Prolog

70.5K 3.5K 50
                                    

Author POV

"Kenapa aku tidak boleh menikahi Sara!?" seru Damian.

Damian Grey adalah Alpha dari Blue moon pack, selain karena wajahnya yang tampan bak Dewa, ia juga dikenal karena sifatnya yang dingin dan kejam.

Rafael, Beta Damian menghela nafas kasar.

"Dia bukan mate mu, itu sebabnya!" jawab nya setengah putus asa.

Rafael sebenarnya sudah lelah mencegah Damian untuk menikahi wanita itu, tapi sebagai seorang Beta sekaligus sahabat ia merasa bertanggung jawab untuk melakukannya. Damian harus disadarkan.

Damian menatap Rafael tajam, dia mengeraskan rahangnya sambil berkata...

"Aku tidak punya Mate," ucapnya dingin.

Damian berbalik membelakangi Rafael. Ia melayangkan pandangannya kearah kaca jendela yang terbuka lebar, memperlihatkan keseluruhan hutan yang membatasi wilayah pack mereka dengan lautan.

" ......yang ada hanya Sara, dia yang kucintai dan akan segera menjadi Luna dari pack ini, " sambung nya.

"Mengertilah,Damian! Jangan sampai kau menyesal menikahi wanita yang bukan mate mu."

"Aku tidak punya Mate!" tegas Damian sekali lagi dengan nada emosi.

Sudah 17 tahun dia menunggu, tapi Moon Goddes tidak juga memberikannya kesempatan untuk bertemu dengan takdirnya itu. Damian sudah lelah menanti! Selama ini hanya Sara lah wanita yang berhasil mengetuk hati nya.Dia tidak perduli meskipun wanita itu bukanlah mate nya, toh sepertinya ia juga takkan menemukan wanita pilihan Moon Goddes itu.

"Kau punya!!! Kita hanya belum menemukannya," jawab Rafael.

Damian tersenyum pahit.

"Aku sudah lelah menunggu, Raf! Pack ini membutuhkan seorang Luna dan Sara adalah pilihan yang terbaik."

"Sara memang wanita yang baik, tapi sebaik-baiknya dia, wanita yang paling pantas untuk menjadi Luna untuk pack ini tetaplah mate mu sendiri. Lagipula apa kau tidak berpikir? Sara itu adalah seorang she-wolf, suatu hari nanti dia pasti akan bertemu dengan mate nya juga..."

"Dia tidak punya mate..." ucap Damian memotong kalimat Rafael.

Rafael mengernyit.

"Apa maksudmu?" tanyanya dengan raut wajah bingung.

"Mate nya sudah me-reject dia.."

Damian menghembuskan nafas kasar sambil memasukkan tangannya kedalam saku celana jeans nya.

"Kau ingat hari dimana aku membawa Sara ke pack ini?"

"Iya, tentu saja! Dia terluka sangat parah sampai kita harus mengerahkan banyak Dokter untuk merawatnya. Sampai sekarang aku masih bertanya-tanya tentang apa sebenarnya yang telah terjadi pada hari itu, tapi aku merasa sangat tidak nyaman jika harus bertanya padamu atau padanya. Sebenarnya ada apa?"

Damian lagi-lagi menghembuskan nafas kasar, ia benci mengingat hari itu, tapi Rafael harus tahu semuanya. Agar ia sadar betapa pentingnya bagi Damian untuk selalu menjaga Sara.

"Hari itu harusnya adalah hari pernikahannya, tapi pria brengsek itu malah pergi setelah sebelumnya mereject Sara didepan semua anggota pack mereka. Sara sangat terpukul, dia pergi dan berusaha untuk bunuh diri dengan cara terjun kedalam laut. Kau tahu bahwa Lautan itu masih termasuk dalam wilayah kita, saat itu aku tak sengaja menemukannya sedang terkapar diantara ombak. Dia sekarat, jadi kuputuskan untuk membawanya kesini... " jelas Damian.

Rafael terdiam, hal seperti ini...
Dia tidak pernah tahu sebelumnya.

"Jadi, itu kah sebabnya mengapa dari awal kau begitu posesif terhadapnya, Damian?"

Damian mengangguk mengiyakan pertanyaan Rafael.

"Saat dia ada didalam dekapanku, sejak saat itu pula aku telah menganggapnya sebagai mate yang tidak pernah kutemukan, aku ingin menjaganya dan memastikan bahwa dia bahagia. Kau tahu perasaan seperti itu tidak pernah kurasakan pada wanita lain, itu hanya terjadi pada Sara... "

Damian kembali berbalik kearah Rafael.

"Aku tidak pernah menemukan mate ku, mungkin saja dia memang tidak ada, aku tidak perduli. Tapi, kehadiran Sara berarti banyak bagiku."

Rafael maju mendekati Damian, dia menepuk pundak pria itu pelan sambil berkata...

"Kau Alpha, siapa Luna mu kaulah yang memutuskannya. Kalau memang kau sudah lelah mencari, nikahilah Sara. Tapi, pencarian mate mu tetap tidak akan dihentikan dan jika kami menemukannya..... kau harus siap melepaskan dia. "

Damian diam, dia memejamkan matanya lalu me-mindlink Ra, wolf-nya.

"Bagaimana, Ra?" tanyanya.

"Aku tidak akan menyerah menunggu mate kita, nikahilah Sara! Tapi aku takkan menerimanya!" jawab Ra.

Damian mengepalkan tangannya kuat. Kalau memang ini yang harus ia tanggung agar bisa menikahi Sara, maka baiklah! Ia akan menerimanya.

🍀🍀🍀

Dibelahan Bumi Lainnya...

Seorang wanita membelai lembut wajah gadis muda yang tengah terlelap didepannya.

"Kau akan segera bertemu dengannya," ucap wanita itu yang tak lain adalah Moon Goddes. Cahaya biru yang keluar dari tubuhnya membuat gadis tersebut terbangun.

Mata hitamnya mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya terbuka sepenuhnya.

"Moon Goddes..." panggil gadis itu sambil bangun dan duduk diatas kasurnya.

Moon Goddes tersenyum, dia memegang kedua tangan gadis itu sambil berkata...

"Sudah saatnya kau dan dia bertemu. Jalan kalian memang sulit dan menyakitkan tapi percayalah Sia! Dia yang ditakdirkan untukmu akan tetap menjadi milikmu apapun yang terjadi," ucapnya lembut.

Sia mengernyit.

"Siapa? Siapa yang ditakdirkan untukku?" tanyanya.

"Dia yang terkuat, dia kejam tapi dia penuh cinta. Ada wanita lain bersamanya saat ini, tapi jangan khawatir! Jalani lah, semuanya akan lebih mudah di akhir..."

"Tapi...."

BRAAKK!!!!

Sebelum Sia sempat bertanya lagi pada Moon Goddes tiba-tiba saja pintu kamarnya didobrak dengan keras hingga hancur. Sia turun dari ranjangnya, ia berlari menuju lemari pakaian dan bersembunyi didalamnya. Samar dia mendengar langkah kaki masuk, dari celah pintu lemari ia bisa melihat beberapa rogue sedang berpencar kesekeliling kamarnya.

Sia mencoba memelankan deru nafasnya, Ibu nya bilang para rogue sangat peka terhadap suara apapun, Sia berharap mereka tidak akan menemukannya disini.

Dari balik sana ia bisa mendengar seseorang berkata.

"Temukan dia! Temukan mate Alpha Damian!" seru orang itu.

Sia menutup mulutnya, kembali teringat dengan kata-kata Moon Goddes tadi...

Sudah saatnya kalian bertemu...

Jalan kalian memang sulit...

Dia ditakdirkan untukmu

Dia yang terkuat...

Dia...

Dia...

Apa dia yang dimaksud itu? Alpha Damian? Apa aku...

Mate nya...

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Hai!!! 😀😘
Ini cerita pertamaku di wattpad, so maaf ya kalo typo nya masih bertebaran dimana-mana... 😅

Aku menghargai ke ikhlasan kalian yang udah mau baca cerita abal ini, aku harap kalian suka ya!!!

See you in the next chapter!!!

Lost Mate (Mate Series#1) (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang