Hari ini adalah hari pertama MOPD di SMA Marvel. Yah... Mungkin bagi kalian agak terdengar aneh di telinga ya? Begitu juga perasaan Zahra uzeli pada saat ayahnya memutuskan untuk menyekolahkannya disana. Awalnya sih dia menolak. Sampai ayahnya mengutuknya-menasihatinya, sehingga pada akhirnya dia pun menyetujuinya dengan setengah rela.
" Bayangkan saja, mana ada orang yang mau sekolah disana? Nama sekolahnya saja Marvel. Memangnya aku Joker apa? " batin Zahra.
Mungkin bagi sebagian orang, nama Zahra adalah nama gadis yang rajin dan segalanya yang berbau baik. Tapi, ternyata penjabaran tersebut dibantahkan oleh sosok Zahra uzeli. Saat semua calon murid SMA Marvel bersusah payah membawa peralatan MOPD sampai menanggung malu karena harus dipakai dari rumah, Zahra malah belum bangun tidur. Walaupun jam sudah menunjukkan pukul 07.17 WIB. Padahal Zahra sendiri tahu betul bahwa acara MOPD hari ini akan berlangsung mulai pukul 07.30 WIB.
" ZAHRA.... Bangun nggak lo!! Kaya kerbau banget sih lo? " teriak Mela-sahabatnya dari kecil, yang langsung membuatnya jatuh dari tempat tidur. Geram akan sikap sahabatnya yang kekanakan ini, akhirnya Mela memutuskan untuk masuk kekamar Zahra. Melihat sahabatnya yang sudah terkupur di lantai dalam keadaan menutup mata-tidur, membuat Mela melemparinya dengan guling.
" ada apaan sih Rapunzel? -panggilan Zahra ke Mela". Tanya Zahra tanpa rasa bersalah.
" ada apaan lo tanya? Gue udah nungguin lo setengah jam dibawah. Hari ini kan hari pertama MOPD Zahra.. Dan lo masih setia dengan iler lo yang panjangnya kaya jalanan Jakarta ke Surabaya? Yuck.. Banget ih. Lo tuh udah jadi calon murid SMA Zahra, bentar lagi lo udah pakai seragam abu-abu. Bahkan kalo lo ga bujuk gue masuk sekolah aneh itu gue nggak akan mau deh. Eh ini malah gue yang getol dan lo enak-enakan molor. Bagus banget" cerocos Mela kesal.
" yaudah, lo duluan aja. Ntar gue nyusul " Jawab Zahra setengah sadar.
" enak aja, nggak mau tahu gue, pokoknya lo harus bangun! ".
" yaudah.. Lo tunggu dibawah! Ntar gua nyusul, gue mandi dulu ".
" nggak usah mandi Zahra, cuci muka ama gosok gigi aja! Terus ntar pake minyak wangi yang banyak. Tahu sendiri kalo lo mandi, lamanya udah kaya nguras setu ".
" iya. Bawel banget ".
" biarin".
---
Sesampainya disekolah..." tuh kan Zah. Lo si kelamaan, mereka udah pada baris noh " kata Mela sambil menunjuk lautan calon murid SMA Marvel.
" ya... Siapa suruh lu nungguin gue? Kan udah gue bilang, lo duluan aja. Eh ini mah malahan nunggu gue. Salah sendiri lah ".
" eh anak baru " kata seseorang yang sukses mengejutkan Zahra dan Mela.
" lo nanya siapa? " jawab Zahra menantang.
" ya... Kalian berdua lah " jawab seseorang tersebut sambil menunjuk muka mereka berdua.
" lo kalo nanya yang sopan dong! Nggak usah segala nunjuk-nunjuk muka gue! " balas Zahra tak terima.
" kenapa? Lo nggak suka? Gue senior disini ". Sebelum Zahra melanjutkan perdebatannya dengan senior di SMA Marvel, Mela sudah menyelanya dengan meminta maaf terhadap senior itu dan menarik lengan Zahra. Mengajaknya kelapangan tempat para calon murid berbaris.Dear God. Why Me?
Pagi ini bagi seorang Ravlyansyah adalah pagi yang sangat membosankan, mengingat dia pindah kekota ini karena neneknya yang sakit, yang mengharuskan dia sekeluarga pindah untuk mengurus sang nenek,sekaligus pindah sekolah.
Ya... Sebenarnya neneknya sakit pada saat yang pas, saat itu Ravly pribadi memang baru lulus SMP, jadi orang tuanya tidak perlu repot-repot mengurus rayon karena mereka bearasal dari luar kota dan bisa pindah sesegera mungkin kerumah neneknya. Sebenarnya Ravly sendiri kurang begitu akrab dengan neneknya. Namun berhubung neneknya itu adalah satu-satunya orang tua yang dimiliki oleh ibunya, maka terpaksa mereka harus pindah untuk mengurusi sang nenek tak akrab tersebut." Bu, aku pamit " teriak Ravly sambil mencium punggung tangan ibu nya itu.
Mungkin bagi orang yang baru kenal dengan seorang Ravlyansyah, akan menganggap dirinya sebagai anak yang rajin dan penurut karena gaya berpakaiannya yang rapi dan sikapnya yang menunjukkan sopan santun pada orang tua nya. Namun berbeda dengan penilaian orang yang sudah kenal dengannya. Karena dibalik kerapiannya dalam berpakaian dan sikapnya yang sangat baik pada orang yang lebih tua darinya, Ravly adalah sosok The Most Wanted Badboy di SMP nya.
---Maaf ya kalau ada typo. Ini cerita pertama aku. Padahal udah lama banget nih chapter jadi, tapi baru berani aku publish. Ini hasil dari pemikiran aku sendiri ya... Kalau ada kesamaan nama, tempat, atau alur. Merupakan ketidaksengajaan. Jangan lupa vomment ya... Makasih 😊😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear God. Why Me?
Любовные романы" Mamah sayang kamu Zahra " ucap Hana sambil memeluk putri sulungnya tersebut. " Ck. Seharusnya anda tidak perlu menggunakan kata yang tidak anda pahami maknanya!! " jawab Zahra seraya melepas pelukan tersebut dan masang senyum miringnya meremehkan...