"Coffe Love Rain"

193 83 147
                                    

Di bawah rintikan hujan yang deras kita di pertemukan dengan di temani secangkir kopi hangat.

Pertemuan itu sangatlah singkat dan tak disengaja, pertemuan yang sangat berarti bagi gue, mungkin bagi orang lain itu hanyalah pertemuan yang melintas begitu saja tapi bagi gue itu pertemuan gue untuk memulai kisah perjalanan cinta.

Awal kisah cinta gue yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Saat gue di pertemukan dengan seorang gadis cantik, di tengah guyuran air hujan yang sedang berteduh di cafe lotte free.

Wajahnya yang begitu polos saat memandang derasnya hujan dengan menekuk wajahnya dan mengenggam tangannya, seakan-akan ia memohon hujan untuk segera berhenti saat ini juga.

Tapi gue yakin yang dia rasakan sekarang hanyalah rasa dingin yang menyerang tubuh mungilnya itu. Gue ingin tertawa melihat gadis itu.

" Gak bawa payung, ya? " Awal permulaan gue untuk menyapanya, meskipun gue tahu pertanyaan itu hanyalah untaian kata yang tak bermakna.

"Iya, gue gak tahu kalau hujan."Awal responnya yang masih terpaku dengan derasnya hujan, akan tetapi gue senang karena itu berarti pintu terbuka buat gue.

"Hawa dingin ini bisa di hilangkan dengan secangkir kopi hangat, nih kalau lo mau."

Tawar gue ke dia yang kebetulan gue membawa kopi hangat sebelum gue keluar dari cafe itu.

Gue gak menyangka dia mengambil kopi itu dari genggaman tangan gue. Gue gak bisa menyembunyikan perasaan bunga ini, gue berpaling pergi begitu saja meninggalkan gadis cantik itu untuk menyembunyikan perasaan senang gue ke dia.

"Terimakasih." Teriaknya yang masih terdengar di telinga gue.

Senyum merekah dari bibir gue, senyuman yang sangat tulus. Akan tetapi dia tak bisa melihat senyuman gue ini. Langkah kaki gue tiba-tiba berhenti, dan satu kata yang terlintas di otak gue saat ini "bodoh".

"Aishh.....kenapa gue meninggalkannya, bukannya gue ingin kenal dengan dia? Bodoh....bodoh... bodoh..."Sesal gue dengan memukul kepala yang gak berguna ini.

---000---
"Dasar cowok aneh, hujan deras gini di terobos aja, tapi dia baik juga." Oceh gue dengan senyum-senyum sendiri seperti orang gila.

Gue mencicipi kopi yang dia berikan, gue sangat terkejut dengan rasanya.

Hanya dengan satu kali serutan dari sedotan bisa membuat kita pergi melayang ke langit tujuh. Mungkin gue sedikit lebay, tapi rasa kopi ini sungguh nikmat dan lezat.

White charamelnya yang terasa, aromanya begitu terasa sangat harum dan sentuhan lembut kopinya yang terasa di lidah gue, dan satu lagi hiasan creamnya yang lucu.

"Pasti kopi ini sangat mahal dengan rasa kopinya yang sangat luar biasa." Batin gue

Tapi gue penasaran dengan cowok kopi ini, gue gak sempat berkenalan dengannya. Dan sialnya lagi gue gak tahu wajah dia. Yang gue tahu dia memakai pakaian seperti pelayan.

"Tunggu apa dia pelayan cafe ini ya?" Ujar gue terkejut.

Entahlah gue harap bisa bertemu lagi dengan cowok kopi ini, gue ingin berterimakasih karena sudah memberikan secangkir kopi yang enak ini.

Akan tetapi ada hal lain yang membuat gue ingin bertemu dengannya, yaitu kenal lebih dekat dengan cowok kopi itu.

---000---

"Hai Kristal proposal proyek lo udah selesai belum?." Tanya Joshua yang mengejutkan gue.

Dia itu sahabat gue dari SMA, banyak yang mengira kalau gue sama Joshua pacaran. Tapi gue mengelaknya karena gue hanyalah sebatas sahabat yang tak terpisahkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Coffe Love Rain"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang