Aku

25 4 0
                                    

Hay.. Namaku Tia Adriana, kalian bisa panggil aku Tia, asal sekolahku dari SMP Negeri Harpa.. Semoga kita bisa jadi sahabat..

Begitulah kira-kira aku yang dulu.. Mengingat kembali kilasan memori memori kecil saat aku baru saja masuk SMK.

Malu malu di awal perjumpaan dengan teman temanku yang sekarang. Ya. Untuk kebanyakan orang itu memang hal yang wajar.

Namun, berbeda dengan sifatku di awal perjumpaan yang bisa dibilang malu malu, cukup satu bulan, satu bulan untukku beradaptasi dengan teman, guru, dan lingkungan baru. Cukup satu bulan aku kembali menjadi diriku yang sebenarnya. Diriku yang tidak bisa diam, heboh, berisik, jail, menyebalkan, dan mungkin beberapa teman sekelasku menganggap ku sebagai gadis yang humoris dan cenderung tak tahu malu:"

Aku..

Aku bersekolah di SMK dan mengambil jurusan Farmasi. Mengemis ngemis pada kedua orang tuaku untuk di sekolahkan di sekolahku yang sekarang.

Aku sangat ingin menjadi apoteker kelak.

Itu cita-cita ku dari dulu.

Aku ingin menjadi apoteker yang hebat.

Walaupun aku tahu pekerjaan Apoteker dari sebuah drama, ehehe..

••••

"Hey Tia" panggil seseorang dibelakang ku. Segera ku menoleh ke arah sumber suara yang sepertinya tak asing di telingaku.

Dan benar saja, dia Kaly, sahabat ku sejak enam bulan yang lalu.

Aku dan Kaly mulai bersahabat sejak awal masuk sekolah di SMKF Pelita Jaya.

Aku senang punya sahabat seperti dia. Ya, walaupun terkadang kata kata yang terlontar dari mulutnya suka menyakitkan, namun aku tetap menyayanginya. Menyayanginya seperti saudara kandung sendiri.

"Ti" ucap Kaly kembali memanggil namaku. Ia berusaha mensejajarkan langkah kakinya denganku.

Hari ini benar-benar akan menjadi hari yang panjang..

Melihat ekspresi wajahnya yang marah dan seperti ingin menyantap manusia. Ku urungkan niat untuk melontarkan beberapa banyolan konyolku.

Ya, sepertinya aku tahu penyebab dia marah :''

"Jelasin sekarang juga atau gue akan bener bener marah sama lo" ucap Kaly tak terima penolakan.

Sepertinya dia benar-benar sedang emosi saat ini.

Namun, bukannya merasa bersalah, aku malah berusaha sekuat tenaga untuk menahan tawaku.

Rasanya aku benar-benar ingin terbahak-bahak melihat ekspresi Kaly saat ini.

"Ayo kita ke kelas dulu. Gak baik bicarain ini sambil jalan. Nanti ada yang kepo loh" ucapku berusaha mengulur waktu.

Kaly hanya memelototi-ku.

Bibirnya pun ia kerucutkan.

Bertanda ia benar-benar bete saat ini.

Kelas

Sesampainya di kelas, segera ku taruh tasku di kursi yang biasa kududuki.

Kaly pun melakukan hal yang sama.

Dan pastinya..

Kami duduk sebangku..

Baru saja ku tempelkan bokongku ke kursi, Kaly kembali menagih penjelasan padaku.

Ku tatap wajahnya lalu aku malah menyeringai lebar. Memamerkan deretan gigi putihku yang rapih.

"Ngapain lo malah cengar-cengir? Gila lo ya?" ucapnya.

Astaga..

Dia itu benar-benar..

Arghhhh. Kalau bukan karna status kami bersahabat, sudah kusumpal mulut pedasnya itu dengan kaus kaki.

Aku memutar bola mataku bosan. Mendengar kata-kata yang ia lontarkan memang selalu bisa membuatku naik darah tersulut emosi. Namun apa daya, kali ini memang aku yang sepenuhnya bersalah.

"Pis,, sorry kemarin itu gue iseng. Hehehe maap ya" ucapku padanya.

Ia hanya berdecih mendengar permintaan maaf ku.

Ya, dia memang sahabat yang menyebalkan.

"Gue gak butuh permintaan maaf lo ya. Gue itu tanya alesan lo. Apa coba maksud lo kemarin ninggalin gue berduaan sama Fino? Lo tau sendiri kan gue benci banget sama dia?!" ucapnya berapi-api.

Hehehe.. aku malah kembali menyeringai, melihatnya marah seperti itu malah membuat perutku sakit menahan tawa. Wajahnya benar-benar, lucu.

Kalau ingat ingat kejadian kemarin itu memang lucu juga sih.

Sengaja ku tinggalkan Kaly dan Fino berduaan di Caffe Liyu setelah aku berpamitan untuk ke toilet.

Lagian si Kaly itu. Dia benar-benar tidak peka.
Padahal Fino menyukainya, namun Kaly malah membencinya dengan alasan karna si Fino sering mengusilinya.

****

Bersambung..
Hamdalah first part.
Ini hanyalah cerita iseng" belaka yang alurnya insyaallah ngalor ngidul kek sinetron tukang haji naek bubur :))
Mau baca sukur, kagak juga gpp yang penting Vote wkwkwkk

Duo TawonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang