PERFORCE ( part 1 )

10K 380 32
                                    

Secarik kertas dalam seketika membuat beberapa pasang mata kini hanya terdiam kaku ditempatnya. Merasa lemah bahkan. Tidak tau lagi untuk berkata apa saat ini.

Semua begitu mengejutkan dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

"Mungkin hasil diagnosa ini salah... Tertukar atau mungkin.."

Belum selesai ucapan seorang namja muda, gelengan lemah yeoja paruh baya didepannya pun semakin membuatnya tertunduk dalam.

"Ini hasil pemeriksaan ketiga yang eomma lakukan.. tetapi semuanya masih tetap sama" ujar lemah sang eomma kearah putra bungsunya.

"Tapi..."

Tepukan pelan sang appa pada bahunya kembali menghentikan ucapannya.

Sang eomma, Tiffany Cho memberikan senyuman penenangnya.

"Setidaknya kita jadi tau.. Tuhan masih berbaik hati memberikan waktu lebih untuk eomma menemani kalian" bijaksana Tiffany menanggapi cobaan yang menimpanya saat ini.

"Eomma.." Kyuhyun tak mampu lagi berucap apa-apa. Berita ini sungguh membuatnya terpuruk dalam seketika.

Sang eomma yang sangat disayanginya dinyatakan sedang sakit parah dan di diagnosa dokter tidak akan berumur panjang.

Memang segala ketetapan takdir setiap makhluk berada di tangan yang Maha Kuasa.. ia pun meyakininya.. namun tetap saja ketika rentetan penjelasan dan berbagai penggambaran akan kenyataan yang ada justru mau tidak mau membuatnya tersugesti akan diagnosa dokter yang dianggapnya berkemungkinannya mampu benar.

Tertunduk dengan bibir terkatup.

Ia masih nembutuhkan eommanya.. kecupan dan pelukkan hangat yang setiap hari di terimanya sungguh tidak akan pernah rela jika tidak ia dapatkan lagi nantinya.

Sang kaka, Donghae hanya mampu memeluk sang adik hangat.. memberikan kata-kata pengertian yang diharapkannya mampu di mengerti sang adik.

"Eomma.. tidak tau kebaikan Tuhan ini bisa sampai kapan eomma rasakan... Yang pasti eomma sudah sangat bahagia bisa mengurus dan membesarkan putra-putra eomma yang tampan ini sampai seperti sekarang ini.." ujar Tiffany penuh ketulusan.

"Tapi putramu ini belum membahagiakanmu eomma.. justru yang ada aku hanya mengecewakanmu selama ini" Ucap Kyuhyun dengan menunduk sesal.

"Ubahlah kalau begitu nak.."

"Tapi itu masih belum cukup"

"Sudah lebih dari cukup bagi eomma"

"Tetap.. belum bagiku" kekeh Kyuhyun. "Eomma.. aku mohon.. katakanlah.. katakanlah keinginanmu... keinginan yang mampu membuatku lebih ringan kalaupun Tuhan mengharuskanku untuk melepasmu pada akhirnya.. ku mohon" Kyuhyun pun bertopang lutut dihadapan sang eomma berusaha membujuk sang eomma untuk mengungkapkan keinginannya.

Perlahan Tiffany terbitkan senyuman simpulnya.

Memandang haru sang putra yang terlihat bersikeras untuk membahagiakan dirinya di sisa hidupnya.

Oh.. tuhan bukankah begitu indah hidupnya.. akankah ia mampu melepasnya begitu mudah pada hari terakhirnya kelak..

Entahlah...

*
*
*

~~~***~~~

*
*
*

~Keesokan harinya~

Tidak seperti biasanya Kyuhyun, yang biasanya bertingkah banyak dengan para kawan-kawannya.. hari ini justru terlihat berbeda.

Jangankan perilaku.. tatanan rambut dan style pakaiannya pun sangat terlihat bertolak-belakang dengan kebiasaannya.

PERFORCEWhere stories live. Discover now