Chanpter 3

33 2 0
                                    

Baekhyun menatap sendu bayangan dirinya di cermin, hati dan pikiran nya berkecamuk. Bagaimana cara memberitahu tentang perjodohan ini dengan Chanyeol. Hubungan mereka baru seumur jagung ia tak mau memutuskan lelaki bertelinga lebar itu. Apa pun akan ia lakukan untuk tetap bersama kekasih nya.

"baek" suara ibu nya memanggil, baekhyun menoleh dan mendapati ibunya menatapnya kasihan. Baekhyun tersenyum lalu menghampiri ibunya dan menuntun untuk duduk pinggir Kasur, tangan tua itu menggenggam tangan Baekhyun.

"ibu tau bahwa kau sangat marah dengan perjodohan ini. Ibu mohon temui orang yang akan menjadi calon mu baek, ibu dan ayah menikah karna perjodohan. Dan kau tau? Cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya" tutur ibunya sembari mengusap punggung tangan anaknya.

"bu aku sudah mempunyai kekasih, dan aku tak bisa meninggalkannya. Aku mohon bu tolong beri waktu untuk aku memutuskan ini semua" baekhyun menangis, ia menundukan kepalanya. Sang ibu memeluk anaknya dan mencium puncak kepala anak nya.

"ibu akan mengaturnya, dan memberitahu ayah mu. Bagaimanapun kau juga masih sekolah dan ya kau pasti berat menerima ini" ibunya tersenyum, kemudia ia mencium sekali lagi puncak kepala Baekhyun lalu pergi dari kamarnya. Baekhyun termenung, ia bergegas keluar rumah dan pergi menemui kekasihnya di café biasa.

**

"babe!" Chanyeol langsung memberikan kecupan di bibir kekasihnya, Baekhyun hanya memutar matanya.

"bisa tidak jika tidak di depan umum hm?" alis Baekhyun menukik, dan Chanyeol hanya terkekeh lalu memberikan kecupan sekali lagi di bibir kekasih mungilnya.

"no, biar semua orang disini tau kau adalah punya ku" lalu Chanyeol tersenyum lebar. Lalu Chanyeol duduk dan menggenggam tangan baekhyun erat.

"aku merindukan mu, Park" ucap Baekhyun, matanya menatap lurus ke mata kekasih nya. Chanyeol tersenyum manis.

" I know".

"hanya itu??!!" ucap baekhyun tidak terima, Chanyeol memberikan smirk andalannya dan kekasih mungilnya hanya menatapnya datar.

"lalu?".

"oh! Nanti kalau kau menelpon ku. Tidak akan ku jawab!" Baekhyun cemberut dan menarik tangannya dari genggaman Chanyeol. Chanyeol hanya tertawa lepas.

"oh no, seseorang sedang merajuk. Baek, aku merindukan mu setiap detik. Bahkan aku ingin membawa mu pulang dan menguncinya di kamar ku. Dan kamu tidak akan pergi kemana pun. Oh! Aku akan membawamu kemana pun aku pergi. Aku tidak akan mengalikan pandangan ku padamu babe" ucap Chanyeol serius, muka Baekhyun memerah ia mencubit tangan Chanyeol keras.

"awwww, babe!" pacar nya merintih kesakitan dan mengusap tangannya yang bekas cubitan.

"aku malu bodoh" cicit Baekhyun dan menutupi wajahnya. Chanyeol tertawa keras dan detik berikutnya Baekhyun beranjak dari duduknya dan kabur.

"babe, wait!!"

**

Tangan besar itu menggenggam erat tangan si mungil, lalu memasukkan kedalam saku mantelnya. Si mungil berontak untuk melepaskan tangannya dari si giant. "perhatikan jalan bodoh, aku tidak ingin mati konyol hanya karna kau mengemudi dengan satu tangan"tangan baekhyun berhasil lepas.

Chanyeol cemburut, "babe, dingin" dan detik berikutnya Chanyeol mendapatkan pukul di bahunya.

"kita akan kemana?" tanya Baekhyun matanya tidak lepas dari sosok yang sedang mengemudi. Chanyeol bisa melihat dari sudut matanya dan ia tersenyum lebar.

"drive in theater, ku rasa ada film bagus. Dan mungkin lebih private untuk kita" jawab Chanyeol. Dan baekhyun menjawabnya dengan gumaman.

Setelah membeli makanan dan minuman, baekhyun baru menyadari kalau mereka akan menonton film horror.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang