Berulang kali Hana menghapus kemudian mengetik ulang pesan yang ingin ia kirimkan untuk Nesa. Tadi saat Dave sedang di kamar mandi, Hana sengaja menyalin kontak Nesa supaya ia bisa segera menawarkan bantuannya. Namun sialannya, Hana belum juga merasa pas ketika ia membaca ulang pesan yang baru ia ketik.
Aku tunggu di kantin kantor Dave besok jam 10 tepat.
Akhirnya Hana mengirim pesan kepada Nesa untuk menyuruhnya ke kantor Dave. Ini janji Hana pada Dave, Hana harus mempertahankan Dave meski Nesa memang harus ada diantara mereka. Hana sendiri tahu jika dia salah, tapi apa yang harus Hana perbuat lagi agar Dave tetap mempertahankan Hana sebagai istrinya?
Agak lama menunggu balasan dari Nesa. Mungkin dia sedang mandi atau malah dalam perjalanan pulang setelah makan malam bersama kliennya.
Sorry aku gak bisa, aku ada temuan dengan rekanku.
Sial.
Bakal lama?
Hana mengirimnya lagi pesan.
Digenggamnya ponsel Hana itu untuk menunggu balasan Nesa dan melirik Dave yang tidur disamping Hana, takutnya ia terbangun dan mengetahui rencananya ini.
Apa ini begitu penting? Gimana kalau pukul 2?
Hana menghembuskan napasnya dengan lega saat membaca balasan Nesa yang bagi Hana adalah berita baik. Ya. Pukul 2. Disimpannya oleh Hana ponsel yang ia pegang itu diatas nakas disamping tempat tidur, melirik Dave sebentar hanya untuk memastikan bahwa Dave memang masih tidur. Hana lalu memunggunginya kemudian, takut tiba-tiba ia menemukanku yang belum tidur dan memandanginya dengan penuh antisipasi.
Meski mereka tidak ingin untuk tidur di kamar yang sama terlebih di ranjang yang sama, keduanya terpaksa harus sama-sama setuju melakukan hal itu karena baik Mama Hana maupun Mami Dave terkadang selalu datang mengunjungi mereka dengan tiba-tiba. Kunjungannya bukan hanya ngobrol. Tapi juga memeriksa ruang tidur mereka. Alasannya karena mereka bilang mereka ingin membantu membersihkan rumah. Tapi anehnya, setelah memeriksa kamar mereka, alasan membersihkan ruangan itu seolah terlupakan.
Lampu baca di atas nakasnya telah Hana matikan. Besok Dave akan bertemu Nesa. Bagaimana jika Nesa mau untuk kembali dengan Dave, lalu Dave sering mengajak Nesa untuk menghabiskan waktu bersama, membiarkan Hana sendirian. Tapi, hei, itu baguskan? Ya, seharusnya Hana senang jika ini berhasil. Seharusnya aku berharap jika ini akan berhasil.
Hana terkejut begitu ada tangan melingkar di perutnya. Tangan Dave. Ya Tuhan, apa yang harus Hana lakukan? Tubuhnya terasa kaku untuk digerakkan. Ini Dave yang tertidurkan? Tapi, kenapa tangannya seperti sedang mencari sesuatu? Lalu ia menggenggam tangan Hana erat. Tangan Hana jadi terasa kaku dan benar-benar sulit untuk digerakkan. Jantung Hana terasa berdegup kencang, takut mengetahui jika ini adalah Dave yang belum tertidur.
"Hana?"
Mata Hana menutup lebih erat dan menggigit bibir bawahnya dengan gugup. Sial, Dave belum tidur.
"Han, kamu belum tidurkan?"
Ada jeda sebentar yang Hana ambil sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menjawab jujur. "Belum."
"Aku butuh kamu." Tiba-tiba mata Hana terbuka begitu mendengar pernyataan Dave. Tidak mungkin. Ini tidak mungkin. Tolong seseorang jelaskan apa maksud kalimat Dave ini!
***
Hana terbangun saat deringan ponselnya berbunyi, dari Niken. Hana menilik jam disudut paling atas layar ponselnya sebelum menyentuh ikon gagang telepon berwarna hijau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nobody's Like You
Romance1. Nobody's Like You (Completed) 2. Spin Off of Nobody's Like You : Insanity (Completed) 3. Nobody's Like You : season 2 (on going) beberapa part di private, jadi yang mau baca silahkan follow dulu akun ini, lalu add cerita ini ke perpustakaan...