RAIN

1.2K 183 64
                                    

RAIN belongs to Shya, 2017

Park Jimin x Min Yoongi
belongs to themselves

Oneshoot

Rated T ㅣ Hurt

SLASH. BxB. Boys Love. DLDR.

Summary: "Kenangan dibawah derasnya air hujan."

Enjoy!

Rain

Sepasang manik hazel itu mengerjap perlahan. Pemuda bersurai hitam dengan highlight biru terbangun ketika rintik hujan mengetuk-ngetuk jendela kamar mencoba membangunkan sang pemilik tempat.

Tubuh mungilnya meliuk perlahan kekanan dan kekiri, melegakan badannya yang sedikit kaku karena terlalu lama duduk di kursi studio miliknya, beberapa hari terakhir. Tangan kanannya terangkat untuk merapikan rambutnya yang berantakan.

Dia sungguh sangat lelah, bekerja seharian di studioㅡ bahkan terkadang menginap dan terjaga sepanjang malam untuk menulis lirik, menentukan struktur lagu,  selanjutnya menentukan nada dan melodi yang pas untuk liriknya. Itu melelahkan memang, tapi hal itu adalah hobinya, bahkan sekarang sudah menjadi pekerjaanya.


Manik hazel itu melebar sempurna, ketika dengan tidak sengaja pandangannya menangkap memo berwarna merah muda yang tertempel manis pada lampu tidur di atas meja nakas pada samping kanan tempat tidurnya, “Selesaikan lagumu, besok.” Dia ingat kemarin menempelkan memo di sana.

Lelaki berkulit pucat itu perlahan menutup maniknya lalu mengambil nafas panjang, dia akan menyelesaikan hari ini, atasan sudah menunggu lagunya.

Jika bukan karena lagunya dia akan memilih bergelung kembali dengan selimut, bantal dan guling kesayangannya, demi apapun dia sungguh lelah.

◇◇◇

Badannya perlahan terbangun dari tidur, memposisikan diri untuk duduk. Pandangan matanya mengarah pada jendela tepat di depan tempat dirinya terduduk pada samping kiri ranjangnya.

Hujan rintik-rintik menyambut pagi hari ini. Manik sayunya memandang kosong kearah langit kelabu sarat akan kesedihan yang mendalam, pandangan yang siapapun pasti tak ingin lihat.

Pikirannya melayang memikirkan kejadian beberapa tahun lalu dibawah hujan rintik bersama orang terkasih, betapa bahagianya ia dahulu bersama orang itu. Memikirkannya membuat bibir tipis itu terangkat sedikit.

Lelaki bermarga Min itu masih setia memandang langit kelabu melalui jendela kacanya. Entah kenapa pagi ini ia merindukan sosok itu.

Sosok yang selalu menemaninya, menyayanginya dan mencintainya dengan hati yang putih.

Sosok yang akan selalu tersenyum dan tertawa memperlihatkan eyes smile saat berada disamping pemuda Min.

Memikirkan sosok itu tanpa sadar membuat air mata perlahan meluruh bersamaan dengan rintik hujan yang semakin derasnya menyentuh bumi.

Hatinya berdenyut nyeri merasakan rindu yang tiada habisnya ia rasakan. Ia rindu sosok itu, sangat rinduㅡ sangat teramat rindu.

Tangan pucatnya terangkat menghapus jejak air mata tak diundang itu dengan kasar. Kemudian dengan kendali kakinya bergerak perlahan menuju ke kamar mandi di pojok kiri kamar, berniat membersihkan diri dan bersiap ke studio.

Rain | MinyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang