Library Love On (Sequel) [1]
User's side
KAISOO : Nilai?e)(o
Jongin tengah membolak-balikan jurnalnya tak minat sembari menunggu kekasihnya tiba. Ia bahkan menyandarkan kepalanya dan mengetuk-ngetukkan jarinya pada meja untuk menahan kantuk.
"Tak usah memaksakan diri kalau memang tak mau pinjam jurnal, Jongin-a." Xiumin yang tengah merapikan kursi terkekeh melihat pria tan yang nyaris mati kebosanan itu.
"Aku memang butuh jurnal kok.. hanya malas bacanya." Aku Jongin. "Lagipula kenapa Kyungie hyung tak datang-datang sih!" Pria tan itu menelungkupkan wajahnya membuat Xiumin terkekeh. Pria chubby itu membulatkan matanya ketika melihat pria yang tak kalah imut darinya datang dengan lunglai dan mata yang berkaca-kaca.
"H-hei, kau kenapa, Kyung?" Tanya Xiumin khawatir.
"Hyunggg.." Kyungsoo hanya menjawab Xiumin dengan merengek disertai dengungan panjang pada bagian akhir. Jongin yang mendengar suara manis itu pun segera mengangkat kepalanya dan begitu terkejut melihat pria manisnya tengah menahan tangis.
"A-apa yang terjadi, Hyung??" Jongin dengan panik menghampiri.
"Jonginnn.." Kyungsoo malah memeluk pria tan itu erat. Xiumin pun memutar bola matanya malas menyadari Jongin yang kegirangan di antara rasa khawatirnya. "Aku dapat nilai B...."
"Hah?" Xiumin dan Jongin saling bertatapan seolah bertanya satu sama lain. 'Apa yang dia katakan?'
"Ngg, b-bukankah itu bagus?" Tanya Xiumin ragu.
Kyungsoo yang mendengar pertanyaan Hyung-nya itu pun segera melepaskan pelukannya pada Jongin dan menatap pria chubby itu tajam. "Aku dapat nilai B setelah meninggalkan pre-test ku! Seharusnya aku bisa dapat Aaaa.." Pria mungil itu kembali menangis membuat Jongin mengusap pipinya lembut.
"Apa kau meninggalkan pre-test itu saat menemaniku di rumah sakit hmm?"
Mendengar pertanyaan dari pria tan itu, Kyungsoo hanya menggigit bibir bawahnya tak nyaman. Ia enggan menjawabnya karena takut kekasihnya itu akan merasa bersalah. "Ngg.. b-bukan..." lirihnya berusaha menghindari tatapan Jongin dan sedikit mengambil jarak.
"Jangan berbohong padaku, Hyung.." Jongin mengusap surai gelap Kyungsoo lembut membuat pria mungil itu menundukkan kepalanya dan memilin ujung hoodie nya gugup.
"E-eung.. ya.. hari kedua kau dirawat." si mungil mengangguk pelan. Xiumin yang merasa pasangan tersebut membutuhkan privasi pun memilih untuk kembali ke mejanya.
Kini waktu hampir menunjukkan jam makan siang membuat ruang referensi itu cukup sepi sekarang. Jongin mengangkat dagu pria manis di hadapannya lembut dan menatap mata bulat itu dalam.
"Aku minta maaf telah menyusahkanmu, Hyung." Lirihnya.
Kyungsoo pun menggeleng cepat usai mendengar permintaan maaf itu. Ia meraih kedua tangan Jongin dan menggenggamnya. "Jangan minta maaf! Itu bukan kesalahanmu."
"Mata kuliah apa yang kau dapat itu?"
"Mmm.. psikologi.."
"Yeoksi.. seharusnya kau memang bisa dapat A kan hyung?"
"T-tidak juga.. belum tentu begitu kok. Aku hanya terbawa emosi saja saat melihat kartu hasil studiku. Maka dari itu aku-, aku ingin... a-aniya, bukan apa-apa." Pria manis itu menggelengkan kepalanya imut dengan wajah memerah. 'Bagaimana bisa tadi aku berpikir untuk cari kesempatan meme-'
"Ah..! atau jangan-jangan kau sengaja cepat-cepat datang kesini agar bisa menangis dalam pelukanku?"
"Yak!" Kyungsoo berteriak dengan wajah semerah tomat. 'Bagaimana bisa dia membaca pikiranku?! Jangan-jangan dia memang bisa baca pikiran orang??' Pikir pemuda itu seraya menggembungkan pipinya.
'Cup'
Kecupan di pipi kanan menyadarkan pria manis itu dari lamunannya. Reflek ia berhenti menggembungkan pipi chubby tersebut dan mata bulatnya mengerjap imut. "K-kau..."
Pria tan di hadapannya kini hanya menampilkan deretan giginya tanpa rasa bersalah. Ia malah tertawa melihat wajah merah padam kekasih mungilnya. "Aakkk! Kau manis sekali hyunggg!!" Pekik Jongin sebelum kemudian memegang bahu Kyungsoo erat dan mencium pipi kiri pemuda itu lama.
Tak siap menerima perlakuan manis dari kekasihnya, pemuda mungil itu pun membenamkan wajahnya di dada bidang Jongin segera setelah pria itu menjauhkan bibirnya dari pipi pemuda yang lebih pendek darinya itu. Pria tan tersebut terus terkekeh melihat pria mungilnya tak kuasa menahan malu dengan apa yang ia lakukan.
"E-ekhem." Terdengar sebuah suara menginterupsi pasangan yang masih saja berpelukan itu. Jongin pun menoleh dan dapat dilihatnya Xiumin yang tengah menggaruk belakang telinganya dengan pipi memerah. "K-kami berencana makan siang bersama di luar, kalau kalian mau, kalian bisa ikut kami kesana karena perpus akan tutup sebentar."
"Oh.. jadi kau tengah mengusir kami hyung?"
"Eh? A-apa? Tidak! Ini bukan pengusiran asal kau ta-"
"Jja, Kyungie hyung. Kita sudah diusir, jadi sebaiknya kita ikut makan bersama saja." Jongin meregangkan pelukan Kyungsoo mengabaikan Xiumin yang mendengus kesal karena diabaikan.
Kyungsoo pun menjauhkan dirinya dari Jongin dan segera berlari keluar ruangan. Pria tan itu tertawa puas karena sempat melihat wajah malu kekasihnya.
"Huh, dasar pasangan baru." Cibir Xiumin seraya menggelengkan kepalanya pelan. "Kapan aku punya pasangan?"
.
.
.
End.
Haiiiii~ saya upin! Ini adik saya up-
Ehhh, nggak ding. Hai! Jumpa lagi dengan saya, Pendiri Haneul Library yang dapat sokongan dana dari Suholang kaya.
Sebenernya, saya mau terimakasih sama pembaca "Library Love On!" Terutama buat yang nggak lupa pencet ikon bintang di sudut kiri bawah.
Hari ini, jumlah vote-nya 614. Jadi rasanya pengen aja gitu ngelakuin sesuatu dan ttaaraaa! Jadilah sequel ini!
Tapi maaf ya, sequel pertama bukan ceritanya Chanbaek tapi malah Kaisoo. Tapi mereka nggak kalah manis kan? Iya kan??
Saya dapet wangsitnya ide cerita ini sih.Bakal ada cerita lainnya di "(Sequel) Library Love On!" ini. Tunggu kisah keluarga Haneul Library yang lainnya yak? Pustakawannya, Pemustakanya, juga authornya. Kkk.
VoMent kalian bener2 semangat buat penulis, siapapun itu. Jadi jangan lupa apresiasi semua cerita yang kalian baca, oke?
Nb : may i ask 15stars for next sequel, please?
찬백 사랑한다!
엑소 사랑하자!!
♡e)(o K e)(o L e)(o M♡
KAMU SEDANG MEMBACA
(Sequel) Library Love On!
FanfictionCuma kumpulan slice of life orang-orang di Haneul Library. Dari pustakawan, pemustaka, juga sahabat + kekasih mereka. mind to read?