Lady Charlotte

21K 1.2K 74
                                    

Tahun 1858

"Charlotte Mary Everard!"

Gadis yang dipanggil segera menoleh dengan muka terkejut mendengar namanya di panggil dengan nada tinggi. Tapi ia hanya tersenyum kecil dan melanjutkan kegiatannya kembali.

"My Lady, biar saya yang melanjutkan, anda masuklah"ujar seorang pelayan menyodorkan tangannya hendak mengambil keranjang di tangan sang lady.

Tapi sudah terlambat. Di depan pintu masuk tampak seorang wanita bangsawan muncul dengan wajah marahnya. Dia adalah Lady Gemma Everard, istri sang Earl of Salisbury. Sang ibu sudah gemas melihat kelakukan putri semata wayangnya yang selalu membantu para pelayan. Dan pagi ini ia melihat putri semata wayangnya sedang membantu memberi makan ternak mereka.
"Apa yang sedang kaulakukan?!"serunya seraya melipat tangannya tanda ia sudah tak sabar dengan ulah anaknya.

Charlotte hanya meringis sambil masih memegangi keranjang berwarna coklat dari jerami yang berisi makanan ayam dan bebek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Charlotte hanya meringis sambil masih memegangi keranjang berwarna coklat dari jerami yang berisi makanan ayam dan bebek. Ia mengenakan pakaian sederhana layaknya pakaian para pelayan. Sekumpulan ayam dan bebek hasil ternak keluarga Everard menggerubungi Charlotte. Mereka berebutan ingin mendapatkan makanan dari sang lady yang cantik.
"Selamat pagi, bu...."ujar Charlotte sambil masih memberi makan pada ternaknya tanpa menghiraukan amarah ibunya dan kepanikan sang pelayan di sampingnya.

"My Lady..."ujar sang pelayan dengan nada putus asa dan takut melihat majikannya sudah merah padam menahan sabar.

Gemma mengusap pipinya dengan shock. "Oh astaga, Charlotte, pakaian apa yang sedang kau pakai kini?!"

Charlotte menatap bajunya lalu meringis kembali. Ia tahu ibunya selalu tidak suka bila melihat ia mengenakan pakaian sederhana dan membantu para pelayan di rumah. Baju sederhananya ini selalu ia simpan tersembunyi dalam kamarnya. Ia tahu ibunya selalu berusaha mencari baju ini agar bisa membuangnya. Tapi gadis itu cerdik. Ia menyembunyikan di tempat yang selalu tak diketahui siapapun kecuali Anna. Dan ia beruntung Anna, pelayan pribadinya, mau membantunya. Meski ia tahu Anna tak setuju dengan ulahnya. Anna tahu majikannya memang berbeda dengan lady lainnya. Para Lady biasanya akan menghabiskan waktu dengan merajut, bersosialisasi dengan wanita lainnya atau melakukan kegiatan lain. Tapi Charlotte lebih menyukai menghabiskan waktu dengan berkuda atau membantu merawat ternak. Tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang lady, tapi lady Charlotte tak peduli hal itu.

"Aku memakai ini agar gaunku tak kotor, bu...."sahutnya sambil masih menyebarkan biji-bijian pada ternaknya.

"Masuklah, Charlotte. Ada yang hendak dibicarakan oleh ayahmu!"

Charlotte menatap ibunya yang memasang wajah serius. Kelihatannya ada sesuatu yang penting, batinnya. Apakah ini berhubungan dengan debutnya tahun depan? Ia mendesah dan menyerahkan keranjang jerami pada pelayannya. Lalu ia mengelap tangannya pada celemek pink bajunya dan melangkah masuk ke dalam rumah. Ia langsung menuju ruang duduk di mana orang tuanya sudah menanti. Sang ayah sedang menyesap teh saat ia masuk dan apa yang dilihat pria itu membuatnya tersedak hingga menyemburkan teh yang berada dalam mulutnya.

Lady Charlotte [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang