1

22 1 0
                                    

SAAT senja
Cerita dituai dalam bahasa acak
Menyambungkan kata dengan makna

Susah disambung
Susah menyambung
Telinga berdengung

Kapan usai?.


Tok.. tok.. tok..
"Non, makan malam sudah siap non"

Seketika aku terlonjak dari tidurku yang menyebabkan kepalaku terbentur sekat yang menempel di meja belajar.

Ya aku baru mengerjakan pr ku sore tadi. Tapi rasa kantuk terlalu menguasai ku sampai tertidur di meja belajar.

Aku segera membukan pintu dan menyetujui panggilan bibi dan berlangsung ke kamar mandi untuk mandi sebentar.

"Malam bi.."

"Malam non, bibi udah masakin udang kesukaan neng tuh diatas meja"

"Iyaa bii, ini enak bangett"ucapku sambil mengunyah berbagai macam jenis masakan udang diatas meja.

"Bi, mama atau papa nelpon gak?" Tanyaku sambil mengunyah berbagai macam makanan tadi.

"Eh em.. iya non tadi sore nyonya nelpon, dia nanyain non loh. Katanya non rere ga boleh telat makan terus jangan sampe sakit gitu non banyak lah pokoknya dia nanya bibi"

Mataku berbinar..
Yaa aku senang, setidaknya mereka masih perhatian pada ku.

"Bibi ga nanya kapan mereka pulang?"

"Eh ituu bibi lupa non" jawab bibi sambil meggaruk tengkuknya.

"Yaudah non makan dulu aja ya, ntar kalo udah panggil bibi. Bibi mau ke taman belakang dulu"

"Iyaa bii"jawabku sambil melanjutkan makan yang hening.

Usai makan aku langsung balik ke kamar untuk membaca novel atau sekedar menonton film romance.
Mungkin tak ada yang bisa kulakukan lagi selain itu.

Matahari meredup..
Awan pun membiru..
Ini bukan masalah hati..
Hanya saja jiwa membeku

Tertanda

Sendu

Di Bawah SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang