Kutampar diriku dengan sekuat tenaga. Kucekik diriku sebisa mungkin. Dan kubentak diriku tiada henti. Namun diagnosa tidak berubah.
Aku sudah rusak.
Kakek, nenek, paman, tante, untuk mereka ya maklum saja. Namun ini ibuku. Wanita yang melahirkan dan membesarkanku. Dia janda yang bekerja dari pagi hingga sore untuk aku dan kakak-ku. Makhluk yang semustinya paling disayangi seorang anak.
Dia telah meninggal.
Dan masih saja, tak setetespun akan mengalir?!
Aku malu. Coba lihat kakak-ku itu. Yang biasanya selalu bercanda, tertawa, kini wajahnya dibanjiri air mata. Tapi aku!? Aku rusak.
Oh tuhan, seandainya kau memang maha mengasihi, bagilah kasihmu denganku. Atau setidaknya ajarilah aku! Kumohon, tuhan, perbaikilah aku.
Aku ingin menjadi manusia.
