Perempuan berambut pirang bermata hitam legam dengan bibirnya bak bunga mawar merekah . Cantik kupikir ditambah dengan tinggi badannya yang ideal tapi penampilan ernes yang kira kira hampir sama seperti quenn rock membuatku tak sadar kalau dia sebenarnya baik
"Apakah kamu mau menjadi temanku?"
Pertanyaan tak terduga yang terlontar dari mulut ernes
"Haruskah kamu bertanya seperti itu? Aku tidak mau menjadi temanmu!"
Ernes diam lalu menunduk
"Tapi aku mau menjadi sahabatmu!"
Seketika wajahnya kembali cerah lalu berkata "benarkah? Baiklah kalau begitu mulai sekarang kita bersahabat! Ingat kita sahabat bukan teman angel"
Pertemuan yang terjadi sekitar 3 jam yang lalu berlangsung begitu cairnya hingga aku tidak menduga bahwa aku dan ernes akan bersahabat
"Angel!"
"Oh,iya ada apa?"
"Boleh aku bertanya di mana alamat rumahmu?"
"Ah,tentu saja rumahku di komplek Kendedes jakarta Timur no.45 blok A telfon aku jika kamu mau ke sana ini nomer ponselku! 08574xxxxxxx!"
"Baiklah mungkin nanti aku akan kerumahmu"
"Tentu saja aku akan menunggumu"Kringgg...kringgg...kringgg....
Its time to break!
"Let's go to the canteen now,angel! I'm very hungry"
"Wau...bisa bahasa Inggris ya? Sepertinya kita akan saling menimpali"
"5 tahun aku di London!"
"London? Apa orang tuamu berasal dari sana?"
"Yap,,aku lahir di sana dan ayahku berdarah Inggris sedangkan Ibuku berdarah Indonesia..apa kamu juga asli Indonesia?"
"Tidak!"
"Tidak? Lalu?"
"Aku lahir di Amerika papaku lah yang berdarah Amerika dan mamaku berasal dari Jerman akhirnya setelah menikah,mama ikut dengan suaminya untuk tinggal bersama-sama di Amerika dan setelah usiaku 8 tahun aku diajak tinggal di Indonesia!"
"Ohhh... apa kita akan meneruskan pembicaraan ini setelah semua cacing di perutku mulai bernyanyi!"
Gelak tawa dari mulut kami pun sontan keluar bersamaan
"Baiklah ayo kita ke kantin tadi aku lihat di brosur ada sandwich lapis kesukaanku!"
"Kau membuat air liurku hampir tumpah!"
Ernes menarik tangankuDi jalan ketika kami menuju ke kantin ada 3 orang cowok bersiul kurasa siulan itu tertuju padaku dan ernes dan tiba-tiba mereka menghalangi jalan kami
" ehem... boleh kami berkenalan?"
Aku menggelengkan kepalaku dengan tegas dan hanya diam karena takut
Salah satu dari cowok lain menimpali
"Kenapa menggeleng? Mau tidak mau kamu harus berkenalan dengan kami dan otomatis jika sudah kenal kalian akan menjadi gebetan kami"
Spontan Ernes berteriak dan mendorong cowok yang berkata ngawur tadi
"Hei...kata-kata mu tadi membuatku ingin meremas wajahmu dan membuangnya di tempat sampah!"
Lalu ketiga cowok tersebut tertawa bersamaan
"Hahhahahha..... tomboy rupanya? Cantik sekali kalau sedang marah? Marahlah sepuasmu karna jika kamu marah kami tidak segan-segan menamparmu dengan tangan kami"
Satu pukulan keras dari ernes mendarat di perut si cowok yang entah aku tak tahu namanya
"Ernes hentikan!"
Aku berteriak karena khawatir jika sahabatku terluka
"Lebih baik kamu mundur angel biar aku yang memberi pelajaran!"
"Tidak.sebaiknya kita mundur dan pergi jangan hiraukan kata-kata mereka!"
"Aku bukan seorang Angel yang segampangnya mundur ketika tantangan ada di depan mata. Aku yang akan melawan mereka!"
"Tapi...."
Tiba-tiba salah satu cowok memukul bahu ernes dari belakang
Aku hanya diam antara takut dan bingung aku berlari ke ruang BK dan melaporkan semuanya"Jika kalian mengulanginya lagi saya tidak segan segan menyuruh kalian untuk tidur di tengah lapangan selama setengah hari!"
"Seperti bule itu ya pak? Jadi jika saya me..."
"Ernes sudah cukup!"
Suaraku yang kurasa berteriak tapi tidak terlalu tegas menghentikan kata-kata ernes yang menyahut omongan pak Herman (guru BK kami yang bertugas mengurusi kasus-kasus anak bermasalah)Masalah sudah selesai dan perut kami kelaparan karena waktu yang digunakan untuk istirahat sudah habis untuk mengurusi anak2 tak beridentitas tadi
Haduhh...ternyata benar dengan penampilan seperti tomboy dia pantas bertingkah seperti preman
Tapi terlintas aku ingat perkataannya tadi
Aku bukan seorang Angel yang segampangnya mundur ketika tantangan ada di depan mata
Sebegitukah aku? Anak yang mudah luluh?
Tidak aku ingin belajar bagaimana menghadapi tantangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
when a friendship became a traitor!
Actionpertemuan yang manis! ketika rasa malu selalu berkutik di otakku kecanggungan yang menghantuiku untuk bersosialisasi dengan lingkungan dan dalam keadaan seperti ini Tuhan mempertemukan aku dengan dia ... dia ... yang selalu memberi ku peluang bahwa...