Malam suram bikin muram

5 2 8
                                    

Dinginnya malam seakan menusuk ke dalam sum-sum tulangku.
Hujan deras satu jam yang lalu telah menyisakan angin dingin yang berhasil membuatku menggigil.
Kurapatkan jaket yang saat ini ku kenakan berharap mendapatkan kehangatan biarpun sedikit.

Ku percepat langkahku yang semakin lunglai tak terasa.
Rasanya badanku akan remuk.
Perjalanan ke rumah Kaly terasa berat.
Pikiran untuk memutar balik dan kembali pulang ke rumah terus berputar di benakku.
Andai saja ini bukan masalah serius tidak akan aku repot-repot pergi ke rumahnya.

Gang demi gang aku lewati.
Tak ada pejalan kaki lain disini.
Mungkin orang-orang malas keluar rumah disaat cuaca seperti ini dan lebih memilih untuk menonton TV atau menyeduh secangkir kopi.

15 menit berjalan kaki akhirnya aku sampai didepan rumah bercat putih.
Rumah berlantai dua yang didalamnya terpasang WiFi dengan speed 54 Mbps.
"Lumayan untuk download ehehe" pikirku.

Ku tekan bel dipojok gerbang dan berharap sang pemilik rumah datang lebih cepat karna aku benar-benar sudah kedinginan.

"Tunggu sebentar ti!" Hanya sebuah teriakan yang terdengar.
Dan tak lama disusul oleh kedatangan sang empunya.

"Cepetan disini dingin bego" ucapku dengan bibir bergetar.

"Sabar sayang" balasnya sambil membukakan gerbang besar itu untukku.

Setelah gerbang terbuka sempurna, aku berlari masuk tanpa aba-aba meninggalkan Kaly seorang diri.

Kaly hanya berjalan mengikutiku dari belakang sambil mengucapkan beberapa serapah yang tidak bisa ku tangkap jelas di indera pendengaranku.

Siapa peduli?

Aku segera duduk di salah satu sofa yang berjejer rapi di ruang tamu.
Kugesekkan kedua telapak tanganku sambil sesekali kutiup agar mendapatkan kehangatan.

I NEED OPPA RIGHT NOWWWWW!!!!!!!

Batinku berteriak.

Andai ku punya oppa~
Ku tak akan kedinginan~
Ku tak akan sendirian~
Aku bernyanyi dengan nada asal yang membuat Kaly kembali berdengus.

"Suara lo ti, nanti ada yang bangun" ucap Kaly yang sedang membuatkan sesuatu sepertinya/?

Ku tutup mulutku rapat-rapat. Seraya bertanya "Apanya yang bangun Kal? Lo punya anu emangnya?"

"TIA BEGO!" teriaknya seperti tanpa dosa.

Aku kan hanya answer-______-

Tak lama kemudian Kaly datang menghampiriku sambil membawa 2 gelas coklat panas.

Saat kuambil ancang-ancang untuk merebut salah satu gelasnya. Dia berucap "Eitttss ini bukan buat lo! Ini buat gue sama tamu gue di lantai atas".

Jahanam!

"Bikin sendiri sana!" Lanjutnya lalu pergi meninggalkanku. Ia berjalan santai melewati diriku seperti manusia tanpa dosa.

Aku berdengus sambil memperhatikan langkah kakinya.

Hingga pada akhirnya aku pergi kedapur untuk membuat minuman sendiri.

Ku susul Kaly sambil tangan kananku membawa secangkir coklat panas dan yang kiri membawa setoples tortila yang kuambil dari dalam kulkas.

"Kal.." panggilku tersendat ketika kulihat siapa yang ada di hadapanku.

"Tia?" Panggilnya ragu-ragu.

"Aih? Kakak?" Ucapku kikuk.

Kulihat laki-laki di hadapanku ini menggaruk-garuk tengkuknya sendiri dan tersenyum kikuk.

Canggung.

Suasana canggung tiba-tiba menyelimutiku.

"WOIIIII!!!" teriakkan Kaly berhasil membuatku hampir terjungkal karna kepergok bengong olehnya.

Kaly pun terbahak melihat tingkah konyolku.

Aishhhh awas lo Kal!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
###

Sejak kejadian malam itu aku semakin berada di zona berbahaya.
Kak Kevin yang dulu sempat ku taksir kembali ke Indonesia setelah 3 tahun lalu memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Amerika.
Dia kembali setelah aku bersusah-payah untuk move-on darinya.

Omo!!!!!

Pagi ini aku datang ke sekolah dengan wajah kusut. Beberapa sapaan orang tak ku hiraukan.

Oke fix gue bolos hari ini.

Pikirku dan hendak memutar balik tepat didepan pintu kelas ku.

"Mau kemana lo?" Tanya Kaly tepat didepan wajahku setelah baru saja ia membuka pintu kelas.

"Bolos" jawabku singkat.

Kaly tampak terkejut dengan jawabanku karna baru kali ini aku bolos sekolah tanpa alasan yang jelas.

"Lo gila ya?" Tanyanya.

Apa itu pertanyaan? Atau pernyataan?

Aku tak mengeluarkan sepatah katapun.
Ku lanjutkan langkah kakiku untuk segera pergi dari sekolah sebelum ada guru yang melihatku.







Very short kek celana awkeran:v
Nanti dilanjut lagi okeyyy:*

Duo TawonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang