelah beberapa menit kemudian suara bel pintu berbunyi bik siti langsung membukanya di lihat dara yang datang langsung di persilahkan masuk,anya sedang meminum susunya yang tinggal sedikit.

"Heii nyonya muda,ayo let's go sorry super late biasa jakarta macet."ucap dara tanpa basa basi

"Seriously dar?gue pikir lo sengaja lo gak minum dulu?"tawar anya yang di tolak dara.

"Thank you tapi kita harus balik sekarang dari pada kemaleman nyampe bandung." Iya juga kalo dara berlama-lama di sini yang ada mereka malem nyampe bandung.

"Bik siti,anya pergi ya jaga rumah jangan bukain pintu untuk orang asing dan kasih tau satpam juga jangan sembarangan nerima tamu." Pamit anya kepada bik siti yang sudah menjaganya sejak kecil.

"Nyokap lo mana nya?" Tanya dara yang heran sejak tadi.

"Tadi pagi udah berangkat ke bangkok dar,dia titip salam sama lo dan terima kasih minggu depan balik katanya minggu depan gue ajak lo kesini."jawab anya yang di oh iya kan oleh dara.

****

Jalanan di pusat kota inggris ini setiap harinya di lalui oleh orang-orang yang pergi untuk beraktifitas jarang sekali kendaraan yang melalu jalan tersebut karna sebagian berjalan kaki atau menaiki busway antar kota pantas saja london adalah salah satu bagian dimana kota antar negara yang sangat rapi dan terbebas dari polusi.
Rian pagi ini berangkat menggunakan busway yang menuju kampusnya,hanya membutuhkan 15 menit saja ia akan sampai dengan selamat.saat ia masih di dalam busway handphonenya berdering tertera nama momy rian beberapa hari ini ia tidak menelpon mamanya karna jam kuliah yang sangat padat membuat ia sulit berkomunikasi dengan waktu di indones.

"Good morning ma,"sapa rian dengan tersenyum hangat

"Pagi anak mama,kamu kok beberapa hari ini gak telpon mama sih." Kata mamanya yang di ujung sana seakan-akan sedih tapi hanya berpura-pura.

"Maafin rian ma,rian pulang nya sore dan kalo udah sore disini rian tau mama udah tidur."jelas rian kepada sang mama yang di iakan oleh mamanya.

"Calon menantu mama kemaren kesini loh,bawain resep barunya katanya red velved enak banget ian." Adunya kepada sang anak yang sudah tersenyum hangat kembali.

"Anya sama siapa kesana,mama udah jengukin mama farah?kata anya beliau sakit." Tanya rian dengan perhatian.

"Maafin mama,belum sempet kata anya sekarang aja dia lagi ke bangkok gimana bisa mama jengukin cobak." Memang benar kan mamanya anya sedang di bangkok itupun anya yang menberi tahu.

"Oh iya udah ma,mama jaga kesehatan ya trud bilang ke oin jangan bandel-bandel kapan-kapan ian telpon."ucap rian mengingatkan adik laki-lakinya yang sudah beranjak dewasa itu memasuki sma akan semakin ketat untuk pengawasannya.

"Iya sayang nanti mama sampain,kamu jangan genit-genit ya sama bule inget calon menantu mama sudah paling perfect pokoknya."mendengar mamanya berkata seperti itu membuat ia yakin kepada anya.

"Yes mam,ma aku udah sampai kampus nih aku tutup telponnya ya bye ma i love you."setelah mamanya mengatakan ia dan dan membalasnya dengan i love u to rian dengan cepat mematikan ponselnya dan segera memasuki ruang kelasnya.

Kadang waktu akan membuktikan betapa indahnya jarak dengan orang terkasih-diary anya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary Anya(long Distance Relationship)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang