2

24 1 0
                                    

Jam menunjukan pukul 06:20 yah aku sudah siap untuk sekolah.
Hari ini hari sekolah pertama ku disekolah yang baru.
Entah rasanya sudah seperti biasa aku berganti sekolah.

tok.. tok..tok

"non, udah siap? kalo udah jangan lupa makan dulu ya non dibawah"

"ah iya bi... sebentar lagi rere kebawah kok." teriak ku kepada bi asih.

aku segera membereskan buku dan langsung berlari kebawah untuk sarapan. yah aku tidak boleh telat sedikitpun karena ini hari pertama ku sekolah.

"bi, rere mau susu vanilla" teriakku kepada bi asih yang sedang berkutat berada di dapur.

"nih nin susunya, abisin rotinya baru berangkat ya"ucap bi asih sambil menyodorkan susu yang ia buatkan.

selesai memasukan potongan roti terakhirku, aku menghabiskan susu dan berlari keluar rumah menuju mobil ku.

"non, gamau pak yadi anterin aja?"kata pak yadi yang tiba-tiba datang saat aku membuka pintu.

"eh, gausah pak. sekalian rere ngehapal jalan disini jadi biar rere aja yang bawa".

"oh yaudah kalo gitu, kalo ada apa-apa jangan lupa telpon pak yadi ya non" kata pak yadi dan aku balas anggukan sembari masuk kedalam mobil.

Pagi ini cuacanya bagus. sebenarnya aku ingin pak yadi mengantarkanku, tapi hari ini aku punya rencana untuk mencari tempat tongkrongan baru. bukan tongkrongan tempat anak-anak jaman sekarang yang hanya untuk menghilangkan beban sekolah dan mencari kesenangan dengan kelompok mereka. aku mencari tempat yang mungkin tidak terlalu ramai anak muda sepertiku. aku ingin merasakan ketengangan disana dengan mencari cheescake lembut kesukaanku dan vanilla late diatas meja sambil menikmati kehidupan fiksi dalam novel. bagi ku itu tenang.

yak tidak sampai 20 menit aku sudah sampai di depan gerbang sekolah baru ku.

SMA Garuda.. nama sekolah ku yang baru. terlihat jelas tertempel diatas gerbang dengan gambar garuda ber cat emas diatasnya.

dengan cepat aku memarkirkan mobilku dan langsung keluar untuk menuju ke ruang guru.

"tidak buruk"ucapku dalam hati. dengan langkah cepat aku memasuki sekolah mencoba mencari satpam untuk kutanyai. tapi bukannya bertemu satpam aku malah dihadiahi anak cowo brutal berlari dari arah belakangku dengan baju putih konyol yang belum digosok, celana pramuka yang tidak nyambung dengan pakaian atasnya karena ini hari senin seharusnya ia memakai celana abu-abunya. aku menatapnya aneh dan dia malah tersenyum sangat lebar dengan satu tangannya mengajak ku bersalaman.

"apa?" kata ku bingung.

"kenalan" jawabnya percaya diri dengan senyum lebar yang masih tampak diwajahnya.

"hah?"jawabku aneh. dan saat itu juga ia langsung dijewer guru yang entah guru siapa dan menarik telinganya dan entah membawanya kemana. dibalik guru itu ada pak satpam. dan tanpa mempedulikan anak tadi aku langsung berlari untuk bertanya kepada satpam.

"pak, maaf saya mau nanya ruang guru dimana ya?" tanyaku kepada satpam.

"oh iya dek ruang guru nya ada di lantai dua kelas 12, pakai tangga sebelah kiri ya"

setelah aku berterima kasih aku langsung berjalan kearah tujuan. sesampai diruang guru aku langsung bertemu dengan kepala sekolah yang sedang memeriksa seperti suatu berkas dan ia  hanya menyuruhku duduk untuk menunggunya. aku menunggu cukup lama karena urusan kepala sekolah yang tak kunjung selesai.

"kamu ini gapernah jera, harusnya kamu malu kalo anak ketua yayasan kok kelakuan kayak gini". teriak guru yang baru masuk sambil menjewer telinga anak cowo tadi pagi. dia tertawa mendengan ocehan guru tadi.

"tapikan pak masih mending saya sekolah loh daripada saya ga sekolah sama sekali cuma karena gak ada baju"ucapnya santai sambil duduk disofa tidak jauh dariku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di Bawah SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang