3

10.2K 427 30
                                    

Tio pov

Pagi ini seperti biasa sebelum berangkat aku membantu ayah ku untuh membersihkan beberapa meja lalu berangkat ke sekolah. Sepertinya sudah biasa aku melewatkan sarapan di rumah. Namun saat aku baru keluar dari rumah merangkap restoran alahkah terkejutnya aku menemukan sesosok pemuda sedang bersandar di tembok sebelah pintu rumahku. Ya dia Semmy.

"Sedang apa kau di sini?" tanyaku.

"Menunggu mu. Kita berangkat bersama." balasnya sambil mendekati lalu merangkul pundak ku.

"Sejak kapan kita seakrab ini sampai berangkat bersama." balasku datar melepas rangkulannya lalu jalan duluan meninggalkannya yg dapat ku dengar kekehannya. Apanya yg lucu coba dasar aneh. -_-

"Tunggu Tio." dapat ku dengar dia sedikit berlari menyusulku namun aku tetap terus berjalan tanpa mempedulikannya.

"Oy Tio!" panggil sebuah suara yg sangat ku kenal siapa lagi kalo bukan Nata. Dapat ku lihat Nata dan Semmy saling berpandangan sebentar.

"Teman mu Tio?" tanya Nata.

"Buk.. " sebelum ku menyanggah pertanyaan Nata. Semmy memotong ucapanku.

"Iya saya teman satu sekolah Tio. Semmy. " kenal Semmy dapat ku lihat dia mengulurkan tangannya sebagai salam perkenalan dan disambut jabatan dari Nata.

"Nata. Sahabat Tio dari masih pake popok haha." balas perkenalan Nata sambil menepuk dadanya seakan bangga menyebut kata popok. Aku hanya menatap datar ke arah mereka berdua lalu memutuskan untuk meninggalkan mereka yg ternyata menyusul di belakangku sambil mulai mengobrol dengan topik utama aku. Bagus sekali ngomongin orang di depan orangnya. -_-

Sesaimpainya di sekolah aku terus berjalan ke depan berfokus masuk kelas tanpa mempedulikan Semmy dan Nata yg sudah berbelok ke sekolahnya. Dapat ku rasakan Semmy terus mengikutiku dari belakang dan di ikuti teriakan fansnya seperti biasa.
'Apa istimewanya sih dia.. cari perhatian perhatian sekali' gumamku.

"Aku ke kelas duluanan ya Tio. Sampai nanti!" serunya sambil melangkah ke arah kelas sebelum itu mengedipkan sebelah matanya padaku. Apa maksudnya coba.. Dasar genit -_-

~~~~~RURU~~~~~

Sesampainya di dalam kelas semua mata tertuju padaku sambil berbisik-bisik. Aku terus berjalan dan mengabaikannya. Saat aku sudah duduk di bangkuku, Willy menyikut lenganku.

"Berurusan dengan Semmy lagi eoh?" tanyanya. Aku hanya membalasnya dengan senyum kecut.
"Kau tau sedari tadi anak kelas membicarakanmu dan Semmy. Kau tau lah Semmy kan siswa yang diminati seluruh siswi di sini tak terkecuali siswa yang ngondek." terang Willy sambil melambaikan tangan sok girly nya mencontoh siswa ngondek.

"kau membuat ku merinding will.. Jangan-jangan kau salah satunya dari yang ngondek." aku menatapnya sambil mengusap bahuku yang tadi sempat di sikutnya.

"Yak! Tidaklah.. Aku ini manly u know.. Huh dasar kau." dapat ku lihat di melipat kedua tangannya di depan dadanya sambil mendongakan kepalanya.

"Sok manly heleh.." senyumku mengejek dan lansung dibalas jitakan olehnya. "Duh.. Sakit bodoh." kesalku sambil mengusap kepala yang tadi dia jitak.

"Makanya jangan menggodaku dasar Tiolet om tiolet.." balasnya sambil mengejek ku dangan nada panggilan minta telolet.

"Itu telolet Willy guk guk." balasku sambil mulai merebahkan kepalaku di atas meja.

"Sama saja Tiolet sama telolet. Guk guk emang anjing apa." sebalnya sambil menepuk keras bahuku.

"Ukh aku tak bilang kau anjing. Biarkan aku tidur will. Bangunkan aku ketika gurunya sudah datang." ucapku sambil mulai menutup mataku dapat ku dengar Willy yang mendengus sebal.

The Sleeping Boy and The PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang