Prolog

139K 4.1K 178
                                    

Kenangan, Jangan Dibuka adalah reimagined dari Hardest Goodbye. Cerita ini akan diunggah ulang dengan versi terbaru. Diunggah pertama kali pada Maret 2017.
Terpilih sebagai cerita Istimewa Wattpad 2018.


Selamat Membaca.
...

Ditulis ulang di Jakarta, 20 Maret 2017

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditulis ulang di Jakarta, 20 Maret 2017

Diimajinasikan ulang di Bandung, 1 April 2020

***

PROLOG

Coretan ini dibuat saat perjalanan pesawat menuju Kanada.
***

Coretan ini dibuat saat perjalanan pesawat menuju Kanada.

Gue baru menyadari satu hal. Ternyata baca masa lalu orang lain itu bisa membangunkan masa lalu gue sendiri yang gue kira sudah terlelap dalam abadi. Gue rasa ini sesuai dengan apa yang gue rasakan setelah tamat baca novel yang akhir dari kisahnya, tokoh utamanya tidak bernasib indah. Gue tidak menaruh kekecewaan pada akhir kisah itu. Karena pada intinya kehidupan ini sudah tercatat pasti. Sebuah Firman Allah yang sedang terbukti senyata itu. Dia yang menciptakan kehidupan ini, mengaturnya berpasang-pasang, menentukan alurnya, dan kita ibarat air yang mengalir pada rute waktu yang telah dibabak sedemikian sempurnanya.

Konon hidup adalah pilihan, tapi Allah bahkan sudah tahu apa pilihan kita sebelum kita menentukannya. Lethologica mungkin terjadi pada lisan kita, tapi apa yang disirkan tetap terucap di kedalaman hati dan didengar oleh Yang Maha Mendengar.

Kata salah satu film yang pernah gue tonton, ‘Masa lalu itu seperti sekotak cokelat, begitu kamu ambil sepotong maka kamu nggak bisa berhenti buat ambil potongan berikutnya.’ Dan itu terjadi pada diri gue sendiri. Gue meyakininya, itu kenapa segalanya seolah memang harus berlaku seperti itu. Tapi tidak akan berlaku bagi mereka yang tidak suka cokelat. Atau mereka yang tahu bahwa beberapa asupan patut ditahan entah senikmat apapun rasanya.

Begitu pula masa lalu, kita tidak bisa menahan diri untuk beranjak darinya. Tapi gue tidak peduli soal itu. Justru yang membuat masa kini menjadi bermakna adalah masa lalu yang berkesan. Tak terbilang pahit atau manisnya.

Intan dan Andin bagi gue adalah relikui yang begitu rumit. Di satu sisi ada yang masih lekat di ingatan dan tak bisa dilupa, sedangkan di lain sisi Ia seakan menyusup ke dalam hidup gue tanpa permisi.

Akhirnya mereka itu yang selalu membuat hati membisikkan pertanyaan ini secara berulang: Gue harus bagaimana?

Semoga cerita ini tidak menjadi awan hujan yang bisa membangunkan pekuburan masa lalu kalian. Dan masa lalu yang ingin kalian lupakan bisa tetap terlelap tanpa terusik. Karena bagi gue, menuliskan masa lalu artinya mengulang kembali.                  

-Zaryn Geraldi

***

Instagram @sahlil.ge



Kenangan, Jangan Dibuka [Hardest Goodbye]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang