Aku suka menatap senja, aku suka mendongakkan kepala ku untuk melihat ke atas, melihat senja yang berwarna jingaa. Sejak dulu, aku selalu ingin mempunyai nama Jingga, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Namaku Biru. Kata papa nama biru akan selalu memberikan kebahagiaan kepada pemakai nama itu, karena biru identik dengan cerah, dan cerah akan selalu berarti kebahagiaan. Aku sempat percaya pada kata kata papa, tapi saat usia ku sudah mulai menginjak 15 tahun, aku mulai meragukannya. Apa biru yang cerah selalu identik dengan kebahagiaan? Aaahhh, entahlah.
Ada beberapa hal yang membuat ku menyukai jingga dan agak membenci biru :
1.jingga datang hanya sebentar, jingga tidak datang berlama lama seperti biru. Datang berlama lama tapi cepat membuat bosan.
2.jingga di sore hari biasanya perpaduan dari berbagai warna. Jadi saat dipandang terlihat begitu elegan. Sedangkan biru hanya ada 1 warna yang monoton.
3.kata kata puitis orang yang mengatakan bahwa biru adalah cerah, maka orang yang bernama biru kehidupan nya akan selalu cerah. Aaahhh sungguh bullshit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Yang Cerah
Teen Fictionternyata benar, tidak semua yang cerah itu dapat membuat bahagia. tidak semua senyum dapat bertemu bahagianya .tidak semua perjuangan bertemu hasilnya. tidak semua pertanyaan bertemu jawabannya.