~1~

98 18 2
                                    

Suasana kelas mulai riuh ketika suara bel pulang sekolah berbunyi, wajah murid yang sejak tadi terlihat mengantuk berubah menjadi cerah dan seakan rasa kantuk itu hilang begitu saja, namun berbeda dengan sosok perempuan yang duduk di bangku paling pojok kanan kelas, dia masih dalam keadaan kepala yang berada diatas tumpukan kedua tangannya dan matanya masih terpejam sempurna.

"Gab, Gaby!"

Perempuan itu-Gaby terbangun dari tidurnya sambil mengusap wajahnya.

"Udah pulang ya?" tanyanya dengan setengah sadar.

"Udah, lo tidur jam berapa sih semalem?"

Gaby menoleh pada sahabatnya-Leta, "Hmm, jam berapa ya? jam segitulah pokoknya, lembur dicafe gue semalem."

Leta mengangguk mengerti, "Jangan kebanyakan lemburlah Gab, lo tuh mesti sekolah nih ya udah tiga hari berturut-turut lo selalu ketiduran dikelas, untung aja guru pada gak tahu kalau lo tidur."

"Ya ya gue tahu kok, besok-besok gue enggak lembur lagi deh,"

"Ya udah ayo pulang!" Leta mengenakan tasnya kemudian menarik Gaby keluar dari kelas.

"Hari ini gue anterin lo pulang ya, lo kelihatan masih ngantuk gitu, khawatir gue lo kecelakaan entar dijalan." ujar Leta.

"Astaghfirullah, ngomongnya, ngedoain banget ya gue kecelakaan"

Leta menoyor kepala Gaby, "Bukan gitu, namanya juga khawatir."

"Ck, kalau gue sama lo, motor gue gimana?"

"Ya taruh disekolah aja, sumpah ya gue enggak bisa bayangin gimana lo bawa motor dengan keadaan lo ngantuk kayak gini."

"Gue enggak ngantuk kok, beneran deh, nih mata gue melek!" Gaby melebarkan matanya yang sedikit memerah.

"Pokoknya-"

"Pokoknya gue pulang sendiri, bye Leta sayang!!!" potong Gaby lantas berlalu pergi sambil melambaikan tangannya.

"GABYY!!!"

"Tuh anak ya emang susah kalau dikasih tahu."

Leta kemudian mengambil ponselnya, dan menelfon seseorang.

"Pak, saya pulang naik taksi, tolong bapak awasi Gaby, saya khawatir sama dia."

"...."

"Pak enggak usah bantah, saya enggak apa-apa naik taksi sendiri."

"...."

"Ya udah Pak makasih, nanti kalau ada apa-apa cepet hubungi saya."

"...."

Leta kemudian memutuskan telfon dan memasukkan ponselnya kedalam saku seragamnya.

***

Gaby mengenakan helmnya sambil menguap, lantas ia menstarter motornya dan mulai melajukan motornya dengan pelan.

"Gila ngantuk banget gue," gumamnya pelan.

Gaby mengendarai motornya dengan pelan, matahari yang terik membuat keningnya mengernyit.

Jalan yang macet membuat Gaby kesal, sudah mengantuk, panas, kena macet pula! Gaby rasanya ingin terbang agar cepat sampai di rumahnya.

Brukkk!!

"Mampus gue!" Gaby terlihat panik ketika motornya menabrak bagian belakang mobil seseorang. Entah itu bisa dibilang sengaja atau tidak karena Gaby dalam keadaan benar-benar mengantuk.

Seseorang keluar dari mobil tersebut dengan wajah yang bisa dibilang sangat marah, orang itu melihat bagian belakang mobilnya yang sedikit penyok dan setelah itu ia kemudian menatap Gaby dengan tajam.

"Mata lo dimana akh?"

"Disini." Gaby menjawab dan menunjuk matanya dengan polos.

Orang itu mengeraskan rahangnya, "Gue minta lo ganti rugi mobil gue yang lo rusakin!"

Gaby mengembungkan pipinya, "Iya ya, santai dong!"
Gaby lantas mengeluarkan selembar uang lima puluh ribuan dari saku seragamnya dan menyerahkan pada orang itu.

"Lima puluh ribu, lo kira mobil gue mobil mainan? lo harus ganti rugi lima juta!"

Gaby membelalakkan matanya, "Akh lima juta? Gila yang bener aja, gue mana ada duit segitu."

"Gue enggak mau tahu, lo harus ganti rugi lima juta!" ucap orang itu dengan tajam kemudian melirik seragam yang dikenakan Gaby.

"Gue eng.gak ma.u!" Gaby menekankan kalimat yang ia ucapkan,lalu terdengar suara klakson yang saling bersahutan membuat Gaby dan orang itu tersadar jika mereka membuat suasana jalan semakin macet.

"Urusan kita belum selesai!" peringat orang itu dengan tajam pada Gaby, kemudian masuk kedalam mobilnya dan berlalu pergi.

Gaby mencebikkan bibirnya dengan kesal, "Urusan kita belum selesai!" Gaby menirukan gaya bicara orang itu.

"Non, non gapapa? tadi itu siapa non?" itu suara yang begitu Gaby kenal, dia Sopir pribadi Leta.

"Loh Pak Arif? ngapain disini? Pasti deh Leta yang nyuruh Pak Arif ngawasin aku? mending Pak Arif pulang deh, aku gapapa kok,"

"Yang bener non Gaby gapapa?"

"Enggak Pak, aku gapapa, udah deh Pak Arif pulang aja,"

"Tapi non saya harus-"

"Pak Arif pulang atau aku bilang sama Leta kalau Pak Arif enggak mau nurut sama perintah aku! Biar Pak Arif dipecat aja!"

"Yah jangan dong Non, Ya deh Pak Arif pulang tapi jangan bilang-bilang sama Non Leta ya Non."

"Iya iya,"

Pak Arif kemudian masuk kedalam mobilnya dan Gaby pun melajukan kembali motornya menuju rumahnya, untungnya jalanan sudah tidak terlalu macet seperti tadi.

***

Next??

-Mantan Justin Bieber.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tiga KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang