1 | Awal Mula

30 4 0
                                    

Kata orang, jatuh cinta itu menyenangkan. Kerjaannya senyum-senyum mulu kaya orang gila. Nge-cek hp  tiap detik, cuman buat nungguin balasan si dia.

Terkadang emang ekspetasi itu jauh 180 derajat sama realita. Bukannya dapat notif dari doi, yang ada cuman sms dari operator yang ngasih tau kalo kuota udah habis.

Tapi, nggak dengan yang dirasain oleh Alika sekarang. Mungkin malaikat baik lagi berpihak sama dia. Sehingga malam minggunya diisi dengan chat nggak jelas sama Aldan, yang notabene adalah gebetan yang udah Alika incar selama kurang lebih enam tahun lamanya. Enam tahun, bro!

Alika kenal Aldan itu dari mereka masih kelas 7. Dan sekarang udah kelas 12, yang artinya udah mau lulus. Bahkan, ketika kenaikan sekolah kelas 9, Alika harus membujuk orangtua nya agar tetap berada di Jakarta demi bisa satu sekolahan sama Aldan, yang berakibat terjadinya perang dingin antara ia sama ibunya.

Saat ini, Alika tengah senyum-senyum sendiri diatas tempat tidurnya seraya memegang handphone di tangannya. Alasannya cuman satu, Aldan.

"Alika," saat ini Mama nya tengah berada di depan pintu kamar sambil berkacak pinggang.

"Apa, Ma?" sahut Alika tanpa melihat ke arah pintu.

"Beliin mama telor di indomar*t, dong." pinta Mama nya.

"Mager, ah." jawab Alika.

"Apaan tuh? Pager?" tanya Mama nya keheranan.

"Mager, mamaaaa. Artinya males gerak," jelas Alika. "Mama sih, nggak gaul."

"Lagian kamu bahasanya aneh-aneh mulu tiap hari," cibir Mama nya. "Udah ah, sana cepetan pergi. Nih, uangnya." lanjut Mama nya sambil memberikan beberapa lembar uang kepada Alika.

Akhirnya, dengan terpaksa Alika pergi. Ia memasang jaket nya lalu mengambil kunci motor dan pergi melaju ke supermarket tempat membeli barang pesanan Mama nya.

"Jangan pergi kemana-mana lagi, Alika!" teriak Mama nya dari arah pintu luar sesaat sebelum Alika melesat jauh.

***

Diluar dugaan, Alika bertemu Aldan di supermarket tersebut. Awalnya ia ingin menyapa Aldan, itung-itung modus dikit, lah. Tapi, niatnya ia urungkan saat melihat Aldan tengah berbelanja bersama seorang cewek yang ia kenali sebagai Rara, teman sekelasnya.

Terlihat di sana Rara tengah memilih barang-barang belanjaan. Sedangkan Aldan yang membawa nya.

Melihat itu, hati Alika mendadak panas seketika. Baru aja mereka tadi chattingan mesra, eh tau-tau Aldan lagi berduaan sama cewek lain.

Jangan-jangan, yang tadi chattingan sama gue itu, Rara!?  batin Alika.

Segala pikiran negatif muncul di kepala Alika. Membuat suasana hatinya makin panas. Tiba-tiba, tanpa diduga ternyata Aldan melihat Alika tengah menatapnya.

"Alika!" sapa Aldan mendekat ke arah Alika seraya memamerkan senyum manisnya yang bikin Alika jadi meleleh.

Sontak, Rara yang tadinya tidak melihat adanya Alika pun segera menolehkan kepalanya ke arah Alika berdiri. Awalnya ia terkejut melihat Alika tengah menatapnya bersama Aldan.

"Loh, Alika? Kebetulan banget ya kita ketemu disini," sapa Rara. "Lagi beli apa, Ka?" tanya nya kembali.

"Nyokap minta di beliin makanan, nih," jawab Alika sambil memasang wajah 'sok' ceria. "Kalian sendiri ngapain berdua disini?" selidik Alika.

"Nih, si Rara sok-sok an mau nyoba masak di rumah gue," ledek Aldan kepada Rara. Yang di ledek hanya memeletkan lidahnya.

Tak mau lama-lama melihat pemandangan yang bikin hati panas, Alika pun segera pamit dari hadapan Aldan dan Rara. Lalu melesat pergi dari supermarket tersebut.

***

"Dia pikir cuma dia yang bisa masak! Liat aja, besok gue bawain makanan spesial buat Aldan. Rara? Lewat !" gumam Alika keki.

Saat ini, gadis itu tengah mencari-cari resep masakan yang mudah di smartphone nya. Sejak kejadian di supermarket tadi, Alika pun tak mau kalah dari Rara. Ia ingin menunjukkan kepada Aldan, bahwa ia juga pintar memasak, sama seperti Rara.

Maka dari itu, Alika berniat ingin membuat bekal makanan spesial untuk Aldan. Ia akan memberikannya besok pagi. Dan, Alika yakin Aldan pasti akan sangat senang menerimanya.

Tring..

Satu buah pesan masuk ke handphone Alika. Ia yang awalnya tengah membaca buku resep mama pun, segera mengambil benda persegi panjang miliknya itu, dan mendapati sms dari seseorang yang menjadi alasan ia membaca buku resep masakan.

Aldan❤
Ka, ajarin gue matematika, dong

Kesempatan modus nih, gue. Batin Alika kegirangan.

Dengan segera, Alika langsung membalas pesan dari Aldan tersebut.

Boleh, Dan. Mau kapan?

Aldan❤
Besok pulang sekolah, ya!

Oke. See you !


***

hallo ! semoga suka dengan yang kali ini! wkwkwkwkwk

lots of love,
tierack.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang