I Miss You

316 32 4
                                    


Jungkook adalah seorang mahasiswa biasa. menurutnya, tak ada yang istimewa didalam dirinya, tapi bagi orang lain, dia memiliki ketampanan yang dapat membuat puluhan wanita jatuh hati padanya. Jungkook sangat mensyukuri itu, tapi ada bagian didalam diri Jungkook yang aneh, sesuatu yang dapat membuat puluhan wanita itu kecewa dan mungkin untuk beberapa pria akan merasa jijik dan menjauhinya, sesuatu yang berbeda dari para pria normal.
Sama seperti manusia lainnya, Jungkook mempunyai kisah percintaan. menurutnya kisah percintaannya itu sangat rumit.

~OoOoO~

Jungkook baru saja menonton drama yang -sangat- tak disukainya, lalu dengan lancang mengambil ponselnya yang sedang di charge dan menekan panggilan cepat nomor 2, segera dia menempatkan ponselnya disamping telinga kirinya. lalu berjalan mondar-mandir didepan televisi yang masih menyala. Butuh waktu lama bagi Jungkook untuk menunggu seseorang mengangkat teleponnya.
Jungkook segera bersuara setelah mendengar suara 'hello' dari seberang. "aku akan menamparmu jika kau melakukan itu lagi." ucap Jungkook jengkel. Dia menghentak-hentakan kakinya menuju kamar.
Seseorang diseberang sana mengerutkan keningnya, dengan tiba-tiba Jungkook mengatakan itu, bahkan untuk sekedar mengatakan 'hello' atau 'hai' saja tidak dilakukannya.
"apa maksudmu Kook?"
"Aku bilang, aku akan menamparmu jika kau melakukan itu lagi!" kini ucapan Jungkook sedikit keras, tapi tidak terlalu diperdulikan dengan lawan bicaranya. Jungkook menduduki tepian kasurnya, lalu sedikit merangkak untuk mendekati kepala kasur, dia mengambil dua bantal dan menumpuknya, Jungkook segera bersandar dengan bantal yang menjadi tumpuannya. Bergerak-gerak untuk mencari kenyamanannya, setelah didapat dia segera bersuara.
"kenapa kau belum menjawabnya Kim Taehyung!?" Jungkook kesal dan menekankan setiap suku kata yang diucapkannya.
"karena aku bingung! Aku tak mengerti Kook, kenapa kau ingin menamparku!?"
"pokoknya aku ingin sekali menamparmu!" Jungkook setengah berteriak. Dia mengambil guling dan memeluknya.
"AKU TAK MENGERTI!" Taehyung berteriak, sehingga memekakan telinga Jungkook.
Jungkook menjauhkan ponsel itu dan mengusap-usap telinganya. Bahkan dia tidak menyadari bahwa cairan hangat sudah terkumpul di pelupuk matanya, hendak terjun bebas dari sana. Perasaan sakit mulai dirasakannya. Rasa sakit lubuk hatinya yang paling dalam. Jungkook meremas bajunya di bagian dekat dengan jantung, sedikit memukul-mukul dadanya untuk memerintahkan hatinya untuk berhenti menimbulkan perasaan sakitnya.
"Kook?"
Jungkook mendengar panggilan yang bersumber dari ponselnya.
Sedari tadi Jungkook sudah menangis dalam diam, tapi akhirnya suara isak tangisannya terdengar."hiks…"
"Kook? Kau menangis? Kenapa? Apa karena aku membentak mu? Su-sungguh aku tak bermaksud membentakmu." Taehyung panik, dia segera berdiri dari posisi duduknya, lalu berjalan mondar-mandir sambil menunggu jawaban dari Jungkook.
"I Miss you, hiks…"
Taehyung terdiam, dia tidak tahu jika Jungkook begitu merindukannya. Dilihatnya, jam tangan yang bertengger di tangan kirinya. 'Oh pantas saja dia ingin menamparku.' Pikir Taehyung.
"kau baru saja menonton acara drama itu di televisi?" Tanya Taehyung.
Jungkook mengangguk tanpa niatan untuk bersuara.
Karena dia tidak mendengar ada jawaban, Taehyung segera melanjuti pertanyaannya."episode yang keberapa?" ucap Taehyung dengan lembut.
"dua belas" suara Jungkook bergetar, tangisan yang membuat dia seperti itu.
" kan sudah kubilang jangan menonton acara itu!" Taehyung yang awalnya mulai berucap lembut, tapi sekarang dia sedikit mengeraskan suaranya lagi, mungkin karena jengkel.
"yah mau bagaimana lagi! Aku terlalu merindukanmu!" ucap Jungkook tak kalah dengan bentakan kecil dari Taehyung tadi.
"Tapi jangan menonton acara drama itu! Apalagi kau menonton di episode yang fatal!"
"Kau tidak memberitahuku, jika itu episode yang-"
"Aku sudah memberitahumu jauh sebelum drama itu ditayang! KAU LUPA HAH!"
Jungkook tercekat, dia sangat meyakini Taehyung sedang marah sekarang. Marah Satu hal yang Jungkook benci dari Taehyung. Taehyung akan berubah menjadi menyeramkan saat marah. Maka dari itu Jungkook memilih untuk diam, dan tidak menjawab sama sekali, melainkan dia hanya melanjuti acara tangis-menangis nya.
"Argh! Kau tahu! Aku harus menghapal naskahku! Aku saja pusing menghapalnya, dan kau tambah membuat nya Pusing Kook! KEPALAKU RASANYA INGIN PECAH!" ucap Taehyung dengan teriakan diakhir kalimat. Dengan segera, Taehyung mematikan sambungan telepon itu. Dia memijit-mijit kening kepalanya, karena dia ingin segera menghilangkan rasa pusing dikepala.

Pretty LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang