Thank You

9.3K 312 33
                                    

AUTHOR POV

Liburan memang waktu yang pas untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga atau orang yang dicintai. Namun bagi Hye Jin, waktu libur adalah ladang uang. Hye Jin menghabiskan waktunya untuk bekerja paruh waktu di sebuah cafe untuk membantu ibunya.

"Hye Jin-ah, tolong berikan pesanan ini ke meja nomor 14." perintah sang chef sambil membawa nampan berisi pancake yang dilumuri madu dan terdapat buah ceri diatasnya yang membuatnya nampak begitu lezat.

"Ne." jawab Hye Jin sambil menerima nampan tersebut. Hye Jin berjalan dengan nampan berada diatas kedua tangannya.

"Ini pesanan anda, silahkan dinikmati." Hye Jin tersenyum kepada sepasang kekasih yang duduk di meja yang ia tuju. Ia meletakkan piring berisi pancake di atasnya dan pamit dengan sopan.

Jika di sekolah ia tekenal karena sifat kejamnya sebagai ketua kedisiplinan, maka disini hanya akan terlihat Hye Jin yang cantik,imut, dan feminim. Semua orang disekolah tidak ada yang tahu bahwa Hye Jin bekerja di sebuah kafe, kecuali Kim Taehyung.

"Wah, ini enak sekali sayang. Terima kasih sudah mengajakku ke tempat ini."

"Sama-sama sayang. I love you. Mumumu."

Hye Jin berbalik pergi sambil begidik ngeri mendengar percakapan sepasang kekasih itu. Hye Jin tidak tahan mendengar orang yang bermesraan di sekitarnya. Ia pun memutuskan untuk kembali fokus bekerja.

Hari ini cafe tempat Hye Jin bekerja sangatlah ramai. Hye Jin bahkan tak sempat istirahat hanya sekedar untuk minum. Rasa pegal di kaki tak ia pedulikan, Hye Jin terus bekerja hingga tak terasa pagi sudah berganti sore.

"Ah, akhirnya selesai juga." ucap Hye Jin setelah selesai mencuci piring kotor terakhir yang ada disana. Hye Jin membuka tong sampah dan menarik kantong plastik yang mengalasi bagian dalam tong sampah tersebut. Tentu saja tong itu sudah penuh dengan sampah, tapi Hye Jin sudah terbiasa dan tidak ada rasa jijik sedikitpun.

"Hye Jin-ah, ingin kubantu? Sepertinya itu sangat berat." ucap salah satu pegawai pria yang juga bekerja di kafe tersebut. Hye Jin menggeleng sambil tersenyum.

"Tidak usah, Jongin oppa. Ini tidak seberat itu." ucap Hye Jin sambil berjalan membawa kantong plastik besar itu dengan kedua tangsnnya. Hye Jin membawanya keluar melewati pintu belakang kafe dan meletakkannya di tempat pembuangan. Hye Jin mendesah keras, ia melepas sarung tangan plastik yang sejak tadi ia pakai untuk membuang sampah. Hye Jin mengusap keringat yang ada di keningnya. Sejenak ia mendongakkan kepala sambil menatap matahari sore. Hye Jin menatap langit yang berwarna orange kekuningan untuk beberapa saat.

Hye Jin merogoh saku celananya, mengambil ponsel dan mengamatinya. Ia kembali menghembuskan nafas keras saat tak ada satupun notifikasi yang muncul. Lagi-lagi ia mendongakkan kepala.

"Apa disana kau bersenang-senang?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~malam hari~

"Aku pulaang-"

PRAANNGG!

Teriakan yang biasanya Hye Jin lakukan saat tiba di rumah terhenti saat mendengar suara benda jatuh yang terdengar dari dalam rumah. Hye Jin segera masuk kedalam rumah dan melepas sepatunya. Ia segera berlari saat tersadar bahwa sumber suara tersebut berasal dari kamar ibunya.

"Kumohon hentikan, aku sudah tidak punya uang lagi."

Hye Jin menutup mulutnya saat melihat ibunya yang sedang memohon di kaki seorang pria yang sedang sibuk mengobrak-abrik isi lemari milik ibunya.

Hye Jin mengamati keadaan ibunya. Rambut yang sangat berantakan, lebam di sudut bibir dan matanya. Hye Jin melebarkan kedua matanya.

"Dimana lagi kau sembunyikan uangmu, jalang?!" tangan kiri si pria dengan tak tahu malu menarik keras rambut ibu Hye Jin hingga terdengar erangan kesakitan dari bibir ibu Hye Jin. Tangan kanan si pria sudah terayun ke atas dan hendak menamparnya.

[FF BTS NC] When The Rain ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang