The journey

Bus

gejolak jalan raya yang lumayan berlubang pun kami rasakan,
kemudian seorang pengamen masuk ke dalam bus kamii, tembang-tembang lama pun di main kan,
ada nyanyian sang pengamen yang membuat kami tertawa
"para penumpang jangan ada tertidur apa lagi anda nya pura-pura tidurrr" sontakk penumpang tertawaa
" aduhh kesindir kita rud" kataku
"haha asli mana gua tadi lagi tdrr" dengan sisa ketawa nyaa
"haha asli"kata kuu sambil tertawa
kami pun memberi sedikit rezeki yg ada, akhir nya sang pengamen turun dengan gembira, tak lama kemudian pengamen lain naik kembalii
"barusan aja selesai udh ada lagii" kata kuu
"bisa-bisa abis di sini doang nih uang kitaa haha" rudi membalass omongan kuuu
"biar lah anggap saja ladang amal"
yg lebih mengejutkan lagu-lagu yanh di nyanyikan sama membuat kmi bingung,
"kayak nya ini mars mereka dehh" kata rudiii
aku pun tertawa
kmi lanjutkan perjalan kmi, dan akhir nya kami tiba di pelabuhan bakau huni
kmi pun bergegas naik ke kapal yg akan kmi jadikan kendaraan menuju pulau sebrangg,
di atas kapal kami hanya ngehisap tiap batang rokok yg kami beli sambil sesekali melihat pemandangan lampu di tepi laut yg indah,
"kita tidur gantian ya, biar ada yg jagain barang-barang" kata rudii
"oke" kujawab dengan senyum,
tapi bukan nya tidur bergantian kami malah sibuk mengobrol dengan orang yang ada di samping kami, membahas politik yang sedang kacaubalau,
tiba di merak badan kami terasa amat letih dan bingung mau lanjut kemana lagi, lalu ku coba untuk menghubungi seniorku lewat pesn singkat
" kak abis ini kami kemana?"
" ntar lo naek aja bus arimbi, bilang turun di kali deres"
"oke kak"
"hati-hati ntar kalo udah sampe elo hubungin aja gua, ntar gua jemput"
"oke kak makasih yaa"
"yo"
kami pun bergegas mencari bus yg di maksud, setelah ketemu kami
berdua naik Ke dalam bus tersebut.