Roro Story

part 1

Tanpa ia sadari matanya tak lepas memandang gadis disebrang sana . Tepat lurus dengan kursi yang ia duduki . Melihat senyum itu merekah membuatnya gemas ingin menculik trus memasukannya dalam karung dan ia bawa pulang . Ahaha dasar deni gila batinnya sembari membuat bibirnya melengkungkan senyuman sedikit karna pikiran gak warasnya .

Ya, tepat didalam caffe yang biasa ia datangi, sayla sedang meminung tea kesukaannya . Ditambah diluar sedang hujan, membuat ia semakin tidak ingin pulang .
"Lo liat ekspresi pak Joko waktu gue nglempar dia pake kaleng? Dia itu kaya gorilla kepanasan tau ga!"
Lagi lagi sayla ketawa karna cerita al yang menurutnya berlebihan, tapi itulah Al sahabatnya dari kecil yang selalu humoris dan membuat sayla nyaman berteman dengannya . Bahkan sudah 1 bulan ini ia sadar bahwa perasaan itu telah berubah lebih dari sekedar sahabat
"Lo sih, jahat banget kaya gitu." Jawab sayla sembari memukul kecil lengan Al.
"Ya abis gue kesel banget ama tuh orang, ga bisa ngertiin murid lagi cape apa ya? Asal ngasih hukuman ga masuk akal."
"Lo jangan suka gitu Al, keterlaluan sama guru. Kena hukuman baru tau rasa lo. Lo kan tau dia kalo ngasih hukuman ga nanggung nanggung."
"Ck, iya bawel ah." Ucap Al sembari mengacak kecil rambut sayla.
Tanpa sayla sadari tepat lurus dihadapan mereka ada seorang cowok sedari tadi memperhatikan mereka . Oh bukan mereka, lebih tepatnya memperhatikan sayla .

Sayla langsung merebahkan punggungnya diatas kasur empuknya, saat ini ia sudah pulang dari cafe bersama Al . Jika sudah pergi dengan Al rasanya waktu berlalu begitu cepat . Sayla sangat nyaman bersama Al sampai ia tak sadar bahwa rasa nyaman itu membuatnya ingin memiliki Al bukan sebagai sahabat.
"Gue bingung al, gimana nyadarin lo tentang perasaan gue ini."
"Gue sadar lo cuma anggep gue sebagai sahabat lo doang, tanpa lo tau kalo gue udah suka sama lo udah lama."
"Tapi gue ga bakal nyerah, gue bakal nyadarin lo tentang perasaan yang harusnya udah lo kenal"

Tunggu gue Al gumam sayla