Detak rasa

49 1 0
                                    

Bisakah kamu janji kan , aku sebuah kesetian? Aku juga tidak tahu apa arti dari hubungan ini di mata mu
Bolehkah jika aku bertanya tentang siapa wanita itu? Mengapa gerak tubuh nya menunjukan bahwa dia menginginkan mu. Sikap yang kamu berikan pada nya juga seolah-olah kamu menikmati.
Bisakah ku katakan bahwa kamu juga menyukai nya?
jika memang kamu benar menyukai ku mengapa kamu harus juga memberikan perhatian lebih pada nya? aku mohon jangan memberi harapan pada ku seakan-akan kamu hanya menginginkan ku!
Langkah ini mengapa membeku gerak lah bergerak aku tidak ingin dia menghampiri ku.Aku tidak ingin menjumpai nya sekarang.

"Hay!" ujar nya

"Yah! "

"Masih pagi loh! "

"Terus! "

"Ya jangan cuek! " ucap robi

"Oh.!"

"Uji nyali ya? "

Tiba-tiba Tya datang pada robi, dan meletakkan tubuh nya di sebelah robi

"Selamat pagi robi! "

"Yah juga tya! " balik sapa robi dengan senyum manis nya

"Kamu mau ini gak? " ucap nya sembari menawarkan sekota susu berukuran sedang rasa coklat.

Aku pergi meninggalkan mereka berdua aku lebih memilih untuk pergi, aku pikir aku akan di tahan oleh robi ketika aku pergi alhasil aku terabaikan seperti Debu yang di usap dengan tisu

"Kenapa masuk? " tanya leni teman duduk sebangku ku

"Terus! "

"Yah kan ada roby? "

"Biarin! "

"Kan kamu pacar nya? "

Pertanyaan itu sedikit membuat ku muak! Pacar? Siapa yang pacaran sama dia kita tak lebih dari teman.
Sudah cukup hentikan tidak usah bertanya dia siapa? Dia siapa?.

"Uhuk! " Sari kacang hijau yang sedang ku minum tersedak meninggalkan perih di kerongkongan tenggorokan ku.

"Kok batuk!"

"AKU JOMBLO! " ucap ku tegas

"Jangan bohong! "

"Ngapain bohong , Aku gak bohong! "

Aku harap jam segera berputar dengan cepat, aku ingin segera meninggalkan kampus, stelah ini pun aku ada bimbingan di SMA, Aku sedang membimbing 10 anak, beberapa hari ini sengaja ku sibukkan diri, aku harap perlahan segera bisa dengan mudahnya menjaga jarak dengan mu.

"Mau pulang?" tanya robi

"Ya"

"Mau aku anter? " tawaran nya

Belum aku menjawab pertanyaan itu terpancar dari kejauhan raut wajah Tya sangat kesal.

"Gak usah! " jawab ku perlahan meninggalkan nya.

****

Berhenti memikirkan dia! Dia bukan siapa-siapa kamu dia hanya lelaki pecundang yang seolah-olah memiliki perasaan untuk mu. Tapi nyata nya malah memposisikan diri nya pada seseorang yang perlahan menaruh harapan pada diri nya.

"Kak Amel kak? " ujar anak didik ku sembari menggoyangkan tangan nya di hadapan ku.

"Eh kenapa dek! "

"Sehat kak? "

"Alhamdulillah! " ucap ku sembari menggaruk rambut terikat ku.

Haduh! Kenapa aku jadi mati gaya gini sialan! Robi buat mood ku rusak haaah! Sial! Sial! Kenapa robi harus masuk ke dunia ku. Kenapa dengan bego nya aku mengiyakan nya begitu saja untuk mengetuk hati ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Detak RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang