Tidak....! Kau yang jahat bukan aku.. Kau yang membunuhnya kau..
Sleeeepppphhhh....
Hosh hosh.. biadab! siapa suruh dia mendatangiku. Ia sangat ingin berperang denganku.
Seorang gadis terengah - engah mengatur kembali nafasnya, seusai mimpi buruk mendatnginya. Sampai salah satu teman yang tertidur disamping kanannya tak sadar ikut terbangun.
"Hoaaahhh..kamu kenapa? mimpi buruk?"
"Tidak. Hanya bertemu iblis pembunuh saja. Maaf mengganggu tidurmu"
"Apa! iblis? hoahh..kamu ini terlalu banyak menonton fiksi"
Tanpa tanggapan sedikitpun keduanya kembali tertidur pulas dengan sendirinya.
Malam semakin menampakan kabut hitam tanpa ampun. Sinar bulan kala itu tak sanggup seusai awan hitam menutupinya.
Bangunan Asrama. Memang tak asing bagi para siswa nya, namun tak ada yang pernah menyangka, bangunan tersebut dikelilingi aura jahat roh dari sekolahan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara tangis menguasai telinga Verend tanpa henti. Gadis itu kembali terusik ditambah tubuhnya yang tak bisa bergerak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang wanita datang dihadapannya menampakan wajahnya tanpa bentuk teratur. Hanya deretan belatung beserta darah kental busuk membalutinya.
"Pergi kau...jangan kau ganggu aku!"
Sebisa mungkin verend terus meronta. Rasanya terdapat rasa perih memasuki kerongkongan nya. Tanpa henti mata bulat wanita itu menyerbu pandangan verend.
Verend semakin tak berdaya. Tak ada siapapun diruang itu hanya ada dirinya dan wanita berbalut belatung berdarah busuk itu. Ruangan tanpa jendela, ruangan tanpa keramik ruangan ini sangat tak berpostur sama sekali.
Wanita itu semakin mendekat membawa cengkraman sebuah anak panah. Verend mulai bergetar tiada henti. Ia menjerit sekencang - kencang nya berharap seseorang menolongnya.
Kini wanita itu semakin menatap tajam mata verend.
"Apa mau mu! kau iblis terkutuk enyahlah dari hadapanku!"
Semakin menjadi kini.
Wanita iblis tersebut semakin membuat jantung verend terus memacu, tak lagi pada tempat ia berdiri. Ia melayang sampai atap memandang lurus pandangan verend. Kini darah dari wajah busuknya mengalir begitu derasnya bagai pipa air yang bocor. Masih berselimut belatung, Verend bergidik semua nya kini telah mematikan syaraf - syaraf ototnya ia lemas.
Tiba tiba.
Kreetteeeek...! Bluughhh.........!
Sebuah kepala menggelinding. Beserta isi otak yang berhamburan, bersumber dari wanita iblis itu. menggelinding sempurna menuju arah verend, ia terduduk lemas namun arah kepala itu tiba - tiba berbelok kearah kanan tubuhnya. Perut verend serasa bergejolak ia ingin muntah.
Tubuh verend semakin lemas begitu bagian kepala hancur itu berhenti tepat disebuah jasad terkulalai bagai mayat. Jasad bersimbah darah, seorang gadis mengenakan sebuah gaun ungu serta pita bertengger dirambutnya berwarna putih polos. Sedang wajahnya tak karuan seperti sehabis dicabik cabik oleh serigala.
Perut verend semakin bergejolak melihat gelang yang melingkar sempurna dipergelangan tanganya. Sontak ia kaget ia ingin menangis dan mengakhiri semuanya.
Amarah menguasai hati beserta fikiran verand begitu tahu siapa jasad tak berdaya itu. tak lain dari sahabat dekatnya. Lyra
Kepala hancur dari iblis itu tiba - tiba utuh kembali, tanpa cairan busuk bagai isi kepala yang pecah. Namun tetap menjijikan dibagian wajah nya masih permanent bersimbah belatung dan darah kental berbau busuk itu.
Verend merangkak mundur menjauhi arah kepala disebelah kanan nya. Jantungnya tak henti berdetak begitu kencang.
"Hihihihihihihihi......!"
Lengkingan tawa menggema dalam ruangan tersebut ditambah. Suasana mencekam. Kini ruangan tersebut seketika menjadi gelap. Hanya ada suara tawa yang amat keras memenuhi gendang telinga verend.
"Jlebbb"
"Arrrgghhhhh!!!!"
Terdengar suara keras. Memekik kesakitan, Sebuah anak panah menembus sampai luar. Ruangan gelap kembali menampakan cahaya kembali.
Verend menjerit. Kini ia kembali berlawanan arah merangkak sambil menangis. Tubuhnya lemas, matanya tertuju pada seorang wanita dihadapan nya.
Wanita itu seraya meminta pertolongan dari verend tetapi tak henti cairan darah segar keluar dari mulutnya. Anak panah berlumur darah itu berhasil membuat tersiksa.
"Tidak...tidak mungkin..kakak! Kak Fisca. Hiks hiks..kumohon sudahilah. kau iblis berhentilah bertindak semaumu, saya tidak takut dengan kamu! bunuh saya bunuh!"
Tak lain wanita itu adalah kaka kelas verend. Ia meronta kesakitan sambil menggenggam anak panah diperutnya. Verend kini memberanikan diri untuk menolongnya namun. Tubuhnya tanpa kendali terpental menjauh dari Fisca.
Verend meringis kesakitan. Karena tubuhnya menabrak kayu. Namun matanya tak beralih dari fatimah kakak kelasnya, meskipun wanita iblis terus menatapnya sinis. Kepalanya kembali seusai jasad Lyra hilang entah kemana.
"Arrggghhhhhh" rontaan kembali terdengar dari arah Fisca. Verend terlonjak kaget melihat perilakunya. Anak panah ia cabut dari perutnya kemudian ia tusukan dimata kirinya. Suara kesakitan terus menggema bersama tawa melengking dari wanita iblis itu.
Fisca terus meronta. Namun kedua tangannya seakan mencari sesuatu. Ia melayang, Veren semakin heran memandangnya ..
BRUUUKK! Tubuh Fisca terpental mengarah pada bagian runcing sebuah kayu.. Jleebbh..tik tik tik..
Verend mejerit tak kuasa. Melihat tubuh kaka kelasnya Fisca menancap pada bagian runcing kayu tersebut, sedang darah sedikit demi sedikit menitih. Verend terlonjak kaget melihat arah titihan darah tersebut. Sebuah kertas bergambar lingkaran kecil kecil, serta sebuah pensil berwarna merah kehitaman diatasnya.
Belum sempat tubuhnya merangkak untuk mendekati apa yang membuatnya penasaran, wanita iblis datang menghantamnya dari atas. Mencekik leher Verend dari arah belakang tanpa henti..
. . . .suara desisan semakin samar menghilang dari telinga Verend hanya meningalkan rasa panas pada lehernya. Ia terpejam. . . ..............................................................................
Konnichiwa😊😊 TOLONG TINGALKAN KOMENTAR ANDA SEKALIAN KALU SUKA DAN MENDUKUNG SAYA UNTUK MELANJUTKAN CERITA INI. Karna author lagi bosen😂 jadi iseng" buat cerita bergenre Horror. Masih pembukaan jadi entah kapan akan dilanjutkan. Semoga aja kalian mau mendukungnya. Yosh! Thanks buat Readers😍