Seperti rasa yang haus namun tak bisa dihilangkan. Rasa yang entah menggenangi area dada keluar tenggorokan menguap dalam kepala.
Ketukan langkah kaki sneakers putih berpadu jeans biru pucat dengan kaos hitam oblong dipadupadankan. Melirik sesekali mereka yang punya mata hanya untuk melihat satu pesona di siang hari nan terik. Jika itu hanya orang lain mungkin hanya melirik dan tak akan mengoceh, namun beda dengan lelaki remaja dengan blonde perak yang kini memejamkan mata di ujung halte menunggu bus tiba.
Bisik-bisik itu gaduh dan ia tak peduli .
Apa yang dipedulikan,belum tentu mereka juga peduli dengan hidup orang lain.
Manusia, memang begitu.
Dibalik apa yang terlihat semua keburukan dapat dirasakan.
"Hn, hai apa kau seorang selebrity?" wanita berambut merah dengan gincu semerah warna darah itu membuat mata setajam elang terbuka.
"Hn?" ia tidak bisa hanya untuk bertatap sebentar ia hanya diam.
"Boleh aku minta foto?" wanita itu terkesan malu-malu, tapi yang terlihat justru membuat ia muak. Malu-malu dengan dres dada rendah, yeah topeng dimana-mana.
Jengah ia memicingkan mata ke arah jalanan namun bus sialan itu tak kunjung datang. Saat ini yang ia butuhkan hanya ketenangan. Segaris kecil penyesuaian terhadap kekangan yang membuat ia cerah, tapi Taeyong punya caranya sendiri untuk tersenyum dan untuk lari.
Ia menggeret satu lelaki dengan seragam yang sama dengan sekolahan yang ia duduki.
"Maaf noona saya harus sekolah," ia bicara tanpa peduli orang yang diseret tak bersalah tiba-tiba melongo atau noona tadi tersipu-sipu.
Ia masuk ke dalam bus lalu menatap lengan kurus yang ia seret. Berkedip entah kenapa rasa asing dan malu berpadu jadi satu. Lelaki itu lebih lucu dengan mata sipitnya layak kucing mempertanyakan induk dengan binar-binar disekitar mata nya.
"Kau siapa " suaranya bergumam sambil berdiri di rentetan penumpang lainnya, baru kali ini Taeyong merasa sangat aneh dan malu dalam sekali lihat karena lelaki tak bersalah tadi kini meminta penjelasan dengan tatapan lucu dan bibirnya yang membius merah terdiam.
Taeyong berdeham lalu merapikan jacketnya."Aku Lee Taeyong, maaf hanya kukira temanku," ia berbicara lancar walau berbohong.
Dia lelaki berwajah lucu dengan tiba-tiba tersenyum kecil memunculkan deretan gigi kecil dengan gigi taring lucu yang entah mengapa terasa amat manis ketika tersenyum.
"Ah kupikir kau orang jahat,"
"Bukan tentu saja bukan." Taeyong tidak harus mengerti mengapa ia malah menggaruk tengkuknya dan malah memandang ke arah lain.
"Namaku Dong Sicheng, tapi Yuta memanggilku Winwin," garis tangan di lampirkan sebagai bentuk perkenalan dan Taeyong bersikap sopan menjabat tangan itu meski ragu. Dan Taeyong sungguh tidak mengerti kenapa ada nama Yuta. Tentu saja dia tidak mengenalnya.
"Salam kenal,"
Sekarang entah mengapa Taeyong punya dunia kecil yang kini kian membuat ia memandang ke arah lain.
Tapi Taeyong tidak tahu siapa Yuta yang dimaksud itu.TBC
Pendek .Iya tahu kok :( cuma mau update aja

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
FanfictionPerilaku terkadang membuat kita berpikir ulang untuk berdekatan, namun Taeyong yang terpuruk punya beberapa pengobatan dengan caranya sendiri . Dengan satu senyuman membalut luka. Namun ia tahu ia salah dalam beberapa hal yang kian membuat jatuh te...