part 5

77 27 11
                                    

What is the hardest in the world? But also the most beautiful. It is love

Apa yang tersulit di dunia? Tapi juga yang terindah. Itu adalah cinta.

Anonymous

*****

Tanza langsung menjatuhkan diranjang biru miliknya. Di Kepalanya masih teringat jelas kejadian di taman tadi. Setelah paper bag yang Veno berikan. Entah Veno menghilang kemana membuat Tanza menunggu bosan.

Dua ice cream terlihat bertengger di tangan kanan kiri Veno saat dia kembali ke taman tadi. Dan bisa ditebak mereka menghabiskan waktu berbicara dan saling tertawa. Suasana siang menjelang sore itu juga cerah tanpa terlihat awan hitam sedikitpun di langit biru. Seolah alam ikut merasakan kebahagiaan yang Tanza rasakan saat itu.

Danau dengan air tenang itu terlihat jauh lebih indah saat ada Veno disamping Tanza.

Saat segaris warna jingga terlukis dilangit, Tanza baru sadar berjam-jam dia menghabiskan waktu bersama Veno. Semuanya benar-benar berjalan cepat. Hingga Veno mengantarnya pulang.

Dan sekarang Tanza terbaring rapih diatas ranjang miliknya. Ia mengambil sesuatu yang diberikan Veno tadi.

Kotak lagi? Tanza masih mengingat jelas kejadian saat dirinya mendapat kotak teror. Jelas dia merasa khawatir tentang isi kotak dihadapannya.

1 menit

2 menit

Tanza masih asyik memperhatikan kotak dihadapannya, tanpa menyentuhnya sedikitpun.

1 menit

Tanza berlari menuruni tangga kamarnya menuju teras depan. Tanza menduduki kursi putih dan menaruh kotak itu dihadapannya. Beberapa kali ia menengok ke arah samping rumahnnya. Tepatnya rumah Debby. Berharap gadis itu keluar rumahnya.

Dan benar saja gadis dengan rambut hitam kecoklatan keluar dari rumahnya dan melirik Tanza. Tanza buru-buru melambaikan tangannya tanda Tanza memanggil Debby.

Debby berjalan malas kearah rumah Tanza dan duduk di kursi putih yang berbeda.

"Apaan?" Tanya Debby

"Bukain dong" ucap Tanza dengan memberikan kotak kecil itu kepada Debby.

Debby memasang tanpang bingung. Baru beberapa detik kemudian dia teringat sesuatu dan mengangguk pelan. Lalu membuka kotak itu.

Debby tersenyum saat melihat isi dari kotak kecil itu. Tentu saja membuat Tanza penasaran berusaha melongok isi dari kotak itu.

Debby memutar kotak itu hingga isinya bisa Tanza lihat. Tanza terbelalak kaget saat melihatnnya. Bagaimana tidak? Tanza melihat sesuatu yang berkilau dari dalam situ. Benda itu berwarna putih. Sangat cantik.

Tanza mengangkat pelan benda itu digantungnya tinggi-tinggi agar dia bisa melihatnya lebih jelas.

Sebuah kalung putih tanpa liontin, polos. Sepertinya mas putih.

"Ada suratnya Tanz,"ucap Debby sambil memberikan selembar kertas putih kepada Tanza

Jangan pakai dulu ya tunggu untuk beberapa hari mungkin minggu atau bulan. Maaf harus menunggu hingga kalung putih itu tidak sepolos ini

Tanza mengernyit bingung saat membaca isi kertas itu. Dia sama sekali tidak paham tentang isinya. Tapi, Tanza menurutinya dia tidak memakai kalung itu dan malah kembali menyimpannya dalam kotak tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Feeling Of LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang