PS : terdapat sedikit kata kasar dalam fanfiction ini, tidak untuk ditiru
Bacalah sambil dengerin lagunya BLACKPINK yang 'STAY' #justsaran
***
"Prang!!"
"Ku bilang aku tidak bisa!!"
Pekikan suara Seulgi menyusul setelah suara vas bunganya yang pecah menghantam lantai akibat ulah lelakinya, Wonwoo.
Sekali lagi, lelaki itu menyisir rambutnya dengan frustrasi. "Kau tinggalkan dia," ditatapnya Seulgi lekat-lekat, "maka permasalahan ini akan selesai. Paham?"
"Mingyu sahabatku, sejak ia lahir aku telah mengenalnya! Bagaimana bisa aku meninggalkannya?!"
"Dasar keras kepala!" bentak Wonwoo, dengan mudahnya mengeluarkan kata kasar, "Pokoknya tinggalkan dia! Bagaimanapun caranya!"
"Wonwoo!"
"Kau tidak tau bagaimana lelaki bajingan itu menatapmu!"
"Jangan sebut dia begitu, Wonwoo!"
"Lalu apa? Harus ku sebut apa lelaki yang selalu menatapmu dalam-dalam hampir di setiap kali kau tak menyadarinya?! Harus ku sebut apa lelaki yang selalu bisa menggenggam tanganmu ketika tanganku jauh darimu?! Harus ku sebut apa lelaki seperti dia, huh?!!"
Air mata Seulgi jatuh.
"Wonwoo—"
"Keparat,"
***
Dengan hati-hati, Seulgi memungut tiap pecahan vas bunga yang berserakan di lantai. Sementara tatapannya sesekali memandangi pintu kamar tempat dirinya dan Wonwoo biasa beristirahat. Lelaki itu di sana.
Seulgi meneruskan pekerjaannya : membereskan kekacauan di rumah mereka. Sebuah pertengkaran hebat yang terulang kembali malam ini. Seulgi segera menyentuh wajahnya sebelum air mata jatuh dari pelupuknya.
Hampir selesai dengan pekerjaannya, Seulgi menatap daun pintu kamarnya lagi. Hening di sana, kira-kira apa yang sedang Wonwoo lakukan di dalam?
Gadis itu segera mencari tau, dengan mendatangi kamarnya tersebut. Di dalam, ia bertemu Wonwoo yang tengah menatap pemandangan kota sambil bersandar pada pagar balkon. Dengan canggung, Seulgi mendekati punggung lelakinya yang tak tertutup sehelai kain pun itu.
Namun langkahnya berhenti saat ia mencium aroma yang tidak asing : alkohol. Sepersekian detik kemudian, Seulgi mendapati Wonwoo tengah meneguk sesuatu.
Pasti bir, batin Seulgi. Entah sejak kapan kaleng-kaleng itu berada di dekat lelakinya. Yang pasti, Seulgi bukan orang yang suka mabuk, tapi Wonwoo juga tidak begitu sering minum.
"Wonwoo," masih dengan canggung, Seulgi memeluk punggung mulus itu dari belakang.
Si pemilik nama yang disebut pun tak menyahut, dia hanya fokus menghabiskan bir yang tersisa di kalengnya. Tubuh yang dipeluk Seulgi ini terasa panas, entah sudah berapa kaleng bir yang ia habiskan.
"Kau bodoh, Kang Seulgi," ujar Wonwoo dalam-dalam, sambil membuka kaleng birnya yang lain, "Dasar gadis bodoh."
Air matanya kembali menetes, Seulgi memendam wajahnya di balik punggung Wonwoo yang sama sekali tak menggubris pelukannya.
Mingyu, bukan nama yang baru dalam kehidupan mereka. Sejak pertama mengenal Seulgi, Wonwoo pun mengenal nama itu dari Seulgi. Dia ―Mingyu― memang sahabat Seulgi sejak kecil.
Namun Wonwoo tak bisa menerima perlakuan Mingyu pada Seulgi. Sebagai laki-laki, Wonwoo bisa merasakan adanya hasrat dalam tatapan Mingyu di setiap kali lelaki itu menatap Seulgi. Ya, walaupun Seulgi bilang itu karena persahabatan mereka, Wonwoo tak bisa menerima begitu saja. Itu janggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionAuthor Chalenge #2ndChalenge Kami sekumpulan Author FF berkumpul dalam satu grup Facebook 'AUTHOR'S CHALENGE AND CLASS - INDONESIA' membuat chalenge dan saling berbagi ilmu dalam dunia kepenulisan. 2nd Chlalenge kali ini adalah ✔ FLASHBACK Berikut...